Syaikh Ahmad Yasin: Pendiri dan Tokoh Spiritual Hamas
Kami Selalu Berpijak Pada Kesatuan dan Persatuan, Meski Harus Dibayar
dengan Nyawa Para Syuhada', Tumpahan Darah dan Penjara…
Eksklusif – COMES(18/12/2002)
Dalam peringatan ke 15 Gerakan Perlawanan Islam Hamas di Gaza tanggal
15 Desembar 2002, pendiri dan sekaligus tokoh spiritual Hamas, Syaikh
Ahmad Yasin menegaskan bahwa Gerakan akan terus konsisten dalam jalan
jihad dan perlawanan, hingga setiap jengkal bumi Palestina terbebaskan.
Jihad dan perlawanan akan terus dilancarkan sampai penjajah Israel
hengkang dari tanah suci umat Islam. Syaikh Yasin juga menegaskan
bahwa Hamas selalu berpijak pada kepentingan kesatuan dan persatuan
Palestina, berjuang untuk mengokohkan barisan dan menghilangkan segala
perselisihan. Meski semua itu harus dibayar dengan nyawa para syuhada',
tumpahan darah, penjaran dan pelucutan senjata
Menurut Syaikh Ahmad Yasin, berbagai aksi penangkapan dan pembantaian
yang dilancarkan oleh rezim penjajah Israel justru akan menambah
spirit mujahidin Palestina untuk melakukan aksi-aksi kepahlawanan
mereka terus meningkat. Mereka akan semakin gencar melakukan serangan
terhadap target-target Israel. ”Sekiranya kita takut akan kematian,
tentulah kita tidak melakukan perlawanan terhadap penjajah Israel yang
membidik setiap orang Palestina," tegas beliau.
Berikut petikan wawancara Pusat Informasi Palestina (PIC) dengan
Syaikh Ahmad Yasin dalam sebuah perayaan 15 tahun Gerakan Perlawanan
Islam Hamas di Gaza pada 15 Desember 2002.
Setelah melewati limabelas tahun usia perjuangan Hamas, sampai
dimana perjalanan gerakan Hamas sekarang ini?
Sejak Gerakan Perlawanan Islam Hamas didirikan pada tanggal 14
Desember 1987, Hamas bergerak dalam arah tujuan tertentu. Yakni
pembebasan bumi Palestina dan tempat-tempat sucinya, mendirikan Negara
Palestina yang merdeka di atasnya dengan ibukota Jerusalem. Inilah
tujuan yang ingin direalisasikan oleh Hamas. Gerakan akan terus
berjalan di atas jalan ini dengan langkah-langkah yang bijaksana,
hati-hati dan teguh sampai terealisasi tujuan ini, dengan kehendak
Allah swt.
Apa visi kedepan Gerakan Hamas?
Visi kami ke depan dapat diringkas sebagai berikut: Kami berada di
hadapan konflik panjang dan pahit dengan musuh yang memiliki egenap
sarana dan prasarana kekuatan, serta didukung oleh kekuatan dunia yang
lalim. Konflik ini membutuhkan kesabaran lebih dari kita, disamping
dibutuhkan saling bersimpati dan bahu membahu dari rakyat Palestina.
Di hadapan kita tidak ada jalan lain kecuali melanjutkan jihad dan
perlawanan sampai terealisasi kemenangan. Karena penyerahan berarti
kekalahan dan kemunduran ke titik nol. Dan itu merupakan tindak
criminal dan penodaan terhadap darah para syuhada', para korban yang
terluka, tawanan dan orang-orang yang ditangkap Israel. Kita harus
yakin dan konsisten terhadap apa yang kita lakukan sebelumnya, berupa
jihad dan pengorbanan. Penyerahan juga dianggap sebagai tindak
criminal dan dosa yang tak terampuni. Oleh karena itu, kita harus
melanjutkan jihad dan perlawanan. Sampai musuh menyerah dan
mengembalikan hak-hak rakyat Palestina. Semua itu dengan kehendak
Allah swt.
Belakangan banyak terjadi konflik dan masalah dengan gerakah Fatah dan
Pemerintah. Bagaimana Anda menjelaskan hal ini?
Kami di pihak Hamas telah berupaya dengan segenap tenaga melakukan
ijtihad untuk tidak berbenturan dan tidak menimbulkan masalah apapun
dengan pihak manapun di Palestina. Kami mengharamkan adanya perang
saudara (internal rakyat Palestina). Namun kami katakan terus terang
kepada Anda, bahwa di sana ada orang yang hendak menghentikan
intifadhah dan perlawanan. Oleh sebab itu, dia ingin menciptakan
masalah dalam internal rakyat Palestina. Serta menciptakan berbagai
hal problematic yang memberikan justufikasi untuk mengekang semangat
intifadhah dan melemahkannya.
