-"sUgEnG rAwUh" tO mY wEbSiTe-

 

Home

Adventure

Palestine

Hacking

English

Sor Ringin

About Me

 

 

Dimana kan ku temukan, "sopo sejatine aku..?"

 

GUNUNG SLAMET (3428 mdpl)

Secara administratif gunung yang bercurah hujan tinggi di Indonesia ini terletak di wilayah 5 Kabupaen yaitu Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal dan Brebes. Hal inilah yang membuat Gunung Slamet menjadi gunung terbesar sekaligus gunung tertinggi tertinggi kedua setelah Semeru (3676 mdpl) di Jawa.

Sejak tahun 1948 hingga tahun 1969 gunung ini meletus sebanyak 12 kali, yang menyebabkan pada bagian kepundan mengalami perubahan yang sangat signifikan.

AKSES KE SANA

Untuk menuju puncak Gunung Slamet dapat ditempuh melalui 3 jalur dengan medan yang bervariasi. Jalur barat dapat di mulai dari Kaliwadas, jalur selatan dari daerah wisata Baturaden dan jalur timur, yang merupakan jalur yang sering ditempuh oleh pendaki, melewati Bambangan.

JALUR BARAT

BUMIAYU-PANGASINAN-KALIWADAS

Kota Kecamatan Bumiayu merupakan daerah strategis yang dapat ditempuh dari Purwokerto selama 1 jam atau dari arah barat yakni Cirebon selama 2 jam. Setiba di Bumiayu, perjalanan dilanjutkan menuju Pangasinan dengan menggunakan angkutan pedesaan jenis Colt yang memakan waktu 2 jam. Setiba di Pasar Pangasinan, perjalanan dilanjutkan menuju Kaliwadas dengan menggunakan Jeep Hardtop atau menggunakan angkutan umum jenis kendaraan terbuka yang beroperasi hingga pukul 18.00.

PENDAKIAN

KALIWADAS-PONDOK GROWONG

Kaliwadas mwrupakan sebuah dusun yang berketinggian 1850 mdpl dan masuk wilayah Desa Dawehan, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes atau tepatnya berada pada barat daya lereng Gunung Slamet. Warga di daerah ini mayoritas beragama Islam dan bermata pencaharian sebagai petani sayur.

Pendaki dapat menyiapkan segala perbekalan dan perizinan dari Kaliwadas ini. Kira-kira 300 m selepas jalan desa, pendaki diarahkan menuju jalan setapak.

Satu jam kemudian pendaki akan melewati Tuk Suci yang oleh penduduk sekitar dinamakan mata air suci. Di Tuk Suci ini terdapat aliran air yang dibendung, yang berfungsi sebagai pengairan desa di bawahnya. Selepas Tuk Suci, medan mulai menanjak menuju lorong-lorong tumbuhan bambu yang berukuran kecil. Penduduk sekitar menyebutnya Pringgodani. Satu jam kemudian pendaki akan tiba di Growong.

PONDOK GROWONG-TAMAN WLINGI

Pondok Growong merupakan tempat yang cocok untuk mendirikan tenda. Di sekitar area ini banyak ditemukan pohon besar yang dibawahnya terdapat lubang yang berukuran cukup besar. Selepas Pondok Growong lintasan relatif datar sampai pada sebuah jembatan kecil yang bernama Taman Wlingi, yang berada di ketinggian 1953 mdpl. Di daerah ini terdapat persimpangan, lintasan yang lurus dan lebar menuju Sumur Penganten.

TAMAN WLINGI-PLAWANGAN

Jalur ke kiri merupakan lintasan yang menuju ke puncak. Keadaan lintasan semakin menanjak. Di sepanjang lintasan mulai banyak dijumpai pohon tumbang dan pohon penyengat. Lintasan kadang tertutup oleh semak belukar sehingga kadang pendaki harus waspada agar tidak tersesat. Lintasan kembali mulai melebar ketika pendaki melewati persimpamgan Igir Manis yang berketinggian 2600 mdpl. Di sekitar area ini akan didapati Adelweyss dan tetumbuhan arbey. Setelah itu pendaki akan sampai di Igir Tjowek yang berada di ketinggian 2750 mdpl. Daerah ini masuk kawasan Gunung Malang. Disini terdapat pertemuan dengan jalur Baturaden. Beberapa meter kemudian, barulah pendaki tiba di Plawangan.

PLAWANGAN-PUNCAK SLAMET                  

Plawangan merupakan sebuah tanah yang cukup datar di daerah terbuka, sekaligus merupakan batas vegetasi. Untuk menuju puncak dibutuhkan waktu kira-kira 2 jam. Pendaki dapat berangkat pagi agar dapat menikmatu keadaan puncak dan sekitarnya saat cuaca cerah. Selepas Plawangan, lintasan semakin tajam hingga mencapai sudut pendakian 60°. Selanjutnya keadaan lintasan semakin parah dengan medan bebatuan vulkanik yang mudah longsor. Bau belerang terasa menyengat dari kawah ketika pendaki tiba di puncak bayangan.. Setiba di daerah ini, pendaki tinggal melipir pada bibir kawah menuju arah timur. Setelah melewati Tugu Surono yang berupa tumpukan batu, pendaki akan tiba di puncak tertinggi Gunung Slamet yang ditandai dengan patok triangulasi dan tower. Dulu tempat ini juga digunakan sebagai pemantauan aktivitas gunung api ini.

Di puncak tertinggi kedua se-Jawa ini pendaki dapat menyaksikan pemandangan pada arah timur. Tampak beberapa puncak seperti Gunung Sumbing, Sindoro, Merbabu, Merapi dan Puncak Ciremai di arah barat. Semua berdiri kokoh seakan-akan menjadi pasak bumi Pulau Jawa.

