JENIS-JENIS PRODUK INVESTASI
[ DATA AGEN ] [ ILUSTRASI PRULINK ] [ PRODUK UNIT LINK PRUDENTIAL ] [ LIHAT REFERENSI ]

Setiap produk investasi itu ada kelebihan dan kekurangannya. Pilihlah mana yang lebih cocok dengan rencana investasi anda. Jangan berinvestasi dibidang yang tidak anda pahami karena sangat berbahaya. Prinsipnya, serahkan pengelolaan aset anda kepada profesional yang kredibel.

Produk Investasi:
  • KOIN EMAS
  • Koin emas umumnya ada dua macam, yaitu koin emas murni 24 karat dan koin emas tidak murni seperti mata uang dinar. Ada juga yang menyimpan koin emas koleksi dengan gambar tertentu.

    Koin emas murni tersedia dalam ukuran 1 gram, 2 gram, 2,5 gram, 5 gram, dan yang terberat adalah 10 gram. Koin emas ini bisa dibeli di toko emas besar atau langsung di Logam Mulia atau PT ANTAM. Koin dinar boleh saja dikoleksi, namun harus disimpan dengan baik agar tidak rusak. Sementara koin emas koleksi sebetulnya mudah ditiru mengingat emas mudah sekali dilebur dan dibentuk sesuai keinginan.

    Keuntungan berinvestasi pada koin emas adalah cara membelinya yang mudah dan tidak memerlukan persyaratan tertentu, sifatnya yang likuid dan mudah diperjualbelikan. Selain itu, harganya bisa mengalami kenaikan yang mengimbangi kenaikan harga barang/inflasi. Sementara kekurangannya adalah tidak cocok untuk investasi jangka pendek mengingat kenaikan harganya yang tidak terlampau besar dalam jangka pendek, dan ada risiko kehilangan/kecurian.

    Selain koin emas, sebetulnya Anda juga bisa berinvestasi dalam bentuk emas batangan. Kelebihan dan kekurangannya sama saja dengan koin emas. Bedanya, penjualan koin emas masih dikenakan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sehingga sedikit lebih mahal daripada emas batangan. Emas batangan ini tersedia dengan berat 10 gram sampai dengan 1 kilogram.



  • DEPOSITO
  • Deposito adalah produk investasi yang paling dikenal oleh masyarakat kita. Walaupun kebanyakan dari kita menganggap bahwa deposito adalah produk yang paling “aman”, namun kenyataannya jumlah uang kita yang dilindungi dalam produk deposito hanyalah 150 juta saja. Diantara semua produk investasi, biasanya deposito menjanjikan hasil yang paling rendah. Mengapa? Karena “aman”. Biasanya kata aman diikuti dengan hasil yang rendah juga.


  • OBLIGASI
  • Obligasi adalah surat hutang yang diterbitkan oleh salah satu badan, bisa perusahaan swasta ataupun pemerintah. Dengan membeli obligasi berarti badan tersebut berhutang kepada Anda untuk jangka waktu tertentu dan tingkat suku bunga tertentu. Karena jangka waktu dan tingkat suku bunga sudah ditetapkan dari awal perjanjian hutang, maka biasanya investasi obligasi disebut juga dengan istilah investasi “pendapatan tetap”. Mengapa? Karena biasanya jumlah uang yang dihasilkan oleh investasi ini nilainya tetap.

    Obligasi memiliki beberapa resiko. Resiko terbesarnya adalah badan yang meminjam uang Anda tidak mampu mengembalikan uang Anda pada saat jatuh tempo. Untuk menilai kemampuan suatu badan dalam membayar hutang obligasinya, ada suatu badan yang memberikan rating terhadap surat-surat hutang yang beredar. Rating yang baik “AAA”, biasanya diikuti dengan suku bunga yang lebih kecil. Sementara rating yang jelek, diatas “CCC”, biasanya diikuti dengan suku bunga yang besar, namun memiliki resiko yang lebih besar terhadap gagalnya pembayaran pokok hutang pada saat jatuh tempo.


