dunia terus berputar

By : Fatimah Zuhriya Mubarokah

Tawa itu begitu lepas, seperti tanpa beban yang kupikul . Aku pun menari bebas bak burung yang baru saja lepas dari sangkarnya. Nyanyian merdu itu terdengar lagi dari bibirku ini. Semuanya begitu indah. Aku pun dapat melihatnya dengan mudah. Semuanya sungguh begitu  mudah, seperti tinggal memetiknya saja dari sebuah pohon. Atau semuanya hanya datang begitu saja kepadaku dengan mudahnya. Oh sungguh, aku laksana putri raja yang mudah untuk mendapatkan segalanya.

Mendapatkan ini dan itu, pergi ke sana dan sini, melihat ini dan itu. Aku pun heran mengapa dunia bagaikan bola kecil yang dapat digenggam. Hanya dengan melakukan sesuatu, aku pun dapat mendapatkan yang lainnya. Tapi, apakah itu yang terjadi sekarang? Apakah itu masih akan terus terjadi?

Itulah yang dahulu. Itulah masa lalu. Memang indah, serasa berada di tempat yang sampai-sampai tidak dapat tuk dideskripsikan. Namun, begitu pahit bak menggigit buah maja ketika aku menyadari bahwa itu nasi yang sudah menjadi bubur. Aku sadar, semuanya begitu indah, namun tidak untuk sekarang, meskipun kau berharap itu bisa terulang kembali.

Dunia terus berputar. Ya, memang tiada terpungkiri bahwa dunia akan terus berputar. Tapi mengapa? Manusia kecil ini pun masih bertanya-tanya tak jelas. Sungguh ajaib, namun ini lah kodrat alam yang harus berjalan. Dunia terus berputar, terkadang di atas dan terkadang kita bisa berada di bawah. Aku yakin, semua bisa merasakannya. Aku merasakan bahwa sekarang semua telah berubah hingga 180 derajat.  Aku merasakan seperti di bawah sela-sela dunia yang tak bisa terdeskripsikan. Memang sungguh aneh.

 

 Miracle is another name for hardwork