Semester ini merupakan semester kedua
saya di kelas 11. Beralihnya semester pertama menuju semester kedua merupakan
awal baru untuk tugas baru. Pada awal-awal masuk sekolah aku begitu semangat
mengikuiti seluruh kegiatan yang ada disekolah, namun semangat itu seakan-akan
hilang secara perlahan. Entah virus apa yang memasuki pikiranku, sehingga bisa
melumpuhkan urat semangatku.
Tugas-tugas pun menunggu untuk
diselesaikan. I just do nothing. Kedua tangan ini menolak, kedua kaki ini
berteriak untuk berhenti berjalan, namun mereka hanya bahagia ketika berada di
kasur yanag empuk itu. Oh tuhan, kemana semangat itu?
Ini merupakan masalah yang tambah complicated, ketika saya bercerai dengan
pasangan seasrama saya. Hahah alaiy. Hidupku tambah parah, galau, tak
bersemangat hidup dan saya hanya pasrah.
Daftar-daftar tugas sudah menggunung.
Mereka seakan menimpah tubuhku dan aku tak bisa bangkit lagi. Belum lagi
ulangan tengah semester yang akan diselenggaranakan dengan saksama. MassyaAllah meledak otak ini. Hihi alay
lagi.
Nilaiku hancur, penyemangat hidup
sudah tak seperti dulu lagi. Dan aku hanya bisa berpasyrah kepada Allah. Hingga
tiba saatnya akupun berdoa agar hidupku bisa seperti dulu lagi.
Hidupku berbanding sejajar antara
nilai dan pacar. Meraka merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Namun yang bisa saya lakukan hanya pasrah dan berpikir positif.