    [ Kembali ke atas ]
  • SAHAM
  • Saham adalah kepemilikan seseorang terhadap suatu badan usaha. Biasanya perusahaan-perusahaan yang sudah matang dan besar, membuka kesempatan ke masyarakat luas untuk turut serta memiliki sahamnya (dengan cara Go Publik). Saham mereka diperdagangkan pada bursa efek. Saat ini di Indonesia ada 2 yaitu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

    Dengan memiliki saham, Anda dapat mengambil keuntungan melalui 2 cara, yaitu:

    • Capital gain, yaitu mendapatkan keuntungan melalui kenaikan harga saham yang Anda pegang. Misalnya Anda membeli saham pada harga Rp. 100.,- dan menjualnya pada harga Rp. 175,-, maka Anda mendapatkan capital gain sebesar Rp. 25,- per lembar saham.
    • Deviden. Biasanya setiap tahun perusahaan membagikan hasil keuntungannya kepada pemilik-pemilik sahamnya. Jadi misalkan perusahaan yang Anda pegang sahamnya membagikan deviden, maka sejumlah dari deviden ini akan masuk ke rekening Anda sesuai dengan jumlah saham yang Anda pegang.

    Investasi di bidang saham memberikan return yang sangat tinggi. Namun, disisi lain resikonya juga tinggi, terutama bagi yang tidak memiliki pengetahuan serta informasi terkini mengenai dunia saham.


  • ORI
  • Obligasi Retail Negara (ORI) adalah surat utang pemerintah yang dijual kepada masyarakat. Sifatnya lebih ke personal (individu) sehingga nilai unitnya juga lebih kecil yaitu Rp. 1,000,000,- untuk setiap unitnya. Yang membedakannya, Surat Utang Negara (SUN) mirip ORI, hanya lebih ditujukan kepada institusi corporate, bank, maupun investor yang memegang uang dalam jumlah besar.

    Sekarang ini pemerintah memang sudah mulai memasarkan ORI seri III melalui bank-bank, manajer investasi yang telah ditunjuk. ORI seri III bisa dibeli hanya dengan uang Rp. 5,000,000,-

    Rinciannya :
    1 lot ORI seri III, terdiri dari 5 unit obligasi yang masing-masing nominalnya Rp. 1,000,000,- Maksimum pembelian adalah Rp. 3,000,000,000,- per individu.

    Kembali kepada ORI seri III, suku bunganya dipatok fix 9.4%/tahun selama 4 tahun ke depan. Ini berbeda dengan ORI I dan ORI II yang berjangka waktu 3 tahun. Resikonya, bisa saja bunganya lebih rendah dari bunga pasar, tetapi tergantung juga pada inflasi, BI rate.

    Keuntungan ORI :

    • Dijamin oleh pemerintah sehingga bebas dari resiko gagal bayar kecuali pemerintah collaps.


    • Jumlah dana yang bisa dijaminkan lebih besar, maksimal Rp. 3,000,000,000,- per individu.


    • Keuntungan diperoleh tidak hanya dari pembagian kupon yang dimasukkan ke dalam rekening secara otomatis setiap bulannya tetapi juga dari selisih harga pada saat dijual di pasar sekunder.


    • Kerahasiaan data individu yang membeli terjamin, berbeda dengan deposito yang bisa dilacak dengan mudah.

    Kekurangan ORI :

    • ORI mempunyai resiko capital lost akibat turunnya harga unit. Penyebabnya bisa karena suku bunga dinaikkan oleh pemerintah.


    • Ada biaya-biaya yang harus dibayar, sebaiknya tanyakan secara mendetail kepada bank/manajer investasi yang memasarkan. Untuk pajak, dikenakan pajak penghasilan 20% dan juga pajak atas capital gain (apabila saat dijual harganya naik, selisih keuntungan dikenakan pajak 20%).


    • Ada biaya adm pembukaan rekening, materai, biaya transfer bunga ke rekening, biaya pelaporan, biaya penyimpanan, biaya penjualan di pasar sekunder dll.

    • Berhubung biaya-biaya ini tidak sama, sesuai kebijakan masing-masing bank, maka tanyakan dahulu, lalu bandingkan masing-masing kemudahan yang ditawarkan.


    [ Kembali ke atas ]
  • REKSADANA
  • Reksadana adalah instrumen investasi yang mengumpulkan uang dari banyak investor, dijadikan satu, diinvestasikan kembali dalam bentuk kepemilikan saham, obligasi serta instrumen keuangan jangka pendek lainnya.Dengan modal awal hanya sekitar 100 ribu - 250 ribu, Anda sudah bisa mulai berinvestasi di Reksa Dana.

    Reksadana dikelola oleh manajer investasi yang mengambil keputusan keuangan seperti mengambil keuntungan, menutup posisi portfolio, memperkecil kerugian, diversifikasi portfolio.

    Nilai dari kepemilikan dalam reksadana dikenal dengan nilai aktiva bersih (NAB), dihitung per hari berdasarkan total nilai dana yang terkumpul, dibagi dengan jumlah kepemilikian (saham) yang telah beredar.

