-"sUgEnG rAwUh" tO mY wEbSiTe-

 

Home

Adventure

Palestine

Hacking

English

Sor Ringin

About Me

 

 

Dimana kan ku temukan, "sopo sejatine aku..?"

 

Tokoh Tokoh Hamas


image Syaikh al Mujahid Ahmad Yasin,
Syaikh al Mujahid Ahmad Yasin, Pendiri dan Tokoh Spiritual Hamas.

Beliau adalah Ahmad Ismail Yasin, dilahirkan pada tahun 1938 di desa el Jaura pinggiran el Mijdal, selatan Jalur Gaza. Mengungsi bersama keluarganya ke Jalur Gaza setelah perang Palestina (nakbah) tahun 1948.

Mengalami kelumpuhan total sejak muda akibat kecelakaan dalam sebuah aktifitas oleh raga.

Bekerja sebagai guru Bahasa Arab dan Tarbiyah Islamiyah, kemudian bertugas sebagai khatib dan guru di masjid-masjid Gaza. Dalam masa penjajahan, dia menjadi khatib paling populer di kalangan masyarakat Jalur Gaza karena kekuatan argumennya dan keberaniannya dalam al haq (kebenaran).

Menjadi ketua perhimpunan Islam di Jalur Gaza

Pada tahun 1983, Syaikh Ahmad Yasin ditangkap rezim Imperialis Israel atas tuduhan memiliki senjata, membentuk pasukan militer dan menyerukan pelenyapan eksistensi negara Yahudi. Karenanya, beliau dihadapkan ke mahkamah militer Israel dan divonis 13 tahun penjara.

Pada tahun 1985, beliau dibebaskan dalam rangka pertukaran tahanan antara pihak rezim Imperialis Israel dengan PFLL (Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina) - Pimpinan Umum, setelah mendekam 11 bulan dalam penjara rezim Imperialis Israel

Bersama para kativis perlawanan islam (islamiyun) Palestina, beliau mendirikan organisasi perlawanan, Gerakan Perlawanan Islam ”Hamas” - Palestina, di Jalur Gaza pada tahun 1987.

Pada akhir bulan Agustus 1988, militer Imperialis Israel menyerbu rumah kediaman beliau di Gaza. Mereka melakukan pengeledahan dan mengancam membuangnya di atas kursi roda yang beliau duduki sehari-hari ke Libanon.

Pada malam hari tanggal 17 Mei 1989, rezim Imperialis Israel kembali menangkap Syaikh Ahmad Yasin berserta ratusan aktivis Gerakan Hamas, dalam rangka upaya menghentikan perlawanan bersenjata yang terjadi ketika itu dengan mengambil bentuk serangan dengan menggunakan as silah al abyadh (senjata putih), yakni selain senjata api terhadap serdadu-serdadu Israel, warga Yahudi serta penculikan terhadap agen-agen Israel.

Pada tanggal 16 Oktober 1991, mahkamah militer Imperialis Israel mengeluarkan keputusan dengan memvonis Syaikh Ahmad Yasin berupa penjara seumur hidup ditambah 15 tahun, setelah disodorkan daftar tuduhan sebanyak sembilan item. Di antaranya seruan (provokasi) penculikan dan pembunuhan terhadap serdadu-serdadu Imperialis Israel, pendirian Gerakan Hamas beserta sayap militer dan dinas keamanannya.

Di samping menderita kelumpuhan total, Syaikh Ahmad Yasin juga menderita beberapa penyakit lain. Di antaranya, kebutaan di mata kirinya dan lemah pandangan di mata kanannya akibat penyiksaan yang beliau alami saat menjalani penyidikan, menderita radang telinga cukup kronis, alergi paru-paru, beberapa penyakit dan peradangan dalam dan usus. Kondisi penahanan yang buruk yang dialami Syaikh Ahmad Yasin menyebabkan merosotnya kondisi kesehatannya, sehinggga harus dipindahkan ke rumah sakit beberapa kali. Kondisi kesehatan Syaikh Ahmad Yasin terus menurun akibat penahanan dan tidak adanya pelayanan kesehatan yang memadai.

