Education
Ditulis Bedasarkan Pengalaman Pribadi, True Story of Muhammad Chaidir #huahaha
Yang patut dipertanyakan bagaimana dengan data dan
formulirku. “Tenang saja, kami punya data kamu kok”, kata
SF. Syukur Alhamdulillah, mereka menyatakan aku lulus tahap
1. Beberapa hari kemudian, SF menelponku dan menyuruhku
untuk datang menghadapi 21 peserta lainnya untuk menentukan
10 orang yang berhak atas 150 juta berupa fasilitas
pendidikan dan kehidupan.
Beberapa hari kemudian SF mengunjungi rumahku untuk kedua
kalinya setelah ada kunjungan pada saat tes UWC Singapore.
Tanpa basa-basi, ibuku berkata:Kalau bisa lulus, ini udah
yang kedua kali, hehehe. Sambil tertawa manis #loh”.
Pada saat aku sedang liburan sehabis ujian nasional bersama
teman-temanku SF menelpon ibuku dan mengatakan kalau aku
lulus. Woow…..Tapi aku sempat bertanya-tanya bagaimana nasib
kelulusanku di SMA Unggul d Aceh itu ya?
Ya, memang orang tua ku sudah membayar uang pendaftaran
ulang yang tidak murah. Tapi, kemudian setelah di konfirmasi
lagi, ternya uang yang tadi sudah dibayar dapat diambil lagi.
Hehehe, butuh uang buuukkkk….
Aku mengundurkan diri dari keklulusan ku di SMA unggul itu
dan memilih SMAN SUMATRA SELATAN SAMPOERNA ACADEMY yang aku
belum tau jelas bagaimana bentuknya dan masih buta tentang
sekolah itu.
Pada akhir-akhirnya #kebanyakan akhir sih, hahaha. aku di
suruh datang ke Airport untuk berangkat bersama 9 teman
lainnya dari Aceh.