-"sUgEnG rAwUh" tO mY wEbSiTe-

 

Home

Adventure

Palestine

Hacking

English

Sor Ringin

About Me

 

 

Dimana kan ku temukan, "sopo sejatine aku..?"

 

GUNUNG LAWU (3265 mdpl)

Gunung ini terletak ditengah perbatasan antara Jawa Timur damn Jawa Tengah atau tepatnya masuk ke wilayah Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan. Gunung Lawu tergolong gunung api tua yang kawahnya pada puncak tertinggi sudah tidak aktif lagi.

AKSES KE SANA

Pendakian ke Gunung Lawu dapat ditempuh dengan 2 jalur yaitu Jalur Cemara Kandang, Jawa Tengah dan jalur Cemara Sewu, Jawa Timur. Kedua route tersebut memiliki pemandangan dan medan yang sangat berbeda.

JALUR I

SOLO-TAWANGMANGU-CEMORO KANDANG

Dari terminal Tirtonadi, Solo bis jurusan Tawangmangu via Karanganyar siap mengantar para pendaki menuju ke timur, Tawangmangu yang berjarak 40 km. Selepas daerah Karanganyar, jalanan beraspal mulus mulai menanjak dan berkelok-kelok melewati vila-vila di punggungan bukit. Setelah kira-kira 2 jam berada didalam bis, pendaki akan tiba di Tawangmangu yang merupakan daerah wisata air terkenal dengan air terjun Grojogan Sewu-nya. daerah ini terletak di lereng Gunung lawu dan berada di ketinggian 1305 mdpl.

Selepas Tawangmangu, perjalanan dilanjutkan menuju Cemoro Kandang yang hanya berjarak 1,5 km dengan menggunakan jasa angkutan Colt L-300 atau mobil kap terbuka yang memuat sayuran.

PENDAKIAN

CEMORO KANDANG-POS I (TAMANSARI BAWAH)

Cemoro Kandang merupakan pos pendakian awal yang berada di ketinggian 1800 mdpl. Jarak antara pos Cemoro Kandang dengan pos Cemoro Sewu (Jawa Timur) hanya kira-kira 500 m, namun dari Cemoro Kandang menuju puncak lebih jauh, yakni 12 km dengan waktu tempuh kira-kita 7-8 jam

Lintasan menuju pos I masih dikelilingi oleh hutan hujan tropis yang cukup lebat selama 45 menit. Selama perjalanan pendaki dapat menyaksikan tebing-tebing berwarna kuning akibat lelehan belerang yang berbau cukup menyengat.

POS I TAMANSARI BAWAH-POS II TAMANSARI ATAS

Pos I berada di ketinggian 2300 mdpl. Disini terdapat aliran sungai yang mengandung belerang pekat. Perjalanan dilanjutkan menuju Pos II yang keadaan medannya seperti sebelumnya, dengan waktu tempuh selama 45 menit.

POS II TAMANSARI ATAS-POS III PENGGIK

Di Pois II terdapat mata air yang terletak dibawah rimbunan pepohonan. Pos ini berada di ketinggian 2470 mdpl. Di sekitar area ini bau belerang masih tetap menyengat. Selepas area ini, lintasan mulai menanjak, berkelok-kelok, memutar, menyerupai sebuah spiral dengan medan yang mulai terbukan dan melipir pada sebuah punggungan tipis dan jurang menganga yang terdapat pada sisi kiri lintasan. Menuju pos II membutuhkan waktu selama 2 jam.

POS III PENGGIK-POS IV COKRO SURYO

Pos III Penggik berada di ketinggian 2760 mdpl dan terdapat mata air jernih yang cukup keramat bernama Sendang Penguripan, yang terletak dibawah naungan pohon-pohon berukuran besar di sisi kanan lintasan.

Menuju Pos IV membutuhkan waktu selama 1,5 jam, dengan medan yang tetap terbuka dan di kelilingi oleh padang ilalang yang cukup luas, dan sesekali menanjak dan landai. Pemandangan sepanjang ini sangat menawan. Tampak kota-kota berserakan dibawah. Apalagi diwaktu senja, pendaki dapat menyaksikan elegannya matahari yang sedang terbenam.

POS IV COKRO SURYO-POS V

Padang yang datar dan kondusif untuk mendirikan tenda dan berada di ketinggian 3025 mdpl ini adalah Pos IV yang lebih dikenal dengan Cokro Suryo, karena dari daerah ini matahari yang terbenam sangatlah indah untuk disaksikan. Menuju Po V lintasan landai dengan medan yang tetap terbuka dan terdapat pepohonan Cantigi pada setiap sisi lintasan. Menuju Pos V membutuhkan waktu sekitar 0,5-1 jam.