Pada tanggal 13 Desember 1992, sekelompok sukarelawan berani mati (fida’i) dari Brigade Izzuddin al Qassam menculik seorang serdadu militer Imperialis Israel. Brigade Izzuddin al Qassam menuntut pelepasan serdadu Israel tersebut dengan kompensasi pembebasan Syaikh Ahmad Yasin dan beberapa tawanan di penjara rezim Imperialis Israel, di antara mereka ada sedang menderita sakit, orang lanjut usia serta beberapa tawanan Arab yang ditangkap militer Imperialis Israel di Lebanon. Namun pihak Imperialis Israel menolak tuntutan tersebut, bahkan balik melancarkan serangan ke lokasi penahanan serdadu Israel tersebut, sehingga menyebabkan kematiannya serta kematian komandan kesatuan penyerangan pasukan Imperialis Israel dalam penyerangan tersebut, sebelum syahidnya para pahlawan sukarelawan berani mati di dalam rumah yang berlokasi di desa Beir Nebala, dekat Jerusalem.

Rabu pagi, tanggal 1 Oktober 1997, Syaikh Ahmad Yasin dibebaskan berkat perjanjian yang berlangsung antara Jordania dan rezim Imperialis Israel, dengan kompensasi penyerahan dua agen (antek) Zionis yang tertangkap di Jordan setelah mereka gagal dalam upaya pembunuhan terhadap al-Akh Khalid Misy'al, Kepala Biro Politik Hamas di Amman.

top

DR. Abdul Aziz Ar-Ranteesi,
Juru Bicara Hamas di Gaza
Beliau adalah Abdul Aziz Ali Abdul Hafidz el Ranteesi, dilahirkan pada tanggal 23 Oktober 1947 di desa Yabna, antara Asqolan dan Yafa. Keluarga Ranteesi mengungsi ke Jalur Gaza dan menetap di Kamp Pengungsi Khan Yunis setelah terjadi perang (nakbah) 1948. Saat itu usia beliau baru menginjak 6 bulan.

Ranteesi tumbuh di tengah-tengah 9 saudara laki-laki dan dua orang saudara perempuan.

Pada usia enam tahun, Abdul Aziz Ar-Ranteesi masuk bangku belajar di sekolah yang dikelola oleh Lembaga Bantuan untuk Para Pengungsi Palestina milik PBB (UNRWA). Kondisi ekonomi keluarga yang sulit memaksa Abdul Aziz Ranteesi bekerja pada umur enam tahun, demi membantu memikul beban keluarganya yang besar.

Beliau termasuk anak yang sangat menonjol dalam studinya hingga selesai tahun 1965. Kemudian merantau ke Alexandria (Mesir) untuk untuk melanjutkan studinya di Universitas Iskandariah dalam bidang kedokteran.

Pada tahun 1972, Abdul Aziz Ranteesi menyelesaikan studi S1-nya dengan peringkat memuaskan. Selanjutnya beliau kembali ke Jalur Gaza. Dua tahun kemudia beliau berangkat kembali ke Alexandria untuk menyelesaikan program master di bidang kedokteran anak. Kemudian pada tahun 1976, beliau kembali ke Jalur Gaza dan bekerja sebagai dokter tetap di Rumah Sakit Nashir (yang merupakan Rumah Sakit Pusat di Khan Yunus).

Beliau menikah dan dikaruniai enam orang anak (dua putra dan empat putri).

D. Ar-Ranteesi menduduki beberapa posisi dalam kegiatan kemasyarakatan di antaranya: anggota Dewan Majma' Islamy dan Organisasi Kedokteran Arab di Jalur Gaza, dan juga di Bulan Sabit Merah Palestina.

Bekerja di Universitas Islam di kota Gaza sejak pembukaannya tahun1978 sebagai dosen berbagai bidang akademis, dosen ilmu Genetika, dan ilmu Mikrobiologi.

Pada tahun 1983 Ranteesi ditangkap karena menolak membayar pajak kepada rezim Imperialis Israel. Pada tanggal 15 November 1988 beliau ditahan selama 21 hari.