    Kelebihan reksadana:

    • Dapat dibeli dalam bagian yang kecil
      Tidak seperti saham yang harus dibeli dalam jumlah minimum tertentu, reksadana bisa dimiliki para investor, khususnya investor yang modalnya tidak besar. Mungkin nilai 1-2 juta tidak cukup untuk membeli saham, disamping komisi yang harus dibayar cukup besar. Anda bisa membeli reksadana saat ini mulai dari Rp.100-200rb


    • Likuid
      Reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang paling likuid saat ini, bisa dicairkan kapan saja, mengikuti NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang berlaku. Hanya perlu diingat, pencairan hanya bisa dilakukan setelah NAB diputuskan. Likuiditas reksadana juga ditunjang oleh manajer investasi yang telah berpengalaman. Jadi serahkanlah investasi anda pada orang yang telah ahli, jangan coba-coba meracik portfolio investasi anda sendiri tanpa pengetahuan dan pengalaman yang memadai.


    • Pembelian skala besar
      Contoh sederhananya, membeli secara grosir (dalam jumlah banyak) harganya jauh lebih murah dibandingkan jika membeli secara eceran. Produk reksadana memiliki keuntungan disini, karena pembelian oleh manajer investasi dalam jumlah besar mengurangi biaya transaksi yang tentunya menguntungkan bagi investor


    • Diversifikasi
      Manajemen resiko yang baik adalah menggabungkan beberapa beberapa jenis instrumen investasi dalam satu portfolio. Contohnya, jika investor membeli instrumen investasi sektor perbankan dan sektor telekomunikasi, maka ia sudah memperkecil resiko investasi karena line businessnya berbeda. Seandainya ada satu instrumen yang mengalami kerugian, kondisinya tidak begitu fatal dibandingkan jika hanya punya satu instrumen investasi.



    Kelemahan Reksadana:

    • Return (keuntungan) fluktuatif, dalam arti tidak dijamin.

      Reksadana seperti halnya produk investasi lainnya, tidak mempunyai jaminan, berapa return yang akan diperoleh. Selalu ada kemungkinan, nilainya terdepresiasi (turun). Tidak seperti produk fix-income pada umumnya seperti obligasi atau SUN, reksadana mengalami fluktuasi harga mengikuti trend harga saham yang membuat harganya ikut naik.

    • Ketika memutuskan untuk menginvestasikan uang anda, selalu biasakan untuk "meneliti terlebih dahulu sebelum membeli", jangan hanya karena melihat manajer investasi (MI) sedang mengelola porsi dana dalam jumlah yang besar saat ini, bukan berarti kinerja kedepannya pasti bagus.

      Yang perlu diperhatikan juga, reksadana tidak dijamin oleh pemerintah dan tidak ada jaminan beli kembali dari perusahaan sekuritas yang mengelolanya. Jadi, seandainya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti krisis ekonomi, perusahaan bangkrut, maka anda tidak akan mendapatkan apa pun.

      Masih ingat krisis ekonomi mini di Indonesia tahun 2005, saat itu BBM mengalami kenaikan. Bagaimana dengan nasib reksadana? Mengalami kerugian karena redemption besar-besaran, NAB turun lumayan banyak. Banyak investor yang panik dan rugi.

      Problem ini perlu menjadi perhatian bagi anda yang berinvestasi di pasar uang. Jika deposito yang masih dijamin pemerintah sampai nilai Rp. 100 juta, jaminan tidak berlaku pada reksadana.


    • Diversifikasi

      Meskipun diversifikasi menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam berinvestasi, banyak investor reksadana yang overdiversifikasi. Konsep dasar dari diversifikasi adalah mengurangi resiko dengan cara membagi-bagi porsi investasi dalam beberapa bagian yang berbeda, jauh lebih aman jika hanya menempatkan semua uang dalam satu jenis instrumen investasi. Contohnya berinvestasi pada beberapa perusahaan, industry atau pun sektor usaha yang berbeda.

    • Banyak investor setuju, meskipun dengan cara diversifikasi tidak ada jaminan terhadap kerugian, tetapi itu salah satu strategi yang efektif untuk dijalankan. Yang berbahaya adalah overdiversifikasi, dimana investor menempatkan uang pada banyak instrumen investasi yang saling mempengaruhi.
      Contoh overdiversifikasi : Memisahkan portfolio dalam bagian yang begitu banyak, katakanlah ke beberapa sektor perbankan yang line businessnya sejenis.

