ART = Obat HIV ?

Kali ini gue bakal cerita masalah obat yang dipakai sebagai terapi dari penyakit HIV yaitu Antiretroviral (ART) atau obat untuk mengobati retrovirus seperti HIV untuk menghambat perkembangbiakannya. Obat ini pertama kali dibuat oleh Boehringer Ingelhiem (BI), dengan nama merek viramune.

Nevirapine termasuk golongan nonnucleoside reverse transcriptae inhibitor (NNRTI). Cara kerja dari obat ini adalah dengan menghambat enzim reverse transkriptase, yaitu enzim yang membantu virus memasukkan kode genetik ke (RNA) HIV dan menjadikannya bentuk DNA. Perubahan ini harus terjadi sebelum kode gentik HIV dapat dimasukkan ke kode genetik sel yang terinfeksi.

INTERMEZO

Aku menitipkan hatiku kepadamu-tetapi kau sendiri tak mampu menjejakan kakimu tetap di sebuah titik. Bagaimana aku bisa percaya ? Jika kau katakan cinta, aku temukan dia disini, di tempat yang kusebut rumah ini. Ada cinta, mimpi , dan harapan disini.

Aku takut untuk harus meraihmu, memastikanmu tak akan pergi lagi- ketika aku lepaskan tanganku. Ya, karena itulah aku meninggalkanmu, memilih arah yang berbeda denganmu yang terhambat oleh jarak dan waktu yang memisahkan.

Lalu, cinta itu datang. Cinta dari seseorang yang mungkin menyimpan sosokmu di dalam dirinya. Aku yakin mampu hidup bersamanya, mimpi dan harapan kami yang sama. Namun, TAKDIR, ya aku tak mampu bertaruh untuk hal itu dengannya kelak.

Kau, dia, dan cinta- aku simpan di dalam hatiku. Suatu saat nanti, jika memang sudah waktunya, akan kubuka kembali cerita tentang rahasia hati. J hehe..

Biar waktu yang menjawab�
Finish�.

SNMPTN Tertulis Dihapuskan

Meski hanya sekadar wacana dan masih dalam pembahasan di kementrian pendidikan di Indonesia, proses penghapusan SNMPTN tertulis di Indonesia mengandung banyak kontroversi bagi kalangan siswa di seluruh Indonesia. Penghapusan ini bertujuan untuk mempermudah universitas untuk menyaring siswa berprestasi di seluruh Indonesia. Saya sebagai siswa SMA yang akan mengikuti SNMPTN tahun 2014 merasa risih dengan pengambilan keputusan ini.

Menurut, pendapat saya penerimaan mahasiswa lewat jalur undangan memiliki banyak hal yang merugikan bagi siswa di seluruh Indonesia seperti perbedaan bobot nilai dan standar soal di suatu sekolah. Di sisi lain penerimaan melalui sektor hasil ujian nasional juga dapat merugikan karena banyaknya kunci jawaban yang bocor di Indonesia.