LIPUTAN UTAMA

TERBENTUKNYA KELOMPOK KAPITALIS BARU DI KELUARGA JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FSUI  APAKAH AKAN MENGANGGU HOMEOSTATIS NILAI IDEOLOGI MAHASISWA??

oleh: Ilham Prisgunanto

Adanya kelas dalam suatu masyarakat biasa diesensikan dari akibat interaksi manusia yang terstruktur. Makin melembaga sistem terstruktur itu, semakin dianggap modernlah suatu peradaban. Begitulah kira-kira konsep modernisasi dari Talcot Persons (1951:10). Penjunjungan mazhab Weber sebagai nilai kapitalis akan evolusi dianggap lebih beradab daripada Karl Marx. Revolusi dianggap omong kosong dan hanya berupaya meruntuhkan rezim yang ada. Penanaman kapitalisme dalam diri tiap golongan masyarakat di Indonesia begitu cepatnya. Secepat kolonialisme menyingkirkan sistem nilai tradisional yang ada dan luhur di negara kita.

Nilai tradisi yang tidak memiliki sistem struktur kelas dianggap kuno, orientalis dan jauh dari keefisienan. Individualistik dan anti pada sosialis kekeluargaan dianggap musuh karena disinyalir sebagai ejawantah konsep komunis. Perhatikan cara pandang keluarga besar Jurusan ilmu perpustakaan yang kontradiktif. Pola kapitalis yang masuk menciptakan kelas tersendiri. Kalangan borjuisi yang perlente dengan konsep komersialisasi dianggap sebagai pemecahan masalah kebobrokan nilai yang ada. Klaim sebagai kelompok elite baru ditunjukkan dengan ajang pamer kemewahan dan kekayaan yang mereka miliki. Memang itu 'sah- sah' saja, bahkan suatu selentingan (kabar burung) dapat dijadikan produk dan komoditi dengan orientasi pada komersialisasi dan ketenaran. Pengkelasan ini sepertinya bentuk lazim dari model aristokrat baru dalam masyarakat. Penciptaan kelas pekerja yang menganggap dirinya sebagai kapitalis borjuisi pemegang modal sepertinya bagai pungguk merindukan bulan.

Begitu hebat pendidikan kapitalis di lingkungan jurusan kita ini. Entah apakah itu memang imbas dari produk model kolonial atau tidak? Namun praktek unjuk kekayaan, monopolistic dan bergaya hidup konsumtif, sepertinya sudah menjadi 'embel-embel' yang ada dan melekat pada jiwa dan daging mereka-mereka itu. Entah apakah para kaum borjuisi baru ini mengerti akan konsep homeostatis akan ketidakseimbangan struktur akan pemaksaan evolusi? Atau malah memang mereka sengaja tidak seimbangkan?Saya tidak tahu. Di satu sisi maka jangan salahkan bila mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan sekarang sangat konsumtif dan hanya berorientasi pada laba bukan nilai-nilai orientalis tradisi ketimuran. Pustakawan sebagai perkembangan lebih lanjut dari metamorfosis mahasiswa JIP ini sangat terasimilasi oleh orientasi trend ideologi mahasiwa ini. Silahkan lihat saja pola berpikir sebagian besar alumninya.

Saat pertama kali anda lulus dan bekerja, apa yang anda kejar pertama kali? Tidak dapat disangkal adalah gaji. Masa bodoh, apakah mereka akan ditindas atau diintimidasi dalam kerja nanti. Baginya label gaji ada pamor dan sesuatu yang menjadi nomor satu karena dianggap dapat memuaskan segalanya. Apakah mereka melupakan, bahwa modal kebebasan berekspresi, berpendidikan lanjut sebagai pembukaan cakrawala adalah penting? Sayangnya pola sikap ini ditularkan, bukan pada nilai luhurnya, namun imbas dari keburukan dan pengrogotan cakar-cakar penanaman modal. Hantu-hantu kapitalis semakin menyebar bagai virus begitu ungkap Karl Marx. Bahkan disinyalir akan berkumpulan dan berpola pada organisasi kelompok, bagaimana kelompok yang haus laba, seperti hausnya akan air di lautan.

Catatan:
Person, Talcot. The Social System, The Free Press, Glencoe , Illinois, 1951; Talcot Parsons and Edward Shils, Toward of Action, Harvard University press, Cambridge, 1951.

Suwarsono, Perubahan sosial dan Pembangunan. Jakarta: Pustaka LP3S, 1994.

BACK TO MAIN

  • APA SIH KATALOG DAN SISTEM PENGINDEKSAN PASCA LARAS ITU?...Dalam sistem pengindeksan pasca laras ini penggabungan istilah indeks dilakukan pada tahap penelusuran, sehingga dalam tahap pengindeksan atau masukkan istilah-istilah indeks dibiarkan berdiri sendiri-sendiri....(Lengkap)

  • ARSIP: SUATU PENGANTAR...Informasi dapat diartikan sebagai pengetahuan yang dimiliki bersama dan dikomunikasikan  dalam bentuk rekaman (record). Informasi yang diterima manusia dapat dikategorikan menjadi 2 jenis; informasi terekam dan tak terekam...(Lengkap)

  • STAF PENGAJAR JIP-FSUI DENGAN BANGGA  PUBLIKASIKAN HASIL PENELITIANNYA...Rasa bangga dan bukti bahwa dosen JIP-FSUI masih memiliki gigi dalam kancah dunia ilmiah civitas kita dipublikasikan penelitian 2 buah maha karya penelitian  mereka...(Lengkap)

  • ARSIP-ARSIP

 

 

1
Hosted by www.Geocities.ws

1