      Pada kondisi tertentu, saat membeli reksadana, tidak berarti portfolio anda sudah terdiversifikasi otomatis. Kuncinya, selalu perhatikan diversifikasi portfolio yang dilakukan manajer investasi kemana saja.


    • Dana nganggur vs Likuiditas

      Cara kerja reksadana adalah mengumpulkan dana dalam jumlah besar dari investor yang jumlahnya banyak juga. Jadi setiap hari selalu ada investor yang berinvestasi maupun yang melakukan penebusan, jumlahnya lebih kurang sama besar.

    • Untuk mempertahankan likuiditas dan kemampuan untuk melayani penebusan/penarikan dana dari para investor, perusahaan sekuritas umumnya harus selalu menyiapkan uang tunai dalam jumlah yang cukup besar. Mempunyai likuiditas yang baik adalah keharusan tetapi uang nganggur yang terlalu banyak dan tidak diinvestasikan (untuk mempertahankan likuiditas), bukanlah satu keuntungan.


    • Biaya

      Reksadana selalu didukung oleh manajer investasi dalam melayani investor. Bagaimana pun, selalu ada biaya yang harus dibayar. Pada reksadana, biaya dikategorikan dalam 2 jenis yaitu biaya pemegang saham (shareholder fee), dalam hal ini investor dan biaya pengelolaan tahunan (annualfee)

    • Biaya pemegang saham (shareholder fee) selalu dibebankan kepada investor, baik pada saat diinvetasikan (masuk) maupun saat penebusan (keluar). Biaya pengelolaan tahunan (annual fee), dibebankan secara tahunan kepada investor, berkisar antara 1%-5%, tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan. Biaya-biaya ini dibebankan kepada para investor tanpa memperhatikan bagaimana performance dari produk reksadana tersebut. Bisa dibayangkan jika selama bertahun-tahun, portfolio reksadana mengalami kerugian (penurunan nilai), biaya-biaya tersebut hanya akan menambah kerugian investor.


    • Prospektus-prospektus yang menyesatkan

      Prospektus yang menyesatkan dapat menyebabkan investor berinvestasi pada tempat yang salah.

    • Di pasaran terdapat beberapa prospektus yang diberi nama misalnya aggressice funds, stable funds, protective funds dll (ini hanya contoh nama). Contoh : protective funds, sebagian besar justru ditempatkan dalam instrumen saham, porsi yang lebih kecil ditempatkan dalam instrumen yang lebih stabil seperti fix-income dsb tergantung pada keputusan manajer investasi. Namanya mencerminkan protective funds, harusnya instrumen yang lebih besar adalah instrumen yang lebih stabil bukan yang lebih fluktuatif. Selalu teliti kembali, bagaimana komposisi portfolio dari manajer investasi.


    • Peluang untuk menganalisa peluang reksadana


    • Tidak seperti saham murni, pada produk reksadana, investor tidak bisa menganalisa bagaimana pertumbuhan perusahaan, pendapatan per saham, neraca laba-rugi perusahaan yang akan dibeli dll. NAB (nilai Aktiva Bersih) hanya memberikan gambaran dari nilai total dari portfolio dikurangi kewajiban, jadi investor tidak bisa membedakan mana reksadana yang bagus dan mana yang tidak.

      Lebih dalam lagi, iklan, ranking, rating yang dikeluarkan oleh perusahaan sekuritas hanya menjelaskan kinerja masa lalu.

      Tentunya anda sering melihat kalimat "kinerja masa lalu tidak mengindikasikan kinerja di masa depan" ditulis dalam kalimat berukuran kecil. Bijaksanalah untuk tidak selalu berinvestasi pada instrumen investasi hanya karena kinerja masa lalunya bagus, pemenang di masa lalu mungkin menjadi pecundang hari ini.


    [ Kembali ke atas ]

    Tips :

    • Jangan hanya memilih reksadana berdasarkan rating, ranking, performance (return) yang paling besar pada tahun sebelumnya.
    • Disaat kondisi ekonomi bagus, adalah hal yang biasa jika memperoleh return saat kondisi ekonomi bagus. Masalah besar kecilnya return hanya lebih kepada seberapa berani manajer investasi mengambil resiko saat itu. Yang penting adalah bagaimana produk itu bisa memberikan keuntungan atau setidaknya bertahan (tidak rugi) saat terjadi kondisi yang tidak diinginkan. Coba perhatikan portfolio tahun 2005 (saat kondisi ekonomi sedang buruk) dari produk-produk reksadana. Yang penurunan nilainya terkecillah yang pantas dijadikan pemenang, bukan produk reksadana yang memperoleh return terbesar pada tahun 2006 (saat itu kondisi ekonomi sedang bagus).

