e-Learning by Nerdi X.File41

Macam-Macam Resistor

IDevice Icon
Dalam bidang elektronika kita mengenal bermacam‑macam jenis resistor. Nama dan jenis Resistor tersebut disesuaikan dengan nama bahan dasar yang dipakai membuat Resistor tersebut seperti: Resistor Kawat, Resistor Karbon, Resistor Film dan lain‑lain. Jadi jenis atau macam-macam resistor berdasarkan kelasnya dibagi menjadi 2 yang mana pada umumnya terbuat dari bahan carbon film atau metal film, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk dibuat dari material yang lainnya adalah sebagai berikut:
1. Resistor Tetap (Fixed Resistor)
2. Resistor Variabel
 
1. Resistor tetap (fixed resistor)
Merupakan resistor yang mempunyai nilai tetap atau tidak berubah-ubah. Untuk resistor tetap, ciri – cirinya adalah nilai resistansinya tidak dapat diubah – ubah karena pabrik pembuatnya telah menentukan nilai tetap dari resistor tersebut.
a. Resistor Kawat

Resistor Kawat ini adalah jenis Resistor pertama yang lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektronika masih menggunakan Tabung Hampa (Vacuum Tube). Bentuknya bervariasi dan pada umumnya memiliki ukuran dan bentuk fisik agak besar. Resistor Kawat ini biasanya banyak dipergunakan dalam rangkaian daya karena memiliki ke tahanan yang tinggi yaitu disipasi terhadap panas yang tinggi. jenis lainnya yang masih dipakai sampai sekarang adalah jenis Resistor dengan lilitan kawat yang dililitkan pada barang keramik kemudian dilapisi dengan bahan semen. Kemampuan dayanya tersedia dalam ukuran 1 Watt, 2 Watt, 5 Watt dan 10 Watt.


Gambar. Resistor Kawat

b. Resistor Batang Karbon (Arang)

Pada awalnya Resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan untuk pembacaannya. Dapat di lihat padaTabel Kode Warna.

c. Resistor Keramik atau Porselin

Dengan adanya perkembangan teknologi elektronika, saat ini telah dikembangkan jenis Resistor yang dibuat dari bahan keramik atau porselin. Kemudian dengan perkembangan yang ada telah dibuat jenis Resistor keramik yang dilapisi dengan lapisan kaca tipis, jenis Resistor ini banyak dipergunakan dalam rangkaian‑rangkaian modern seperti sekarang ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki ketahanan yang tinggi. Di pasaran kita akan menjumpai Resistorjenis ini dengan ukuran bervariasi mulai dari 1/4Watt, 1/3 Watt, 1/2Watt, 1 Watt dan 2 Watt.
Gambar. Resistor Kramik atau Porselin

d. Resistor Film Karbon

Sejalan dengan perkembangan teknologi para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis Resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti pada Resistor Karbon.

Gambar. Resistro Film Karbon

e. Resistor Film Metal

Resistor Film Metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai Resistor Film Karbon dan memiliki keandalan dan stabilitas yang tinggi dan tahan terhadap perubahan temperatur. Selain sifat‑sifat seperti di atas Resistor Film Metal memiliki toleransi yang rendah. Dengan adanya kemampuan dan sifat di atas, maka Resistor Film Metal banyak dipergunakan dalam rangkaian‑rangkaian yang menuntut ketelitian yang tinggi seperti peralatan ukur atau peralatan yang menggunakan teknologi tinggi.

f. Resistor Tipe Film Tebal

Resistor jenis ini bentuknya mirip dengan Resistor Film Metal, namun Resistor ini dirancang khusus agar memiliki kehandalan yang tinggi. Sebagai contoh sebuah Resistor Film Tebal dengan rating daya 2 Watt saja sudah mampu untuk dipakai menahan beban tegangan di atas satuan Kilo Volt.
 
2. Resistor Variabel (Resistor Tidak Tetap)
Dalam bidang elektronika selain Resistor Tetap kita, mengenal pula yang namanya Resistor Tidak Tetap. Dalam prakteknya Resistor tersebut dikenal pula dengan nama Resistor Yang Dapat Berubah Nilai atau Resistor Variable.

Yang dimaksud dengan Resistor Tidak Tetap adalah Resistor yang nilai resistansinya (tahanannya) dapat dirubah‑rubah sesuai dengan keperluan dan perubahannya dapat dilakukan dengan jalan menggeser atau memutar pengaturnya dan beberapa jenis lainnya dapat berubah sesuai dengan sifat darijenis bahan pembuatnya.

Maksud dan tuiuan dari nemasangan Resistor Tidak Tetan dalam suatu rangkaian adalah dengan tujuan:

‑ Untuk mengatur besar kecilnya arus dan tegangan dalam suatu rangkaian

‑ Sebagai pembagi tegangan

‑ Sebagai pembagi arus

Dalam prakteknya kita mengenal bermacam‑macam Resistor Tidak Tetap di antaranya:

- Potensiometer

Potensiometer Geser

- Potensiometer Preset

Trimpot

- NTC (Negative Temperature Coefficieni)

LDR (Light Dependent Resistor)

- PTC (Positive 7imperature Coefficient)

VDR (Voltage Dependent Resistor)

 


Gambar. Macam-macam Resistor

Potensiometer
Potensiometer merupakan komponen pembagi tegangan yang dapat disetel sesuai dengan keinginan. Bentuk fisik dari Potensiometer pada umumnya besar dan dibuat dari bahan kawat atau arang (karbon).