Bersama sekelompok aktivis Harakah Islamiyah di Jalur Gaza, beliau mendirikan organisasi Gerakan Perlawanan Islam Hamas di Jalur Gaza pada tahun1987.

Pada tanggal 4 Maret 1988 militer Imperialis Israel kembali menangkap beliau dan terus menjebloskannya dalam penjara Israel selama dua setengah tahun, atas dasar keterlibatannya dalam kegiatan aksi menentang penjajahan Zionis. Pada tanggal 4 September 1990 beliau dibebaskan. Kemudian pada 14 Desember 1990 beliau kembali ditahan secara administratif hingga satu tahun lamanya.

Pada 17 Desember 1992 beliau dideportasi bersama 400 aktifis dan kader Hamas serta Jihad Islam ke Lebanon Selatan. Akhirnya beliau pun tampil sebagai juru bicara resmi untuk para deportan yang bertahan di Kamp Pengungsi el Audah di wilayah Murjuz Zuhur untuk menuntut pihak rezim Imperialis Israel memulangkan mereka dan sebagai ungkapan protes penolakan terhadap kebijakan deportasi yang dilakukan pihak rezim Imperialis Israel.

Begitu pulang dari Murjuz Zuhur, beliau kembali ditangkap oleh pihak rezim Imperialis Israel. Kemudian Mahkamah Militer Imperialis Israel mengeluarkan putusan vonis penjara kepada beliau, dan akhirnya terus mendekam dalam penjara Imperialis Israel hingga pertengahan tahun 1997.



top



Ir. Ibrahim Ghousyah, Juru Bicara Hamas

Beliau adalah Ibrahim Ghousyah (Abu Umar), anggota Biro Politik HAMAS. Dilahirkan pada 26 November 1936 di kota Jerusalem.

Menikah dan dikaruniai lima orang anak (3 wanita, 2 lelaki).

Menyelesaikan pendidikan menengahnya di sekolah ar Rasyidiyah, Jerusalem.

Bergabung dengan Harakah Islamiyah pada tahun 1950 di Jerusalem. Juga termasuk aktivis Islam dalam Ikatan Pelajaran Palestina di Mesir.

Lulus dari Fakultas Teknik di Universitas Cairo jurusan Arsitektur Tata Kota pada tahun 1961.

Bekerja sebagai arsitek di kanal el-Ghour Timur, Jordania, pada tahun 1961-1962.

Selanjutnya beliau pergi ke Kuwait dan bekerja di dinas tata kota Kuwait tahun 1962-1966.

Kembali ke Jordania dan bekerja dalam proyek bendungan Khalid di Yarmuk tahun 1966-1971.

Berangkat lagi ke Kuwait dan bekerja di proyek Menara Kuwait selama setahun 1971-1972.

Bekerja sebagai manajer proyek bendungan Raja Thalal tahun 1972-1978.

Bekerja di kantor arsitek partikelir miliknya pada tahun 1978-1989.

Mencurahkan seluruh waktunya (Full time) dalam Gerakan Hamas sejak tahun 1989.

Diangkat sebagai juru bicara resmi Gerakan Hamas tahun 1992.

Saat ini, beliau aktif sebagai anggota Biro Politik Hamas.



top

As-Syahid Imad Aqil,
Komandan Brigade Izzuddin al Qassam di Gaza
Beliau adalah Imad Hasan Ibrahim Aqil, dilahirkan pada 10 Juli 1971 di Kamp Pengungsi Jabaliya, Jalur Gaza. Keluarganya eksodus dari desa Beir Eir, termasuk wilayah Mijdal, setelah terjadi perang Palestina (nakbah) 1948.

Menyelesaikan pendidikan dasar di salah satu sekolah yang ada di Kamp Pengungsi Jabaliya, lulus dengan peringkat lima besar. Kemudian melanjutkan ke tingkat menengah (SMP) dan lulus sebagai peringkat teratas di antara teman-temannya. Menyelesaikan sekolah menengah atas (SMU) jurusan Biologi tahun 1988 dan kembali meraih peringkat pertama di level sekolahnya, juga seluruh wilayah Bait Hanun, dan bahkan di seluruh Kamp Pengungsi Jabaliya.