Karenanya, kami di Hamas berupaya membebaskan diri dari masalah yang
problematic ini. Sebab semua hal yang problematic dan bermasalah yang
terjadi di seluruh palestina meneguhkan bahwa orang-orang yang
terlibat menggunakan senjata dalam masalah dan problem tersebut adalah
orang-orang yang dipertanyakan. Yakni, mereka ingin menciptakan
suasana buruk untuk membantai intifadhah dan perlawanan.
Namun, bagaimana caranya bisa terbebas dari problem dan masalah
tersebut?
Pertama, mereka (para kriminal) yang menggunakan senjata untuk melawan
saudara dan anak bangsa sendiri, harus diberikan hukuman qishash yang
setimpal – secara transparan dan tidak bertele-tele – tanpa ada
nepotisme dan pemalsuan realita atau keberpihakan terhadap orang
tertentu. Kalau hukuman kishash sudah dilaksanakan terhadap mereka,
yang lainpun akan dapat mengambil pelajaran dan berhenti menggunakan
senjata untuk membunuh saudara dan anak bangsa sendiri.
Para pengamat melihat bahwa di pemerintahan Palestina ada arus yang
kuat, sementara Fatah melihat bahwa penghentian intifadhah berlangsung
lewat fitnal internal, terutama dengan Hamas?
Saya telah menjelaskan ini dalam jawaban sebelumnya, namun saya tidak
ingin menunjuk orang tertentu. Saya telah katakan bahwa di sana ada
orang yang berupaya memunculkan problem dan masalah di belantara
Palestina. Tujuannya untuk mendapatkan legitimasi penghentian
intifadhah dan perlawanan di bumi Palestina, serta menyerah di hadapan
musuh (zionis Israel).
Tidakkah Anda merasakan adanya agresi informasi dan provokasi dari
pihak Pemerintah. Dan arus dalam tubuh Rafah membidik para pemimpin
Hamas, khususnya Dr. Abdul Aziz Ranteesi?
Perkataan ini benar dan mendapat perhatian, telah banyak pernyataan
dan statemen mengenai hal itu, juga suara-suara yang menggema lewat
mikrofon. Namun semua itu adalah isu-isu yang menyesatkan dan dusta,
tujuannya ingin menciptakan fitnah internal dalam masyarakat Palestina.
Mereka mengatakan, bahwa di dalam tubuh Hamas ada orang-orang yang
baik dan bagus, ada juga yang tidak baik. Artinya, mereka ingin
menciptakan fitnah dalam tubuh Gerakan. Kami katakann kepada mereka
yang menulis hal itu, takutlah kepada Allah dengan apa yang Anda tulis.
Agar tidak membohongi orang dengan apa yang ditulis. Misalnya Dr.
Ranteesi, seorang tokoh pemberani, menyampaikan pendapatnya dengan
terus terang. Sekiranya Anda tidak menerima pendapatnya, katakan
pendapat Anda untuk mengkonter pendapatnya. Karena argumentasi tidak
bisa dikalahkan kecuali dengan argument. Namun kalau ada orang yang
meninggalkan argument dan tidak mau menangkis balik, tapi malah
mencari-cari alasan, mencaci, mencela dan berkhianat itu namanya
pecundang. Dan siapa yang menghadapi argument dengan kekuatan, dia pun
juga pecundang. Karena barangsiapa yang memiliki akal tidak akan
menjulurkan tangannya.
Atas dasar ini, saya sampaikan nasehat kepada mereka yang menyerang
Dr. Ranteesi dan menulis bantahannya agar membantahnya dengan argument
yang dia katakan. Kalau apa yang dikatakan oleh Dr. Ranteesi itu salah
tentunya rakyat akan meninggalkan dan memberikan penilaian atasnya,
demikian juga dengan apa yang mereka tulis dan katakan. Tapi kalau
berlarut-larut mencela, mencaci dan mengolok-olok, maka hal itu bukan
lah prinsip, kebiasaan, akhlak dan etika kami, itu bukan dari akhlak
Islam. Saya ingatkan pada mereka, bahwa balasan kejelekan akan kembali
kepada diri mereka sendiri. Karena siapa pun yang menuduh saya di
hadapan manusia dengan tuduhan semua orang tahu bahwa itu bukan sifat
saya – sementara orang-orang sudah mengenal saya bahwa saya jauh dari
tuduhan itu – maka yang akan terjadi adalah satu dari dua hal, bisa
jadi saya benar-benar pengkhianat dan pelakunya ataukah sebaliknya dia
yang pengkhianat dan pelakunya, dengan begitu mereka telah
menjelek-jelekan diri mereka sendiri.
Namun apa yang Anda baca mengenai maksud penentuan agresi ini?