Potensiometer yang dibuat dari kawat adalah jenis Potensiometer lama yang lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektronika masih menggunakan Tabung Hampa (Vacuum Tube). Potensiometer jenis ini pada umumnya memiliki keandalan yang tinggi. Namun demikian potensiometer seperti ini sudah jarang dipergunakan lagi karena fisiknya yang besar akan memakan tempat yang luas. Potensiometer yang terbuat dari kawat ini perubahan nilai tahanannya adalah bersifat linier dan biasanya diberi tanda dengan huruf B, sedangkan untuk Potensiometer yang terbuat dari bahan karbon perubahan nilai tahanannya bersifat logaritmis dan diberi tanda huruf A. Yang dimaksud dengan Potensiometer Linier adalah potensiometer yang perubahan nilai tahanannya sebanding dengan putaran pengaturnya sedangkan Potensiometer Logaritmis perubahan nilai tahanannya berdasarkan pcrhitungan logaritma. Bentuk fisik dari potensiometer adalah seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar Potensio meter

Sesuai dengan pemakaiannya Potensiometer terbagi menjadi:

- Potensiometer yang tidak dilengkapi dengan saklar, potensiometer jenis ini pada umumnya memiliki nilai tahanan 50 Kilo Ohm, 100 Kilo Ohm dan banyak dipergunakan sebagai pengatur volume, nada tinggi (treble) dan nada rendah (bass).

- Potensiometer yang dilengkapi saklar, potensiometer jenis ini penggunaannya selain dipakai sebagai pengatur volume juga berfungsi sebagai saklar (Saklar ON‑OFF) pada pesawat Radio Transistor.

- Potensiometer Ganda (bertingkat), potensiometer ini terdiri dari 2 buah potensiometer yang dihubungkan menjadi satu dalam satu poros dan biasanya dipergunakan dalarn rangkaian‑rangkaian Stereo.

Bentuk fisiknya seperti Pada Gambar berikut ini:

Gambar. Potensiometer Ganda

Potensiometer Geser
Potensiometer geser juga termasuk sebagai potensiometer pengatur tegangan. Dalam operasinya, untuk mendapatkan nilai tahanan tertentu dapat dilakukan dengan cara me
nggeser tangkai pemegangnya seperti pada gambar disamping kiri.

Gambar. Potensiometer Geser

Trimpot
Trimpot adalah kependekan dari Tripotensiometer, bentuk­ nya kecil dan nilai tahanannya dapat dirubah‑rubah dengan cara memutar lubang coakan dengan menggunakan obeng kecil. Seperti halnya dengan Potensiometer, Trimpot juga diberi tanda huruf A atau huruf B pada bagian badannya untuk mengetahui jenis linier atau logaritmis. Trimpot sebagai bahan resistifnya dibuat dari bahan karbon atau arang.


Potensiotneter Preset
Potensiometer Preset bentuknya sangat kecil dan pengaturannya sama dengan Trimpot yaitu dengan menggunakan obeng, yang diputar pada bagian lubang coakan. Potensio meter Preset biasanya dipergunakan untuk penyetelan­ penyetelan yang bersifat sementara dalam suatu rangkaian.

NTC dan PTC

NTC adalah singkatan dari Negative Temperature Coefficient sedangkan PTC adalah singkatan dari Positive Temperature Coefficient. Sifat dari komponen NTC adalah Resistor yang nilai tahanannya akan menurun apabila temperatur sekelilingnya naik dan sebaliknya komponen PTC adalah Resistor yang nilai tahanannya akan bertambah besar apabila temperaturnya turun. Komponen NTC clan PTC biasanya dipergunakan sebagai sensor dalam peralatan pengukur panas atau juga disebut thermistor. Bentuk fisiknya seperti pada gambar.


LDR (Light Dependent Resistor)

LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor yaitu Resistor yang tergantung cahaya, artinya nilai tahanannya akan berubah‑rubah apabila terkena cahaya dan perubahannya tergantung dari intensitas cahaya yang diterimanya.

LDR dibuat dari bahan sejenis semikonduktor. Komponen ini biasanya banyak dipergunakan sebagai sensor dalam rangkaian‑rangkaian tertentu seperti Rangkaian Lampu Taman atau Alarm. Bentuk fisiknya adalah seperti pada gambar di bawah ini:

VDR (Voltage Dependent Resistor)

VDR adalah singkatan dari Voltage Dependent Resistor yaitu Resistor yang nilai tahanannya akan berubah tergantung dari tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterimanya maka tahanannya akan semakin mengecil sehingga arus yang melalui VDR akan bertambah besar.

Dengan adanya sifat tersebut, maka VDR sangat baik dipergunakan sebagai alat stabilizer bagi komponen Transistor. Bentuk fisiknya adalah seperti pada gambar.

Licensed under the Creative Nerdi X.File41 Nababan

Media Pembelajaran Memahami Dasar-Dasar Elektronika. Pendidikan Teknik Elektro. Fakultas Teknik UNIMED 2011