Selnjutnya beliau mengajukan berkas-berkasnya untuk mendaftarkan diri di Institut el Amal di kota Gaza untuk jurusan Studi Farmasi. Namun, setelah selesai mendatar dan membayar kelengkapan administrasi, beliau ditangkap militer Imperialis Israel dan dimasukan dalam bui pada tanggal 22 September 1988, untuk menjalani prosen pengadilan dengan tuduhan masuk Gerakan Hamas, serta terlibat dalam aktivitas-aktivitas gerakan intifadhah. Beliau dibebaskan pada bulan Februari 1990 setelah mendekam dalam penjara rezim imperialis Israel selama 18 bulan.

Pada tahun akademik 1991-1992 Imad Aqil diterima di jurusan Syariah pada perguruan tinggi Hitthin, Amman Yordania. Namun, rezim imperialis Israel Israel melarangnya berangkat ke Jordania, karena kegiatan dan keterlibatannya dalam intifadhah.

Pada awal tahun 1991, beliau terpilih sebagai komandan penghubung antara ”Korps As-Syuhada' ” - yang merupakan kelompok pertama dalam Brigade Izzuddin al Qassam - dengan pimpinan Brigade Izzuddin al Qassam. Tadinya, Korps Syuhada’ ini secara prinsip beroperasi untuk membunuh orang-orang berbahaya yang melakukan kerjasama dengan pihak imperialis Israel. Sampai akhirnya mereka berhasil mendapat beberapa potong senjata untuk mempersenjatai kelomanggota Korps, sebagai persiapan pelaksanaan operasi militer terhadap patroli-patroli militer imperialis Israel.

Pada tanggal 26 Desember 1991, Mujahid Imad Aqil menjadi orang yang diburu oleh pihak rezim imperialis Israel, setelah didapat beberapa keterangan pengakuan dari beberapa anggota gerakan yang mendapat penyiksaan berat.

Pada tanggal 22 Mei 1992, beliau pindah ke Tepi Barat untuk membentuk kelompok jihad di wilayah tersebut.

Pada tanggal 13 November 1992, beliau kembali ke Jalur Gaza setelah mengorganisir kegiatan militer di Tepi Barat, serta setelah tertangkapnya puluhan anggota Brigade Izzuddin al Qassam di Tepi Barat, hal yang memaksa beliau untuk kembali ke Jalur Gaza.

Pada bulan Desember 1992, Asy Syahid Imad Aqil menolak keluar dari Jalur Gaza untuk keluar dari Palestina. Beliau bersikeras untuk tetap tinggal di Jalur Gaza demi mendapat syahadah (mati syahid) di tanah suci Palestina.

Setelah dua tahun masa perburuan dan pengejaran yang dilakukan militer Imperialis Israel atas dirinya - di mana beliau malang melintang di Jalur Gaza dan Tepi Barat memerangi Zionisme dan membentuk kelompok-kelompok jihad - pada hari Rabu 24 November 1993, setelah berbuka puasa bersama rekan-rekannya di daerah asy-Syaja'iyyah kemudian keluar. Namun ternyata, militer Imperialis Israel telah mengepung daerah tersebut. Dan terjadilah baku tembak antara aktivis perlawanan militer Imperialis Israel yang menewaskan beberapa serdadu Imperialis Israel dan syahidnya Imad Aqil, setelah terkena salah satu rudal penghancur tank yang digunakan pasukan Israel dalam pertempuran tersebut, tepat kengenai wajah beliau yang suci.

top

Ir. Imad el-Alami, Anggota Biro Politik Hamas

Meraih gelar S1 di bidang Teknik Arsitektur Perkotaan dari Universitas Alexandria Republik Arab Mesir.

Menikah dan dikaruniai tiga orang anak.

Menjalani penahanan pada 28 September 1988 karena dituduh mengorganisir dan melakukan provokasi melalui Biro Penerangan Gerakan Hamas. Daftar tuduhan yang diajukan kepada beliau berisi, "Melakukan aktivitas-aktivitas penerangan demi mengabadikan kegiatan-kegiatan Hamas."

