Majalah
Al-Muslimun
Edisi Nomor : 380
Sya'ban
/ Ramadhan 1422 H -
Nopember 2001 M
|
TADABBUR:
Mengubah
Hati Bukan Materi
BAYAN (GAYUNG BERSAMBUT):
Berisikan
Tentang Tanya Jawab Masalah-masalah Agama Islam
(1340) Shalat Sesudah
Mimpi
(1341) Masukkan Obat Melalui Anus Ketika Shaum
(1342) Mencap Binatang Di Wajahnya
(1343) Shaum Untuk Anak yang Belum Baligh
(1344) Shaum Ketika Bertamu
(1345) Tahajjud Dua Rak‘at Salam Lebih Utama
(1346) Do‘a Pada Hari Sehin dan Kamis
(1347) Do‘a Orang Kafir Dikabulkan?
(1348) Kawin Karena Kecantikan
KHUTBAH:
Marhaban
Ramadhan
DA`WAH:
"Jadilah Kamu
Kera-Kera yang Hina" (II)
Al-Qur’an,
dalam surah al-A‘raf 163-171, mengungkapkan tentang arogansi kaum Yahudi
di zaman Nabi Musa as., lalu mereka dikutuk oleh Allah swt., menjadi
kera-kera yang hina. Bagaimana Muhammad Ahmad al-‘Adawi menguraikan
penafsirannya tentang kasus tersebut? Berikut ini bagian pertama dari
uraian beliau yang diangkat dari kitab “Da‘watur Rusul
Ilal-llah Ta‘ala”
QUDWAH:
Kewajiban dan Hak
Asasi Manusia
Suatu ketika
Mu‘adz bin Jabal bersafari bersama Rasulullah saw. ke suatu tempat.
Mereka berdua mengendarai seekor khimar. Rasul saw. duduk di depan sambil
memegang kendali, sementara Mu‘adz bin Jabal yang calon gubernur Yaman
itu duduk membonceng di belakang.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba Rasul
saw. mengemukakan pertanyaan kepada Mu‘adz. “Ya
Mu‘adz, tahukah anda apa hak Allah atas para hamba-Nya, dan apa pula hak
para hamba (manusia) atas Allah?” tanya Rasul kepada Mu‘adz. Dengan
tenang, lugu dan sejujurnya Mu‘adz menjawab: “Allah dan Rasul-Nyalah
yang lebih mengetahui!” Mendengar jawaban Mu‘adz yang polos tapi
“ilmiah” (apa adanya) itu, Rasul pun lalu menjelaskan: “Hak Allah
atas para hamba-Nya adalah, mereka (wajib) beribadah kepada-Nya dan tidak
menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Sedang hak para hamba atas Allah
adalah, Dia tidak akan menyiksa kepada siapa saja yang tidak
mempersekutukan dalam beribadah kepada-Nya dengan sesuatu apapun”.
TARBIYAH:
Pendidikan Islam dan
Proses Pemberdayaan Umat
Pendidikan adalah
suatu proses panjang dalam rangka mengantarkan manusia untuk menjadi
seorang yang kaya spiritual dan intelektual, sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidupnya di segala aspek dan menjalani kehidupan yang
bercita-cita dan bertujuan pasti. Hal ini menjadi suatu garisan pokok
dalam setiap proses didik yang dijalani seseorang.
SUTHUR:
Haram Wanita Menjadi
Pemimpin
ALAM ISLAMY:
Dakwah Islam di Barat
Setelah Tragedi WTC
Seorang muslim Jerman yang sedang
bersemangat melakukan da`wah di negerinya mengeluh. “Kerja keras saya
selama ini sia-sia. Berbulan-bulan saya melakukan pendekatan pribadi,
lebih dari tiga jam saya berdialog dengan orang-orang Jerman, dan hampir
saja saya berhasil meyakinkan mereka bahwa Islam adalah agama yang cinta
damai dan karenanya layak menjadi ideologi bagi manusia modern,” kata
da`i baru itu berapi-api. “Tapi semua usaha itu hilang begitu saja dalam
15 menit saat mereka menyaksikan aksi teroris di televisi.”
AKHLAQ:
Mensyukuri Turunnya
Al-Qur'an
Setiap tanggal 17
Ramadhan ummat Islam khususnya di Indonesia selalu mengadakan acara
peringatan “Nuzulul Qur’an” yang biasanya dalam acara tersebut
dikisahkan bagaimana al-Qur’an diturunkan. Peringatan tersebut katanya
dalam rangka mensyukuri turunnya al-Qur’an. Kita perlu bertanya, apakah
mensyukuri turunnya al-Qur’an harus dan sebatas acara-acara seperti itu?
Padahal acara peringatan Nuzulul Qur’an itu sendiri masih perlu
dipertanyakan landasan hukumnya, apakah tidak termasuk acara bid`ah? Dan
apakah benar al-Qur’an diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan?
Syukur
Seorang Mu’min
kedudukannya tinggi di sisi Allah swt. (3: 139). Semua masalah yang
dihadapinya menakjubkan, dalam keadaan kaya atau miskin, sehat atau sakit,
gembira atau sedih baginya sama saja, selalu membawa kebaikan dirinya dan
keadaan seperti ini tidak akan dimiliki bagi orang Mu’min yang
benar-benar imannya.
Wahai Generasi Dambaan
Tampillah ..... !
Setiap umat memiliki
jiwa yang menyebabkan umat itu hidup sebagaimana individu memiliki jiwa.
Apabila suatu umat kehilangan jiwa berarti ia telah hancur
berkeping-keping menjadi individu-individu tanpa ikatan. Begitu pula
individu bila kehilangan jiwa, ia menjadi bangkai umat. Umat sekarang
sedang sakit jiwanya mengarah kepada matinya. Jiwa umat kita adalah Islam.
TARIKH:
Sejarah Imperialisme
di Dunia Islam
AHKAM:
Syari`ah dan Hukum
Sekuler
Untuk membahas
perbandingan antara Syari‘ah dan Hukum Sekuler sebenarnya merupakan
kajian yang sangat luas cakupannya. Dalam kesempatan ini tidak mungkin hal
yang sangat luas cakupannya diuraikan satu persatu. Oleh karena itu, kami
ambil hal-hal penting saja sekadar untuk memberikan gambaran perbedaan
prinsip antara syari‘ah dan Hukum Sekuler.
IHWAL KITA
Tragedi Moral di
Tengah Kekerasan Sosial
Mengapa masyarakat kian permisif
terhadap berbagai tindak demoralisasi, sementara lembaga keadilan
terjungkir ke jurang kehinaan ?
Generasi Internet di
Tengah Perang Wacana
Terjadi perang terbuka antara Islam
dan komunis baru. Di tengahnya ada pemikiran nasionalistik yang menyelinap
di tengah kegalauan generasi internet. Akibatnya ? |