C M C Online |
|
Ada seorang anak muda yang bersahabat akrab dengan
seorang pengkhotbah tua. Suatu hari, anak muda ini kehilangan pekerjaannya dan
tidak tahu lagi harus berbuat apa. Akhirnya, dia memutuskan untuk mencari si
pengkhotbah tua itu.
Ketika berada di ruang belajar si pengkhotbah, si pemuda ini berteriak-teriak
tentang problem hidupnya. Akhirnya dengan kalap dia mengepal-ngepalkan tinjunya,
sambil berteriak, "Saya memohon Tuhan agar menolong saya. Tapi hai pengkhotbah,
mengapa Dia tidak menjawab saya?"
Si pengkhotbah tua itu pergi ke ruang lain dan duduk di sana. Lalu dia berbicara
sesuatu dan menanti jawaban si pemuda. Tentu saja si pemuda itu tidak mendengarkan
dengan jelas, sehingga dia ikut-ikutan pindah ruangan.
"Apa sih katamu?" tanya si pemuda penasaran. Si pengkhotbah itu mengulangi
kata-katanya dengan perlahan sekali, seperti sedang bergumam sendiri. Tetapi
si pemuda belum menangkap bisikan si pengkhotbah. Dia terus mendekati si pengkhotbah
tua ini dan duduk di bangku sebelahnya.
Si pemuda itu lagi-lagi bertanya, "Apa katamu? maaf, saya tadi belum mendengarnya."
Dengan lembut, si pengkhotbah memegang pundak si pemuda, "Saudaraku, Allah
kadang-kadang berbisik, jadi kita perlu lebih dekat menghampiriNya, agar dapat
mendengar Dia dengan lebih jelas lagi." Si pemuda itu tertegun dan akhirnya
dia mengerti.
Kita seringkali menginginkan jawaban Tuhan bak petir yang menggelegar di udara
dan sekaligus meneriakkan jawaban dariNya. Tetapi Allah sering diam, kadang
Dia bicara dengan lembut, bahkan berbisik. Hanya dengan satu alasan: agar Anda
mau menghampiri takhta kemuliaanNya dan lebih dekat kepadaNya. Setelah Anda
berada di dekatNya, Anda baru bisa mendengar jawaban Tuhan dengan jelas.
Indah sekali untuk mengetahui bahwa kita melakukan sesuatu yang tepat, pada
waktu yang tepat, di tempat yang tepat, dengan cara yang tepat dan bersama orang-orang
yang tepat. Itulah yang terjadi apabila kita dipimpin oleh Roh Kudus.
(Billy Joe Daugherty, Led By The Spirit)