Dibebaskan tanggal 27 September 1990.

Pada Januari 1991, beliau dideportasikan oleh pihak rezim Imperialis Israel ke Lebanon bersama tiga mujahidin Hamas lainnya.

Kini beliau terpilih menjadi anggota Biro Politik Hamas.



top



JAMAL MANSHUR
Pemimpin Hamas di Tepi Barat Sungai Jordan

Beliau adalah Jamal Abdurrahman Muhammad Manshur.

Dilahirkan pada tanggal 25 Februari 1960 di Kamp Pengungsi Balathoh, dekat kota Nablus Selatan, Tepi Barat.

Menikah dan dikaruniai empat orang anak.

Menyandang gelar kesarjanaan di bidang akuntansi dan manajemen.

Diangkat sebagai juru bicara Hamas di Tepi Barat.

Diangkat sebagai juru bicara resmi delegasi Hamas dalam perundingan dengan pemerintah otonomi Palestina.

Dipenjara sekitar delapan kali oleh pemerintah Israel.

Dipenjara oleh pemerintah otonomi Palestina beberapa kali sejak beliau masuk kota Nablus.

top


Khalid Misha'al
Kepala Biro Politik HAMAS

Beliau dilahirkan di Salwad, pinggiran kota Ramallah, Palestina, pada tahun 1956.

Pada tahun 1967 beliau mengungsi ke Kuwait dan tinggal di sana sampai meletusnya Perang Teluk pada tahun 1990.

Pendidikan dasarnya diselesaikan di Salwad, kemudian melanjutkan pendidikan menengah dan pendididikan atas di Kuwait.

Memimpin arus keislaman (tiyar islami) di kalangan mahasiswa Palestina di Universitas Kuwait serta turut dalam Perhimpunan Kebenaran Islam (Kutlatul Haq al Islamiyyah), kelompok yang mampu bersaing dengan Gerakan Fatah dalam kepemimpinan Persatuan Pelajar Palestina di Kuwait.

Meraih gelar kesarjanaan (S1) di bidang Fisika dari Universitas Kuwait.

Menikah pada tahun 1981 dan dikaruniai tujuh orang anak, tiga putri dan empat putra.

Selama keberadaannya di Kuwait, beliau bekerja sebagai pengajar Fisika, di samping memiliki berbagai kegiatan yang berkenaan dengan berbagai issu tentang Palestina.

Mencurahkan seluruh waktunya (full time) dalam dunia politik setelah kedatangannya di Yordan.

Beliau termasuk pendiri Gerakan Hamas.

Menjadi anggota Biro Politik Hamas semenjak Gerakan ini berdiri, kemudian terpilih sebagai kepala Biro Politik Hamas pada tahun 1996.

Pada tangaal 25 September 1997, be;liau mengalami percobaan pembunuhan di Ibukota Yordania, Amman, yang dilancarkan oleh tangan-tangan agen Mosad. Namun usaha tersebut gagal, setelah para pengawal beliau berhasil mengejar dan menangkap para agen Mosad yang hendak melakukan upaya pembunuhan terhadap beliau. Dan akibat kegagalan aksi percobaan pembunuhan tersebut, akhirnya Syaikh Ahmad Yasin, Pendiri dan tokoh spiritual Hamas, dibebaskan.

top



Syaikh Khalid Muhammad Amin el Haj


Lahir pada 26 Desembar 1965

Meninggalkan kampung halamannya, desa Feronah, pinggiran Beisan saat keluarga dan kerabatnya terpaksa harus mengungsi ke kota kecil Jelqomos, pinggiran Jenin. Sekarang ini beliau menjadi penduduk kota Jenin.

Meraih gelas sarjana S1 Ushuluddin dari Universitas Jerusalem, pada tahun 1989

Mendekam dalam penjara Imperialis Israel selama tiga tahun di penjara Asqalan dan el Naqb. Sedang oleh pihak pemerintah otoritas Palestina, beliau sempat dipenjara selama 8 bulan.

Beliau bekerja sebagai pengajar di sebuah SMU di kota Jenin.

