Home | Renungan

Melalui Anda!

"Siapa yang bertobat karena membaca traktat? Atau karena menonton siaran teve? Siapa yang datang sendiri ke gereja atau KKR dan kemudian lahir baru di situ?"

Bisa diduga, yang mengangkat tangan dapat dihitung dengan jari.

Perubahan besar terjadi waktu pertanyaannya diganti demikian, "Siapa yang lahir baru dan bertobat karena ada saudara atau teman yang mendatangi Anda?" Hampir 90% akan mengangkat tangan!

Saudara dan teman -- berarti siapa? Ya, sampeyan dan saya, kita-kita yang sudah terlebih dahulu lahir baru, bertobat dan mengenal Yesus ini! Anda bisa melihat pentingnya Anda dalam perkara ini?

Maksudnya penginjilan begitu? Setelah dua-tiga bulan belakangan ini kita banyak melakukan introspeksi diri, memperdalam keintiman dengan Tuhan dan Firman-Nya, sekarang mau ganti gigi, ya? Yes! Ini waktunya!

Minggu kemarin, sebagian dari kita mendapat kesempatan untuk bersaksi mengenai perubahan dan pemulihan yang Tuhan kerjakan di dalam diri kita, Ia juga mau menyatakan kemuliaan-Nya melalui kita. Ia membersihkan kita, supaya kita lebih banyak berbuah (lihat Yoh. 15:2).

Boleh jadi, ada di antara kalian yang bertanya-tanya, "Aduh, rasanya aku belum benar-benar bersih. Belum tuntas 'gitu pemulihannya. 'Gimana mau melayani ke luar?"

Jadi, mau tunggu beberapa waktu lagi, sampai Tuhan "benar-benar tuntas" bekerja di dalam diri Anda? Eh, tahu nggak, berbahaya lho kalau Anda terus mengurus bagian dalam tanpa mau ke luar dari perahu, dan membiarkan Tuhan bekerja melalui diri Anda? Ingat Laut Mati? Laut yang satu ini cuma menerima masukan air, tanpa pernah menyalurkannya keluar. Apa akibatnya? Kadar garam dan mineralnya menjadi demikian tinggi, sehingga tidak ada organisme yang bertahan hidup di dalamnya. Betul-betul mati! Hal serupa akan menimpa kehidupan rohani kita. Untuk menghindarinya, "di dalam dan melalui" itu harus merupakan suatu proses yang terus-menerus berlangsung dalam diri kita, sehingga kehidupan kita menjadi segar setiap saat.

Dalam bukunya, Epic Battles of the last Days, Rick Joyner menulis, "Kita harus menyembuhkan prajurit-prajurit yang terluka dan mengirim mereka kembali ke front depan. Banyak orang akan mengalami kesembuhan pada saat mereka mengalihkan perhatian dari diri mereka sendiri dan mulai terjun ke dalam peperangan yang sesungguhnya. Kita tidak mempunyai waktu untuk serba memperhatikan diri sendiri, tenggelam dalam keegoisan! Setiap orang terluka di dunia ini. Kita semua pernah dimanfaatkan, dikhianati, disalahgunakan dan diserang. Kita justru akan semakin banyak mengalaminya, karena Tuhan sendiri dengan jelas menyatakan, 'Dalam dunia kamu menderita penganiayaan' (Yoh. 16:33). Kita tidak mempunyai waktu untuk terus menangisi diri sendiri -- inilah saatnya untuk bangkit dan membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis yang mendalangi semuanya ini" (h. 15; italik dari saya).

Jelas, to?

Sekarang, kembali ke penginjilan tadi. Kitab Kisah Para Rasul mencatat dua macam penginjilan yang dilakukan oleh para murid: penginjilan massal dan peninginjilan pribadi. Dan terbukti, yang terakhir membuahkan hasil yang lebih besar dari pada yang terdahulu. Sampai sekarang, hal ini tetap berlangsung. Makanya, lebih banyak tangan yang teracung sewaktu pertanyaan kedua tadi diajukan, kan? T.L. Osborn menyimpulkan, "Jemaat mula-mula terlahir melalui kobaran kesaksian (penginjilan) pribadi mengenai Yesus Kristus" (Soulwinning: Out Where the Sinners Are, h. 43).

Penginjilan massal biasanya berlangsung insidental -- 'kan tidak mungkin to setiap hari kita bikin KKR? Namun, penginjilan pribadi bisa berlangsung setiap hari! Inilah yang secara konsisten dilakukan oleh para murid dalam jemaat mula-mula. Kadang-kadang, orang banyak berkumpul untuk mendengarkan salah seorang rasul berkhotbah, khususnya bila telah terjadi kesembuhan atau mukjizat yang menakjubkan. Namun, orang-orang percaya dengan tekun, tiap-tiap hari, memberitakan Injil Yesus Kristus di tempat kerja, di jalan-jalan, di rumah-rumah.

Mereka memiliki visi "20-20" alias Kisah Para Rasul 20:20: "Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum (penginjilan massal - DM) maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu (penginjilan pribadi - DM)." Kurang lebih tiga puluh tahun, mulai dari Kisah 2 sampai Kisah 20, metode memenangkan jiwa dari pintu ke pintu ini mereka lakukan tanpa henti! Hasilnya? Dalam Kisah 19:10 dinyatakan, "Hal ini dilakukannya (Paulus) dua tahun lamanya, sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani." Bayangkan! Dalam dua tahun, seluruh Asia kecil mendengar Injil! Dan hal itu berlangsung sebelum ada mobil, pesawat, radio, teve, kaset, film ataupun surat kabar.

Di era informasi ini, ketika pencapaian teknologi canggih sudah demikian mencengangkan, hasil yang kita capai dalam penginjilan begitu kecil bila dibandingkan dengan jemaat mula-mula. Menurut T.L Osborn, masalah utamanya terletak pada penginjilan pribadi. Salah satu sayap penginjilan Perjanjian Baru yang paling efektif ini diabaikan. Dengan kata lain, belum semua orang percaya dimobilisasi untuk turun ke lapangan melakukan penginjilan pribadi.

Inilah pula yang menjadi tantangan kita dalam jemaat ini. Kita mau melihat setiap orang bergerak menjadi penjala manusia. Kita semua dipanggil untuk itu. Kita adalah Bait Roh Kudus. Dan seperti yang kita bicarakan tadi, Tuhan tidak hanya ingin bekerja di dalam diri kita, namun juga melalui diri kita. Kembali mengutip T.L. Osborn, kalau kita terlalu sibuk, sehingga tidak mempunyai waktu untuk bersaksi, ia tidak memiliki saluran lain untuk melayani. Jadi? Ya, seperti dibicarakan dalam Sela-sela Kembul Bujana: Mobilisasi 100%! Are you ready? *** (22/03/1997)

Baca juga: Penginjilan Persahabatan

© 2004 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1