Sebagaimana telah saya sampaikan kepada anda seblumnya, tujuan dan
maksud agresi semacam ini adalah menghabisi aksi perlawanan dan
intifadhah Palestina. Menghabisi siapa yang mengangkat dan mengusung
panji jihad dan perlawanan di Palestina, tidak lain adalah Gerakan
Perlawanan Islam Hamas. Selanjutnya mereka melihat, tidak mungkin
menghentikan perlawanan dan intifadhah kecuali dengan menciptakan
fitnah internal dengan Hamas, para tokoh dan pemimpinnya, serta
menyerang sikap Gerakan. Dan ini, atas kehendak Allah, tidak akan
terjadi. Mereka tidak akan dapat menghentikan perlawanan dan jihad di
Palestina, karena hal itu ditentang oleh seluruh faksi kekuatan
nasional dan Islam yang bejuang di seluruh Palestina.
Di sana ada orang yang berkicau sendirian di luar sekawanan, namun di
sana juga ada banyak orang-orang yang mulia di dalam tubuh gerakan
Fatah, khususnya yang ada dalam sel Brigade Syuhada' al Aqsha, yang
memaklumatkan sikapnya dengan terus terang, mereka menegaskan untuk
melawan penghentian intifadhan dan perlawanan rakyat Palestina. Bahkan
mereka melakukan aksi-aksi kepahlawanannya di dalan jantung penjajah
Israel. Karena mereka memahami benar, bahwa kita tidak akan
mendapatkan hak-hak kita yang sah dengan cara mengemis dan
meminta-minta. Oleh karena itu, ini adalah plihan seluruh faksi
perlawanan rakyat Palestina dalam menghadapi musuh dengan senjata yang
sama seperti yang mereka gunakan dalam menghadapi kita.
Kenapa pimpinan Fatah semisal Nabil Sya'ts bersikukuh dengan tekadnya
bahwa dialog dengan Hamas terkait seputar penghentian aksi-aksi syahid
(amaliyah istisyhadiyah)? Bagaimana sikap Anda…
(Syaikh Yasin langsung memotong) Cukup bagi kita apa yang dikatakan
para anggota Fatah seputar masalah ini. Saya ingin anda kembali
menengok pernyataan Sekjen Gerakan Fatah di Tepi Barat Husain Asy
Syaikh, juga para pimpinan Brigade Syuhada' al Aqsha yang menegaskan
penolakannya secara tegas terhadap penghentian amaliyah istisyhadiyah,
serta penghentian perlawanan dan intifadhah rakyat Palestina. Dan ini
(penghentian amaliyah istisyhadiyah – red) tidak mungkin terjadi,
karena penyerahan terhadap teroris Sharon berarti kemenangan besar
buat dia dan pemerintahan zionisnya. Mereka ingin melampangkan jalan
bagi pemimpin Partai Buruh Israel, Amram Mitzna', untuk menjamin
keberhasilannya dalam pemilu Israel mendatang. Dan sebaliknya, dengan
apa yang mereka lakukan itu justru memberikan peluang besar bagi
Sharon untuk menang sekali lagi. Di mana masyarakat Israel akan
kembali memilihnya jika kemudian mereka melihat Sharon berhasil
memebrsihkan dan menghabisi intifadhah dan perlawanan Palestina.
Kalau diperhatikan, kesuksesan aksi militer al Qassam terkait dengan
aksi pembantaian baru Israel, atau pembunuhan terhadap salah seorang
pemimpin Gerakan. Artinya aksi dan reaksi, apakan ini strategi baru
gerakan Hamas?
Pertama, saya tidak setuju dengan pendapat yang anda ajukan dalam
pertanyaan. Brigade al Qassam telah melakukan berbagai aksi
kepahlawanan, baik di sana ada atau tidak ada tindak kejahatan Israel
atas rakyat Palestina ataupun pembentaian yang mereka lakukan. Karena
yang menjadi pegangan standar kami adalah melawan penjajah Israel yang
melakukan koloni atas tanah Palestina. Ketika penjajahan dan
kolonialisme ini telah lenyap dari bumi Palestina, dan kami telah
bebas maka secara otomatis perlawanan kami berhenti. Bisa jadi
aksi-aksi yang terjadi selama ini semakin meningkat karena didorong
oleh tindak kejahatan Israel dan pembantaian yang mereka lakukan atas
rakyat Palestina. Namun begitu, amaliyah istisyhadiyah dan dan aksi
perlawanan kami tidak ada kaitnnya dengan semua tindak kejahatan dan
pembantaian ini.
Apa maksud dan tujuan dilanjutkan dialog dengan Fatah dalam suasana
seperti ini?
Majlis dialog ini telah disepakati sejak pertemuan diskusi pertama
dalam Dialog Kairo yang dilakukan bulan lalu yang mendapat
perlindungan dari masyarakat Mesir. Semua pihak sepakat pentingnya
melanjutkan majlis dialog, namun tidak disepakati waktu tertentu untuk
melanjutkan majlis tersebut. [bersambung]
|