Sebagai juru bicara resmi Gerakan Perlawanan Islam Hamas di distrik Jenin.

top

Muhammad Nizal
Wakil Resmi HAMAS di Jordania

Muhammad Nizal "Abu Bara'”, beliau adalah anggota Biro Politik Gerakan Hamas.

Kelahiran Amman, Yordania, tahun1963.

Menikah dan dikaruniai empat orang anak laki-laki.

Menyelesaikan pendidikan menengah dan atas di Kuwait jurusan IPA.

Kemudian melanjutkan ke jenjang sarjana (S1) di Universitas Karachi, Pakistan, jurusan Kimia. Sampai akhirnya meraih gelar sarjana dan master di tempat yang sama.

Bergabung dengan barisan Gerakan Islam pada usia dini, juga termasuk giat dalam aktivitas kemahasiswaan di lingkungan mahasiswa asing di Pakistan.

Menjabat sebagai Sekretaris Jenderal dalam organisasi Persatuan Pelajar Muslim di Pakistan, yang tercakup di dalamnya seluruh mahasiswa asing yang memiliki orientasi keislaman.

Berkonsentrasi dalam Gerakan Hamas sejak 1992.

Saat ini beliau menjabat sebagai anggota Biro Politik Hamas.

top


DR. Musa Abu Marzuq
Anggota Biro Politik HAMAS

Beliau adalah Musa Muhammad Muhammad Abu Marzuq, dilahirkan tahun 1951.

Sebelum kelahiran Abu Marzuq, Keluarga beliau berhijrah dari desa Yabna dekat kota el Mijdal menuju kota Rafah.

Menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah atas di Jalur Gaza, kemudian masuk Fakultas Teknik di Universitas Helwan di Kairo, Mesir.

Pada tahun 1981, beliau berangkat ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan pasca sarjananya. Setelah menyelesaikan program master, beliau melanjutkan di program doktoral bidang Teknik Industri dan selesai pada tahun 1991.

Terpilih sebagai kepala Biro Politik Hamas pada tahun 1991.

Pada Juli 1995, beliau terusir dari Jordania setelah tinggal di sana selama tiga tahun.

Ditangkap oleh pemerintah Amerika Sserikat di bandara New York tanpa tuduhan apapun, selanjutnya ditahan sampai pemerintahan imperialis Israel memintanya untuk diserahkan kepada mereka, dengan tuduhan mengeluarkan perintah dan transfer biaya untuk pasukan sayap militer Hamas.

Pemerintah Federal Amerika Serikat mengeluarkan keputusan untuk menyerahkannya kepada pemerintah imperialis Israel. Sementara itu Dr. Abu Marzuq memutuskan untuk tidak naik banding berkenaan dengan penyerahan beliau tersebut, setelah melewatkan masa 18 bulan di penjara Federal Amerika Serikat, New York.

Rezim Imperialis Israel memutuskan untuk tidak menerima Dr. Abu Marzuq, karena khawatir Hamas akan melancarkan serangan-serangan balasan dan operasi-operasi penculikan terhadap anggota militer Israel untuk membebaskan Abu Marzuq. Hal ini memaksa Amerika Serikat memindahkan beliau ke Jordania pada bulan Mei 1997, setelah Pemerintah Jordania memutuskan untuk menerima kedatangan beliau.

top


Sholah Syahadah
Pendiri Sayap Militer Hamas

Nama lengkapnya Sholahuddin Mustafa Muhammad Ali Syahadah, berasal dari kota Yafa, tepatnya dia lahir di Beit Hanun, utara Jalur Gaza di kamp pengungsi asy Syathi’ pada tanggal 24 Februari 1952.

Keluarganya eksodus ke Jalur Gaza dari kota Yafa setelah militer Imperialis Israel menduduki kota tersebut pada tahun 1948, yang kemudian tinggal menetap di Kamp Pengungsi Asy Syathi’. Sholah adalah anak bungsu dengan delapan saudara perempuan, dua meninggal.