JALUR TIMUR

PURWOKERTO-PURBALINGGA-BAMBANGAN

Dari terminal Purwokerto pendaki dapat naik bus mini jurusan Pemalang via Purbalingga. Kira-kira 45 menit setelah Purbalingga pendaki harus turun di tengah perjalanan yaitu di Kecamatan Bobotsari atau tepatnya di pertigaan Serayu. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan naik angkutan pedesaan yang tersedia atau naik truk yang ke arah Meratin. Setiba di Meratin, perjalanan dilanjutkan menuju Bambangan dengan berjalan kaki, yang kira-kira membutuhkan waktu 1 jam.

PENDAKIAN

BAMBANGAN-POS PAYUNG

Route Bambangan merupakan route terpendek dibandingkan route Batu Raden dan Kaliwadas. Di dusun yang berketiggian 1279 mdpl ini para pendaki dapat memeriksa kembali perlengkapannya dan mengurus segala administrasi pendakian. Setelah itu pendakian baru dimulai. Pertama-tama menuju Pos Payung dengan medan terjal dengan arah belok kanan. Pendaki akan melewati ladang penduduk dengan waktu 1 jam.

POS PAYUNG-PONDOK WALANG

Pos Payung merupakan pos pendakian yang menyerupai patung raksasa dan masih berada di tengah-tengah perkebunan penduduk. Selepas Pos Payung pendakian dilanjutkan  menuju Pondok Walang dengan jalan yang sangat licin dan terjal di tengah-tengah lingkungan hutan hujan tropis, selama kurang lebih 2 jam.

PONDOK WALANG-PONDOK CEMORO

Selepas Pondok Walang, medan masih seperti sebelumnya, jalur masih tetap menanjak ditengah panorama hutan yang sangat lebat dan indah, selama kira-kira 2 jam.

PONDOK CEMORO-SAMARANTHU

Sebagaimana namanya, Ponok Cemoro dikelilingi oleh pohon cemara yang diselimuti oleh lumut. Selepas Pondok Cemoro pendakian dilanjutkan menuju Pos Samaranthu, selama kira-kira 2 jam dengan jalur yang tetap menanjak dan hutan yang lebat.

SAMARANTHU-PLAWANGAN

Samaranthu merupakan pos ke-4. Kira-kira 15 menit dari pos ini terdapat mata air bersih. Selepas Samaranthu, medan mulai terbuka dengan vegetasi padang rumput. Pendaki akan melewati Sanghiang Rangkah yang merupakan semak-semak yang asri dengan Adelweyss di sekelilingnya, dan sesekali mendapati pohon arbey ditengah-tengah pohon yang menghalangi lintasan pegunungan. Pendaki juga akan melewati Sanghiang Jampang yang sangat indah untuk melihat terbitnya matahari. Kira-kira 30 menit kemudian pendaki akan tiba di Plawangan.

PLAWANGAN-PUNCAK SLAMET

Plawangan (lawang pintu) merupakan pintu menuju Puncak Slamet. Dari tempat ini pendaki akan dapat menikmati panorama alam yang membentang luas di arah timur. Selepas Plawangan, lintasan semakin menarik sekaligus menantang, selain pasir dan bebatuan sedimentasi lahar yang mudah longsor pada sepanjang lintasan, di kanan kiri terdapat jurang dan tidak ada satu pohon pun yang bisa dijadikan pegangan. Didaerah ini sering terjadi badai gunung, oleh karena itu pendaki disarankan mendaki pada pagi hari.

Dari Plawangan sampai di puncak dibutuhkan waktu 30-60 menit. Dari sini pendaki dapat melihat Puncak Slamet yang begitu besar dan hamparan kaldera yang sangat luas dan menakjubkan, yang biasa disebut dengan Segoro Wedi.

JALUR SELATAN

PURWOKERTO-BATU RADEN

Jalanan aspal mulus berliku Purwokerto-Batu Raden sepanjang 15 km ke arah utara dapat ditempuh selama 30 menit dengan menggunakan angkutan pedesaan dari Purwokerto.

BATU RADEN-POS I

Batu Raden yang merupakan daerah wisata terkenal dengan Pancuran Telu dan Pitu ini berada diketinggian 760 mdpl. Pancuran tersebut merupakan mata air panas yang mengandung belerang. Jalur ini merupakan jalur tersulit dan jarang dilaui pendaki. Selepas pal Taman Wisata Batu Raden, lintasan berbelok ke kanan dan menurun. Dalam perjalanan menuju Pos I banyak ditemui cabang lintasan, yang merupakan jalan tikus yang banyak dibuat oleh penduduk sekitar. Ditengah perjalanan pendaki akan melewati sebuah sungai. Setelah itu lintasan kembali datar dengan sajian jurang yang menganga pada sisi kanan lintasan. Untuk sampai di Pos I dibutuhkan waktu 1 jam.

POS I-POS II

Selepas Pos I lintasan mulai menanjak dengan sajian hutan yang rimbun dan asri, selama 2 jam.

POS II-POS III

Untuk sampai di Pos III dibutuhkan waktu selama 3 jam dengan lintasan yang tidak begitu menanjak.

POS III-POS IV

Vegetasi di Pos III masih dalam kungkungan hutan hujan tropis. Selepas itu pendaki akan melipir pada sebuah punggungan tipis yang berada di ketinggian 1664 mdpl. Daerah tersebut bernama Igir Lelangar.

POS IV-PUNCAK SLAMET

Selepas Pos IV, tepatnya di Puncak Gunung Malang, akan ditemui persimpangan dengan jalur Kaliwadas. kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Plawangan, lalu berbelok ke kanan menuju Puncak Slamet.

 

  -back-     p;                  -home-

 


 

 

Hosted by www.Geocities.ws

1