article
Tumbuh-tumbuhan di
Indonesia terbukti mampu mencegah maupun mengobati kanker. Meski
perlu penelitian dan
pengembangan lebih lanjut, sejumlah tanaman seperti kunyit putih,
tapak dara, daun dewa hingga benalu telah digunakan penderita
kanker sebagai ikhtiar mengobati penyakitnya.
Banyak yang berhasil sembuh sehingga pengobatan
tradisional pun menjadi tumpuan harapan baru bagi para penderita
kanker.
Kunyit putih diyakini memiliki khasiat antikanker. Meski
demikian cuma kunyit putih jenis mangga (Curcuma mangga) yang
tumbuh terbatas di tempat yang bersuhu dingin di Indonesia, yang
dapat mencegah atau mengobati kanker. Kunyit putih ini mempunyai
ciri tertentu, antara lain bintik umbinya seperti umbi jahe dan
berwarna kuning muda (krem). Dalam keadaan segar baunya seperti
buah mangga kweni dan bila telah diekstrak atau dijadikan bubuk,
warnanya tetap kuning muda (krem).
Sementara tapak dara (Catharanthus roseus) telah teruji sebagai
bahan pencegah dan penumpas sel kanker. Tanaman yang masih
termasuk keluarga Apocynaceae atau kamboja-kambojaan ini
mengandung dua senyawa golongan alkaloid vinka yakni vinkristin
dan vinblastin yang berkhasiat menghambat perbanyakan dan
penyebaran sel kanker.
Vinkristin digunakan sebagai bahan pengobatan kanker bronkial,
tumor ganas pada ginjal, kanker payudara, dan berbagai jenis
tumor ganas yang awalnya menyerang urat saraf maupun otot.
Tanaman yang di Sumatera disebut rumput jalang itu juga
mengandung alkaloid cabtharanthin yang diperkirakan dapat
mendesak dan melarutkan inti sel kanker.
Sebagai obat kanker payudara, rebus 22 lembar daun tapak dara
dan buah adas (Foeniculum vulgare) serta kulit kayu pulasari
(Alyxia reinwardti) dengan tiga gelas air. Bubuhi gula merah
secukupnya. Setelah mendidih sampai tinggal setengahnya, saring.
Ramuan diminum tiga kali sehari masing-masing setengah gelas.
Pengobatan dilakukan paling tidak selama sebulan.
Keladi tikus (Typhonium Flagelliforme/Rodent Tuber) juga telah
diteliti sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan
mengobati berbagai penyakit kanker.
Untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, tiga batang keladi
tikus lengkap dengan daunnya (kurang lebih 50 gram) direndam
selama 30 menit, tumbuk halus dan peras. Air perasan ini
disaring lalu diminum. Di Malaysia, sudah ada uji ilmiah khasiat
keladi tikus. Bahkan ekstrak keladi tikus dalam bentuk pil dan
teh bubuk yang dikombinasikan dengan tanaman lainnya dalam dosis
tertentu, sudah dipasarkan di negeri jiran tersebut.
Air perasan temu lawak (Curcuma Zedoaria) juga mujarab sebagai
obat kanker. Menurut Andrew Chevallier Mnimh, herbalis asal
London, dalam temulawak terkandung curcumol dan curdione yang
berkhasiat antikanker dan antitumor. Di Cina, temulawak telah
lama digunakan sebagai obat kanker leher rahim. Tanaman ini bisa
meningkatkan efek mematikan sel kanker ketika dilakukan
radioterapi dan kemoterapi.
Mengkudu juga tengah populer sebagai tanaman obat-obatan yang
manjur. Daging buah mengkudu atau pace (Morinda citrifolia L.)
mengandung dammacanthel, zat antikanker yang mampu melawan
pertumbuhan sel abnormal pada stadium prakanker dan dapat
mencegah perkembangan sel kanker. Sari dari perasan dua atau
tiga buah mengkudu dapat dibubuhi madu agar rasanya lebih
nikmat. Sebaiknya pilihlah mengkudu yang tidak terlalu masak
karena alkohol yang terbentuk akibat proses fermentasi pada
mengkudu yang terlalu masak merusak zat-zat penting yang
terkandung di dalamnya.
Daun dewa (Gynura divaricata) juga merupakan tanaman yang telah
dikenal sebagai tanaman antikanker. Ramuan 30 gram daun dewa
segar, 20 gram temu putih, 30 gram jombang yang direbus dengan
600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum
airnya dapat digunakan dalam pengobatan penyakit kanker. Dapat
pula menggunakan bahan lain seperti 30 gram daun dewa segar, 30
gram tapak dara segar, 30 gram rumput mutiara, 30 gram rumput
lidah ular direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 500 cc.
Airnya disaring lalu tambahkan madu secukupnya, aduk kemudian
diminum selagi hangat.
Daun ceremai (Phyllanthus acidus) juga dapat dapat digunakan
sebagai obat antikanker. Segenggam daun ceremai muda, sejumput
daun belimbing, bidara upas sejari, gadung cina sejari dan gula
aren direbus dengan tiga gelas air hingga tinggal segelas.
Ramuan ini diminum tiga kali sehari masing-masing satu gelas.
Sementara senyawa dalam benalu telah lama diperkirakan bekerja
sebagai penghambat keganasan kanker. Benalu yang direbus menjadi
teh terbukti dapat dipakai sebagai obat penunjang selama
menjalani kemoterapi (terapi dengan mengonsumsi obat
antikanker).
Bagi Anda yang belum terkena kanker, tumisan brokoli, sawi,
kembang kol, wortel, tomat dan daging ikan dengan bumbu sedikit
garam dan bawang putih, mampu menjadi masakan yang kaya akan zat
antikanker. Penelitian Universitas Harvard terhadap 48.000 orang
pada tahun 1995 menunjukkan risiko terkena kanker prostat bagi
mereka yang memakan 10 kali hidangan yang mengandung tomat per
minggu turun sampai hampir separuhnya.