Home | Refleksi Sinema

Dark City

John Murdoch, Mesias Masa Depan

John Murdoch on the "Cross"Roger Ebert membuat koleganya garuk-garuk kepala ketika memilih Dark City sebagai film terbaik 1998, mengungguli Saving Private Ryan dan film yang kemudian menggondol Oscar, Shakespeare in Love. Pujiannya selangit, menyandingkan film ini dengan tonggak-tonggak perfilman sebelumnya seperti Metropolis dan 2001: A Space Odyssey. Menurutnya, film ini menampilkan "kejayaan tata artistik, desain latar, sinematografi, efek khusus -- dan imajinasi."

Jeffrey Overstreet dari Looking Closer, pengulas lain yang biasanya kujadikan ancang-ancang dalam memilih film, juga memujinya meski tidak setinggi itu. Ia mengakui film ini makin memikat setelah ditonton berulang-ulang.

Sampai di situ aku masih bergeming, tidak pengin buru-buru menontonnya. Alasannya sederhana: sebuah film yang bagus secara visual tidak akan terlalu "berbunyi" kalau ditonton di layar televisi 29 inci. Perlu ada nilai plus lain. Nah, saat membaca artikel Danél Griffin, yang mencantumkannya sebagai salah satu film yang menampilkan figur Kristus, baru aku benar-benar tergelitik, pengin membuktikannya.

Apakah sih figur Kristus itu? Sederhana saja, figur Kristus adalah tokoh-tokoh yang mewujudkan aspek-aspek kehidupan, perbuatan atau sikap Kristus, Mesias, sang juruselamat. Kisah fantasi dan fiksi ilmiah selama ini terbukti sebagai genre yang amat lentur dan menjadi lahan subur bagi munculnya sosok-sosok mesias. Kemungkinan besar kemunculan figur mesias itu sendiri bukan sebuah kesengajaan, namun fenomena ini menunjukkan bahwa messianic longing rupanya memang sebuah kerinduan yang universal, apa yang oleh Raja Suleiman disebut sebagai "kekekalan dalam hati."

Bagaimana sosok mesias ini ditampilkan dalam Dark City? Aku memutuskan untuk menunda membaca analisis Griffin, dan menonton filmnya terlebih dulu. (Demikian pula, sebaiknya Anda nonton filmnya dulu, sebelum melanjutkan membaca ulasan ini.) Tentu saja, sambil menyimak kisahnya aku mencoba-coba menebak kesejajaran antara protagonis dan Kristus. Di beberapa tempat aku tergelak geli, mengulum senyum, atau bergumam, "Ah, bisa saja!"

Usai nonton, kubaca analisis Griffin, dan aku sepakat: John Murdoch adalah figur Kristus yang amat mencolok. Kesejajarannya dengan Kristus rasanya menandingi Superman. Tokoh-tokoh yang dihadirkan di sekitar Murdoch kian menegaskan Dark City sebagai sebentuk penceritaan kembali Injil dengan setting masa depan.

Berikut ini beberapa contoh kesejajaran. Dr. Daniel Schreber (Kiefer Sutherland), yang mengkhianati masyarakat untuk membantu Strangers melakukan eksperimen mereka, mengacu pada dosa asal Adam yang menyeret semua orang ke dalam kuasa maut. John Murdoch (Rufus Sewell) pertama kali muncul di kamar 614. Dalam Injil, Yohanes 6:14 berbunyi, "Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: 'Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia'" -- cocok dengan misi yang menanti Murdoch (trivia di IMD.com juga menyebutkannya). Satu-satunya orang yang memahami misi Murdoch ini, detektif Walenski (Colin Friels), menggambarkan Yohanes Pembaptis. Strangers tentu saja sejajar dengan musuh utama Kristus: para pemuka agama yang menyesatkan rakyat dan merasa terancam oleh kehadiran sang Mesias. Dan jangan lupa, salah satu poster film ini amat gamblang: John Murdoch diregangkan pada sebuah lingkaran dalam posisi yang sangat mirip dengan penyaliban. Lainnya, silakan Anda temukan sendiri, dan bandingkan dengan analisis Danél Griffin yang lumayan komprehensif.

Dalam ulasannya, Jeffrey Overstreet mencatat sedikit keberatan atas ending film ini karena kita diperhadapkan dengan realitas yang dibangun menurut keinginan sang protagonis. Bila disoroti sebagai wacana filosofis tentang kehendak bebas dan jati diri manusia, keberatannya beralasan. Namun, bila John Murdoch disambut sebagai figur Kristus, ending film ini justru pas banget. Bukankah Dunia Baru adalah dunia yang dibangun menurut keinginan Sang Mesias?

Sebagaimana kedatangan Aslan di Narnia mencairkan musim dingin yang berkepanjangan dan menerbitkan kembali musim semi, John Murdoch mengakhiri kegelapan di kota yang selalu malam itu dan menerbitkan kembali matahari. *** (18/03/2005)

DARK CITY. Sutradara: Alex Proyas. Skenario: Alex Proyas, Lem Dobbs dan David S. Goyer. Pemain: Rufus Sewell, Kiefer Sutherland, Jennifer Connelly, Richard O'Brien, Ian Richardson, William Hurt. Asal/Tahun: AS, 1998.

Home | Film Favorit | Email

© 2005 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1