Siapa Yang Bakal Menempati Gengsi Bangku Ketua IMAJIP |
Prediksi Terpilih Dan Tawaran Sistem Baru |
Liputan Khusus Agung JIP'98 Tak
terasa masa bakti kepengurusan IMAJIP periode 2000/2001 sudah berakhir.
Kepengurusan IMAJIP periode ini yang diketuai oleh Tomo ’97 adalah
yang tersingkat dibanding periode-periode terdahulu karena hanya
berlangsung sekitar delapan bulan saja. Nah, menjelang suksesi
kepengurusan IMAJIP ini, Badan Pendamping IMAJIP (BP IMAJIP)
memperkenalkan sistem pemilihan baru yang dipilih berdasarkan pooling.
Berdasarkan sistem itu, pemilu IMAJIP terdiri dari tiga tahap, yaitu
pooling untuk memilih kriteria calon Ketua IMAJIP, pooling untuk memilih
nama-nama, yang dianggap layak untuk menjadi ketua IMAJIP dan tahap
ketiga adalah pengajuan kandidat, kampanye, dan pencoblosan. Dari
pooling tahap kedua yang bertujuan untuk memilih nama-nama yang dianggap
layak menduduki kursi Ketua IMAJIP tersebut, muncullah nama Andy di
urutan teratas dengan 18 suara. Maka, Andy dari angkatan ’98 pun
santer disebut-sebut bakal menjadi salah satu calon Ketua IMAJIP atau
bahkan calon terkuat untuk menggantikan Arief Wicaksono Utomo alias Tomo
sebagai Ketua IMAJIP periode mendatang. Nah, bagaimana pendapat Andy,
yang pada kepengurusannya Tomo juga menjabat sebagai Sekretaris Umum
IMAJIP, tentang hasil jajak pendapat yang hasilnya mengunggulkan dirinya
sebagai calon Ketua IMAJIP tersebut? Berikut petikan wawancaranya: Dalam
pooling yang diadakan oleh BP IMAJIP, Anda mendapat suara terbanyak dari
sekian banyak nama yang dianggap layak menjadi Ketua IMAJIP, apa
komentar Anda? Sebenarnya
tidak semua mahasiswa/i JIP yang masih aktif kuliah mengisi pooling BP
IMAJIP, kalo tidak salah hanya 55 orang atau ¾ dari mahasiswa JIP yang
masih aktif kuliah. Pada prinsipnya semua mahasiswa JIP yang masih aktif
kuliah (kecuali angkatan 2000) layak untuk menjadi Ketua IMAJIP karena
setiap orang di dalam dirinya mempunyai potensi yang sama. Tinggal
kemauan dari orang tersebut apakah potensinya ingin dikembangkan atau
tidak. Perihal banyaknya suara yang ditujukan kepada saya, saya juga
kaget, karena saya bukan apa-apa di IMAJIP. Saya bertanya, apakah itu
pilihan murni? Ikut ikutan? Atau hanya ingin “menjebloskan” saya.
Dan juga banyaknya bursa nama calon Ketua IMAJIP yang masuk menurut saya
merupakan suatu kebingungan dari mahasiswa JIP akan figur yang layak
untuk memimpin IMAJIP. Sebetulnya
apa yang Anda lakukan atau yang pernah Anda lakukan sehingga Anda
dianggap layak untuk jadi Ketua IMAJIP? Apa
iya? Setahu saya, saya belum melakukan hal-hal yang sensasional di
IMAJIP ataupun di JIP. Jadi saya bingung mengapa rekan-rekan memilih
saya, saya takut mereka salah pilih. Karena kalau dilihat dari nilai
(IP) saja, saya bukanlah yang terbaik. Dari aktivitas organisasi pun
saya bukan apa-apa, lagipula saya tidak begitu dikenal oleh dosen/alumni…
dan masih banyak lagi kekurangan saya. Hal ini mungkin luput dari
penilaian rekan-rekan yang memilih saya. Menurut
Anda apa yang harus dilakukan IMAJIP di masa-masa mendatang? Kalau
saya melihat IMAJIP itu sebagai suatu organisasi kemahasiswaan yang
lebih bersifat akademik dan mungkin kekerabatan, sedangkan unsur-unsur
politis, sosial, atau unsur lain sangat kecil pengaruhnya. Jadi ya…
IMAJIP harus bisa mengemas kajian-kajian keilmuan dengan kemasan yang
menarik sehingga unsur kekerabatannya mengental. Dengan demikian akan
tercipta kesadaran dan kemauan dari mahasiswa JIP atau IMAJIP itu
sendiri. Menurut
Anda apakah yang masih perlu dilakukan diperbaiki pada IMAJIP atau JIP
itu sendiri? IMAJIP
lebih perlu diperbaiki, karena yang lebih urgen sekarang adalah
perbaikan dan pemberdayaan SDM-SDM IMAJIP yang nantinyaakan berimbas
pada JIP itu sendiri. Kalau hal ini telah dilakukan maka IMAJIP sebagai
suatu organisasi akan memperbaiki diri dengan sendirinya. Jadi,
apakah Anda bersedia jika dicalonkan menjadi Ketua IMAJIP? Saya
tidak mau terjebak pada bersedia atau tidak bersedia. Menurut saya jika
seseorang disuruh memilih tanggung jawab yang besar atau kecil, pasti
secara naluri ia akan memilih yang kecil. Tapi, ada faktor-faktor lain
yang bisa mendorong sesorang untuk mengambil tanggung jawab yang besar,
faktor-faktor itulah yang kalu tidak dicermati akan berakibat fatal bagi
orang tersebut. n
agung
’98 |
* |
* |
* |
|
* |
Alert-alert
akan ada web site baru gd. VIII (g8m) |