Pada tahun 1958, pada saat umur Sholah menginjak lima tahun, dia masuk sekolah dasar yang berada di bawah lembaga bantuan pengungsi Palestina (UNRWA) di Beit Hanun. Di kota yang sama dia menyelesaikan pendidikan menengahnya. Memperoleh ijazah pendidikan umum di SMU Palestina di kota Gaza dengan nilai istimewa setelah sebelumnya sempat belajar di SMU di Yafa.

Selepas SMU Sholah diterima di fakultas kedokteran di Turki juga tehnik di Rusia, tapi kondisi ekonomi yang sulit membuatnya urung berangkat ke luar negeri.

Akhirnya Sholah melanjutkan pendidikan S1-nya di Sekolah Tinggi Pengabdian Masyarakat di Iskandariah, Mesir. Memasuki tahun ketiga, Sholah mulai memiliki komitmen Islam yang tinggi dan oleh karena itu, begitu pulang dari Mesir, dia langsung merintis proyek dakwah Islam di Jalur Gaza.

Selanjutnya beliau bekerja sebagai peneliti sosial kemasyarakatan di kota el ‘Arisy di gurun Sinai, beliau juga ditunjuk sebagai pengawas urusan sosial kemasyarakatan di el Arisy. Setelah pihak Mesir menuntut pengembalian wilayah el ‘Arisy dari Israel pada tahun 1979, Sholah pindah bermukim di Beit Hanun. Selanjutnya di Gaza, Sholah menerima jabatan sebagai pengawas urusan sosial kemasyarakatan untuk wilayah Jalur Gaza.

Pada awal tahun 1982, Sholah melepaskan jabatannya dalam urusan sosial kemasyarakatan dan berpindah ke departemen urusan kemahasiswaan di Universitas Islam di kota Gaza.

Pada tahun 1984, Sholah ditangkap rezim Imperialis Israel karena aktivitasnya dicurigai melawan pendudukan Zionis Israel. Namun dia menolak semua tuduhan, dan pihak rezim Imperialis Israel tidak bisa membuktikan tuduhannya. Akhirnya pihak Israel menerbitkan putusan tuduhan berdasarkan undang-undang tahun 1949 dan Sholah divonis hukuman dua tahun penjara.

Setelah keluar penjara, pada tahun 1986, Sholah bekerja sebagai kepala urusan kemahasiswaan di Universitas Islam Gaza sampai akhirnya pihak rezim Imperialis Israel menutup Universitas tersebut, dalam upaya menghentikan gerakan Intifadhah Palestina yang meletus pada tahun 1987. Namun, Syaikh Sholah Syahadah melanjutkan pekerjaannya di universitas tersebut sampai kemudian ditangkap pada 18 Agustus 1988.

Penyidikan terus berlanjut hingga Mei 1989 di penjara as Saraya, kemudian berpindah dari sel penyidikan ke ruang tahanan. Setelah para penyidik dan intelijen Imperialis Israel gagal mengorek informasi darinya, akhirnya pihak Israel memutuskan penghentian penyidikan atas dirinya. Pada bulan Mei itulah terjadi aksi penangkapan secara besar-besaran di barisan Gerakan Perlawanan Islam Hamas.

Akhirnya pada 14 Mei 1989, beliau kembali menjalani penyidikan setelah diketahui sebagai orang yang bertanggungjawab atas gerakan sel militer Hamas, penyidikan berlangsung hingga bulan November 1989. Dengan begitu, beliau menjalani penyidikan sekitar satu tahun lebih. Tuduhan utama yang diarahkan kepadanya adalah sebagai orang yang bertanggungjawab atas gerakan sel militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas, mengeluarkan perintah penculikan atas dua orang serdadu Israel (Sebortz dan Se’don) serta keterlibatannya sebagai pemimpin Hamas dan Biro Penerangan di wilayah utara. Atas semua tuduhan itu, akhirnya beliau divonis hukuman sepuluh tahun penjara dengan tuduhan sebagai penanggungjawab gerakan sel militer Hamas dan Biro Penerangan di wilayah utara, ditambah enam bulan penjara pengganti denda yang ditolak Syaikh untuk membayarnya kepada pihak Imperialis Israel.

Setelah menjalani masa tahanan, selama 20 bulan kemudian Syaikh Sholah menjalani masa percobaan pelepasan bersyarat (probation) dan, alhamdulillah, dilepaskan pada 14 Mei 2002.

