PUSAT DOWNLOAD E-BOOK ISLAM

www.ibnumajjah.wordpress.com


DASAR ILMU HADITS

Tim Lidwa Pusaka


HADITS YANG TERTOLAK

KARENA GUGUR DARI SANADNYA


Yang dimaksud dengan hadits yang tertolak karena gugur dari sanadnya adalah; terputusnya rantai sanad dengan gugurnya seorang perawi atau lebih baik disengaja oleh sebagian perawi atau tidak disengaja, gugurnya tersebut baik secara transparan maupun tersembunyi.

Yang masuk kategori hadits yang tertolak karena gugurnya perawi dari sanad adalah sebagai berikut:

1

Muallaq

(Hadits) yang sanadnya terbuang dari awal sanadnya, satu orang rawi atau lebih secara berturut-turut, bahkan sekalipun terbuang semuanya.

Gambarannya adalah: semua sanad dibuang kemudian dikatakan: "Rasulullah Õáí Çááå Úáíå æÓáã telah bersabda...."

2

Mursal

(Hadits) yang sanadnya terbuang dari akhir sanadnya, sebelum tabiin.

Gambarannya, adalah apabila seorang tabiin mengatakan, “Rasulullah Õáí Çááå Úáíå æÓáã bersabda, …” atau “Adalah Rasulullah Õáí Çááå Úáíå æÓáã melakukan ini dan itu …”.

3

Mudlal

Hadits yang sanadnya ada dua orang rawi atau lebih yang gugur secara berturut-turut. Sedangkan Idhal sendiri adalah terputusnya rangkaian sanad hadits, dua orang atau lebih secara berurutan.

4

Munqati

Hadits yang di tengah sanadnya terdapat perawi yang gugur, satu orang atau lebih, secara tidak berurutan.

5

Mudallas

  • Tadlis: Menyembunyikan cela (cacat) yang terdapat di dalam sanad hadits, dan membaguskannya secara zahir.
  • Tadlis at-Taswiyah: Seorang rawi meriwayatkan suatu hadits dari seorang rawi yang dhaif, yang menjadi perantara antara dua orang rawi yang tsiqah, di mana kedua orang yang tsiqah tersebut pernah bertemu (karena sempat hidup semasa), kemudian rawi (yang melakukan tadlis disebut mudallis) membuang atau menggugurkan rawi yang dhaif tersebut, dan menjadikan sanad hadits tersebut seakan antara dua orang yang tsiqah dan bersambung. Ini adalah jenis tadlis yang paling buruk.

6

Muanan

Perkataan seorang perawi : “fulan dari fulan”

7

Ananah

Menyampaikan hadits kepada rawi lain dengan lafazh Úä (dari) yang mengisyaratkan bahwa dia tidak mendengar langsung dari syaikhnya. Ini menjadi illat suatu sanad hadits apabila digunakan oleh seorang rawi yang mudallis.

8

Mu`annan

Perkataan seorang perawi : “telah menceritakan kepada kami fulan, bahwa fulan berkata”.