POS V-PUNCAK HARGO DUMILAH

Di Pos V terdapat sebuah gubug pada sisi kanan lintasan  pendakian. Daerah ini yang berada di ketinggian merupakan pos terakhir. Selepas Pos V lintasan tetap landai dan akan mulai menanjak ketika jalur membelok ke kiri menuju arah puncak. Adelwayss tumbuh di sepanjang lintasan. Lintasan ini menanjak dan mulai bercabang-cabang, namun semua cabang akhirnya menuju satu tujuan yakni Puncak Lawu yang berada di ketinggian 3265 mdpl yang terkenal dengan sebutan Hargo Dumilah. Di Puncak ini, jika pendaki menghadap ke selatan, tampak kawah mati yang membentuk sebuah alun-alun, yang pada musim hujan banyak terdapat genangan air jernih.

JALUR II

MADIUN-MAGETAN-CEMORO SEWU

Dari terminal Madiun pendaki dapat menggunakan angkutan bus jurusan Magetan dan selanjutnya menggunakan angkutan umum jenis L-300. Kira-kira 60 menit selepas Magetan, pendaki akan tiba di Telaga Sarangan, sebuah daerah wisata yang cukup terkenal. Selepas Telaga Sarangan, jalan beraspal semakin menjak sepanjang 5 km hinggga Cemoro Sewu. Sepanjang perjalanan pendaki dapat menyaksikan pemandangan khas pegunungan, dimana para petani sedang menanam sayuran dan pepohonan pinus berjajar rapi di sepanjang jalan.

PENDAKIAN

CEMORO SEWU-POS II

Cemoro Sewu merupakan sebuah base camp pendakian yang masuk dalam wilayah Propinsi Jawa Timur. Daerah ini berada pada ketinggian 1600 mdpl. Untuk menuju puncak diperlukan waktu tempu selama 5-7 jam dengan jarak tempuh 9 km.

Lintasan menuju puncak merupakan jalan setapak berbatu yang membentuk trap-trap menyerupai tangga hingga puncak. Menuju Pos II diperlukan waktu 45-60 menit.

POS II-POS III

Pos II berada pada sisi kanan lintasan pendakian di tengah kungkungan pepohonan cemara. Di daerah ini tidak dapat ditemui mata air. Selepas Pos II lintasan semakin curam dan menanjak, namun tetap dengan trap-trap berbatu dan vegetasi hutan cemara. Dibutuhkan waktu 1.5 jam untuk mencapai Pos III.

POS III-POS IV

Pos III merupakan daerah datar yang terletak di sisi kiri lintasan dan hanya memuat beberapa tenda. Di daerah ini juga tidak terdapat mata air. Selepas Pos III lintasan tetap menanjak. Di sepanjang lintasan banyak terdapat pepohonasn yang diselimuti lumut karena lembab dan dinginnya cuaca. Setelah itu lintasan semakin curam dan menyempit pertanda bahwa pendaki hendak tiba di Pos IV. Menuju Pos IV membutuhkan waktu sekitar 1-1,5 jam.

POS IV-POS V

Pos IV merupakan sebuah dataran sempit dan tidak terdapat mata air. Perjalanan dapat segera dilanjutkan menuju pos V, yang hanya memakan waktu 10 menit. Di tengah lintasan, tepatnya pada sisi kiri, terdapat goa sedalam 5 m yang terkenal dengan nama Sumur Jolotundo. Tidak jauh dari tempat itu juga terdapat Goa Sigolo-golo.

POS V-PUNCAK HARGUDUMILAH

Pos V merupakan daerah yang sangat terbuka dan datar yang berada pada ketinggian 3200 mdpl. Pemandangan daerah sekitar area ini sangat indah. Tampak tebing-tebing raksasa memagari kawasan puncak. Kira-kira 100 m selepas Pos V terdapat sebuah sumur yang memiliki mata air bernama Sendang Derajat. Selepas daerah ini lintasan mendatar hingga melewati punggungan tipis hingga tiba disebuah persimpangan lintasan yang cukup terbuka. Lintasan ke kanan menuju Puncak Argidalem (3170 mdpl). Lintasan yang terus adalah menuju Puncak Hargodumilah yang merupakan puncak tertinggi Lawu. Sepanjang daerah yang terbuka ini hingga puncak, penuh ditumbuhi Adelweyss. Disini terdapat jenis Adelweyss ungu yang kini nyaris punah akibat beberapa tangan jahil yang tidak bertanggungjawab. Dari Pos V sampai di puncak dibutuhkan waktu sekitar 1-1.5 jam.

 

                                    -back-     &nbbsp;               -home-

 


 

 

Hosted by www.Geocities.ws

1