Syaikh Salah Syahadah adalah pendiri sayap militer pertama dari Gerakan Perlawanan Islam Hamas, yang dikenal dengan nama ”al mujahidunal filistiniyun”. Pihak Imperialis Israel mengarahkan tuduhan kepadanya sebagai tokoh yang membentuk sel-sel militer dan melatih anggotanya menggunakan persenjataan dan juga mengeluarkan perintah-perintah penyerangan ke target-target militer Imperialis Israel.

Mujahid Abu Musthafa Syahadah menikah dengan istri pertama pada tahun 1976. Saat masuk penjara beliau telah dikarunia enam anak perempuan. Yang terakhir lahir saat beliau ditangkap, sementara yang paling tua berumur sepuluh tahun. Saat keluar dari penjara - keluar dari penjara rezim Imperialis Israel pada tanggal 13 Mei 2000 setelah mendekam di dalamnya selama 10 tahun 20 bulan dan menikah lagi pada tanggal 12 Mei 2002 - beliau juga telah dikaruniai enam orang cucu.

Atas intruksi langsung dari PM Israel Ariel Sharon, Senin malam 22 Juli 2002 M pukul 11 lewat 40 menit, militer rezim Imperialis Israel melancarkan serangan ke kampung el Durz di Jalur Gaza dengan target pendiri dan Pemimpin Umum Brigade Izzuddin al Qassam, Syaikh Sholah Syahadah. Serangan yang dilakukan dengan menggunakan pesawat F16 buatan Amerika tersebut akhirnya merenggut nyawa Syaikh Sholah bersama 16 orang syuhada’ lainnya dan 176 orang luka-luka. Tepatnya, beliau gugur sehari selepas serangan biadab militer Imperialis Israel, pada Selasa 23 Juli 2002 M.

top


As-Syahid Yahya Ayyasy
Komandan Brigade Izzuddin al Qassam

Yahya Abdul Lathif Ayyasy, dilahirkan pada tanggal 6 Maret 1966 di desa Rafat, barat laut kota Nablus, Tepi Barat Sungai Jordan.

Menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah atas di kampung halamannya. Beliau termasuk siswa yang memiliki prestasi menonjol sehingga berhak melanjutkan studinya di Universitas Beir Zeit.

Lulus dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Elektro di Universitas Beir Zeit pada tahun 1988.

Menikah dengan salah seorang kerabatnya dan dikaruniai dua orang anak, Baro' dan Abdul Lathif.

Aktif dalam barisan Brigade Izzuddin al Qassam sejak awal syap militer Hamas ini didirikan, tahun1992. Selanjutnya aktivitas beliau terkonsentrasi pada pembuatan dinamit dari bahan baku yang banyak tersedia di tanah Palestina. Di kemudian hari, beliau mengembangkan metode serangan-serangan isytisyhadiyyah (mati syahid) setelah pembantaian yang terjadi di Mesjid Al-Ibrahimi, Hebron, Februari 1994.

Beliau dianggap bertanggung jawab atas rentetan serangan isytisyhadiyyah sehingga beliau menjadi target utama militer Imperialis Zionis Israel.

Selama tiga tahun berturut-turut beliau terus diburu dan dikejar-kejar. Akhirnya pihak zionis Israel baru bisa membunuhnya setelah mengerahkan ratusan agen (antek) dan intelijennya.

Beliau gugur terbunuh di Bait Lahia, utara Jalur Gaza pada tanggal 5 Januari 1996 akibat ledakan bom yang ditaruh di dalam hand phone yang kadang-kadang beliau pergunakan.

Sekitar setengah juta warga Palestina di Gaza mengantarkan kepergian beliau untuk selamanya.

Sebagai aksi belasan atar gugurnya Yahya Ayyasy, mujahidin Brigade Izzuddin al Qassam melancarkan serentetan serangan isytisyhadyyah, yang mengakibatkan tewasnya 70 orang Yahudi dan ratusan orang lainnya luka-luka.


 


 


 

 

Hosted by www.Geocities.ws

1