MAPRES AJANG KENAL DIRI AKAN PRESTASI

Dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional beberapa waktu yang lalu. Fakultas Sastra UI menyelenggarakan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Utama (mapres) tingkat fakultas tahun 2001 yang dilaksanakan pada tanggal 1 - 3 Mei 2001. Peserta dari pemilihan Mahasiswa Berprestasi ini adalah para mahasiswa/i dari semua jurusan/program studi yang ada di FSUI yang memiliki IPK terbaik. Dari semua peserta itu, nantinya akan dipilih 6 finalis dan dari 6 finalis tersebut yang menempati urutan pertama akan diikutkan pada pemilihan Mahasiswa Berprestasi tingkat UI.

Dari JIP sendiri, untuk pemilihan  mapres tahun ini diwakili oleh Yuniarti dari angkatan ’98, walaupun akhirnya gagal menjadi salah seorang finalis, namun Yuni mengaku senang ikut pemilihan mapres ini. Berikut petikan wawancaranya.

Coba Anda ceritakan mengenai pemilihan mahasiswa berprestasi di Fakultas Sastra, mulai dari latar belakangnya, proses pemilihannya, kriterianya, urut-urutan kegiatannya, pesertanya, dan juga siapa saja yang menilainya?

Pemilihan mapres ini berkaitan dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional, lalu… proses pemilihan dan pesertanya… mungkin diambil dari mahasiswa/i yang IPK terbaik dari semua jurusan. Urutan kegiatannya… dari tanggal 1 - 3 Mei 2001, mulai dari wawancara, presentasi makalah… pokoknya begitu deh. Kalau kriterianya itu… begini, ada 7 kriteria, yaitu: Nilai maksismal untuk kegiatan ekskul 125, kemampuan bahasa Inggris 150, IPK maksismal 75, nilai makalah 200, nilai penyajian makalah 250, nilai menjawab makalah 100, lalu niali maksimal menyanggah 100, jadi totalnya 1000.

Jadi kriterianya tidak hanya dilihat dari IPK yang tinggi?

Ya, iya lah… Kalau Anda sendiri bagaiman? Kenapa Anda yang ditunjuk untuk mewakili jurusan? Apa karena prestasi Anda selama kuliah dianggap bagus? Berapa IPK Anda? Prestasi yang bagus? Ya… itu mungkin, tapi sebenarnya ada beberapa anak JIP khususnya dari ’98 juga dicalonkan, tetapi mereka nggak mau, lalu karena gue pikir kegiatan ini bagus dan temen-temen pun ngasih support, ya… gue ikut.

Bagaimana perasaan Anda dalam mengikuti pemilihan mapres ini?

Biasa aja tuh… emang sih agak grogi juga, soalnya suasananya itu udah kayak sidang skripsi aja, tapi gue pikir ini bagus buat nambahin PD (percaya diri) gue.

Apa saja persiapan Anda?

Persiapan sih nggak repot-repot amat, walaupun waktu itu banyak tugas kuliah, tapi yang penting gue bisa bikin makalah buat dipresentasiin.

Kira-kira dari sekian banyak peserta, apakah Anda cukup yakin akan berhasil? Dan… bagaimana perasaan Anda setelah mengetahui Anda tidak masuk 6 besar?

Pertama-tama yang penting gue udah berusaha, soal hasilnya itu gue nggak masalah, soalnya gue hanya partisipan aja, jadi nggak ada beban harus menang. Jurusan pun nggak mengharuskan gue menang.

Sebetulnya apa motivasi Anda dalam mengikuti kegiatan ini? Apa yang ingin Anda capai?

Ya… bisa nambah pengalaman, bisa nambah wawasan, bisa nambah teman, tapi yang penting bagi gue ya itu tadi bisan nambah gue PD dan nambah motivasi untuk maju. Kabarnya pihak jurusan agak “memaksa” Anda untuk ikut? Dan mengapa wakil dari JIP cuma Anda saja? Sebetulnya bukan maksa, tapi anak-anaknya aja yang nggak mau, bahkan Bu Anon sampai ditanya-tanya terus sama pihak panitia di Gd. II. Jadinya ya… wakil JIP cuma gue… bahkan Bu Ining sampai nyari-nyari gue untuk ngomongin masalah mapres ini. Dan gue juga bilang bahwa gue ikut ini cuma sebagai partisipan saja. Bagaimana pendapat Anda mengenai perkuliahan di JIP, ya dosennya, ya materinya, ya fasilitasnya, dll.? Wah… kalau itu gue kurang tahu…

No Comment lah! Beberapa mahasiswa/i JIP menganggap perkuliahan di JIP ini kurang enak dan kurang relevan dengan dunia kerja nantinya, kalau menurut Anda sebagai kandidat mapres bagaimana? Apakah itu hanya anggapan mereka saja? Apa saran Anda? Itu mungkin anggapan mereka saja, tapi kata-katanya sih memang kurang relevan dengan dunia kerja. Sayang juga sih, soalnya ada mata kuliah yang dapetin nilainya susah banget. Kalo sarannya… ya… semoga nantinya ada perbaikan.

Prestasi Anda cukup baik, sehingga Anda dicalonkan jadi mahasiswa teladan, sebetulnya bagaimana sih cara belajar Anda? Cara belajar gue sih biasa aja, sama juga seperti yang lain, kalau kiat sukses nggak ada, sekali lagi biasa saja. Mungkin gue selalu menerapkan prinsip Those who prepare themselves for the future, will be ready for the future dan If we all worked on the assumption that what is accepted as true is really true, there would be little hope of advance.

Yang terakhir, apa pesan Anda buat mahasiswa JIP yang lain.

Gue punya saran buat anak ’99 atau mungkin 2000. Kalau dianjurkan jurusan untuk ikutan mapres, ya lebih baik ikutan aja, nggak rugi kok. Bisa nambah pengalaman, nambah teman, makan gratis, plus dapat piagam penghargaan dan hadiah hiburan. Ikutan aja lagi… siapa takut? Ya  nggak? Jadi buat anak ’99 yang mungkin tahun depan mau ikut, dari sekarang pilih satu topik makalah bebas yang bersifat ilmiah dan kuasai topik itu, terus, rajin-rajinlah ikutan kegiatan ekskul, soalnya itu juga masuk kriteria penilaian, selain IP. /Agung ‘98/AP/IP

BACK TO MAIN

*

(New)Siapa Yang Bakal Menempati Bangku Ketua IMAJIP 

*

Gila JIP-FSUI dibagi 3..bagaimana nasibnya kelak?

 

Hosted by www.Geocities.ws

1