    • Pilih manajer investasi yang kredibel dan bonafid. Lihat bagaimana cara kerjanya, seberapa besar dana yang dikelolanya, bagaimana komposisi portfolionya, sesuaikan dengan profil investasi anda sendiri.


    • Perhatikan bagaimana kinerjanya selama beberapa tahun kebelakang, bukan hanya setahun terakhir. Memang kinerja tidak bisa dijadikan jaminan tetapi setidaknya guiding sudah ada.


    • Periksa kembali bagaimana layanan yang anda dapatkan dan berapa biaya yang akan dibebankan, tanyakan langsung kepada penjualnya, rincian biaya yang harus dikeluarkan secara detail.

      Jika tidak transparan, lupakan saja, masih banyak perusahaan sekuritas yang membutuhkan investor seperti anda. Jika perlu, tanyakan juga berapa besar pajak yang harus dibayar. Banyak orang beranggapan, reksadana tidak dikenakan pajak, sebenarnya biaya itu sudah termasuk dalam satu paket investasi dan dipublikasikan bahwa tidak kena pajak.



    • Jangan terkecoh oleh prospektus-prospektus menyesatkan.

      Ada istilah reksadana fix-income, pengertiannya tidak berarti anda akan mendapatkan fix-income dan tidak akan bisa mengalami kerugian. Istilah ini sering menyesatkan orang awam.



    • Selalu minta konfirmasi ke manajer investasi apabila terjadi perubahan komposisi portfolio agar anda bisa menyesuaikan kembali tujuan investasi semula.


    • Minta pendapat dari kerabat, teman, saudara yang sudah berpengalaman dalam bidang ini.



  • PROPERTI
  • Properti juga bisa dijadikan sebagai investasi. Perlu Anda ingat bahwa walaupun jumlah penduduk dunia ini meningkat sebanyak apapun, jumlah tanah selalu tetap. Oleh karena itu nilai tanah dan properti selalu naik.

    Berapa tingkat kenaikan harga properti setiap tahunnya itu bergantung dari lokasi properti Anda. Properti yang lokasinya strategis, pada daerah yang sedang berkembang pesat, biasanya harganya akan meningkat tajam.

    Untuk menambah keuntungan Anda di bidang properti, Anda dapat menyewakan properti Anda kepada orang lain. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan pendapatan sewa. Lumayan kan, sambil menunggu harga properti naik, dapat penghasilan sampingan.

    Kelemahan dari properti adalah likuiditasnya yang sangat rendah. Untuk keseluruhan proses menjual sebuah rumah, diperlukan waktu kurang lebih 3 bulan. Jumlah pembelinya juga tidak banyak. Jadi apabila Anda menginvestasikan terlalu banyak uang Anda di bidang properti, Anda beresiko kekurangan uang kas pada masa-masa darurat.

    [ Kembali ke atas ]


  • UNIT-LINKED
  •    [ Produk Unit Link Selengkapnya ]

    Unit-Linked adalah produk gabungan antara reksa dana dan asuransi. Sangat berguna bagi orang-orang yang tidak punya waktu ataupun tidak mau pusing mempelajari produk-produk investasi. Di produk ini Anda cukup mempercayakan kebutuhan investasi dan asuransi Anda pada pihak penjual produk (biasanya penjualnya adalah perusahaan asuransi). Pihak penjual biasanya memberikan ilustrasi kepada Anda mengenai jumlah uang yang harus Anda bayar secara bulanan dan jumlah uang hasil investasi Anda pada tahun-tahun berikutnya.

    Saat ini banyak perusahaan asuransi jiwa meluncurkan produk-produk berunsur investasi. Bahkan boleh dikatakan, unsur investasinya lebih besar ketimbang unsur proteksinya. Itulah yang dikenal dengan sebagai produk Unit Linked, yaitu produk investasi sekaligus memberi perlindungan jiwa bagi nasabahnya. Betul, ada juga jenis asuransi jiwa yang mengandung unsur tabungan/ investasi yang bisa dikenal dengan asuransi jiwa Dwi Guna (endowment). Namun, pada unit linked nasabah dapat mengontrol dananya (baik penempatan maupun hasilnya) investasi didalamnya bisa diketahui dengan jelas sehingga bisa diatur nilai tunainya. Sementara dalam asuransi jiwa Dwi Guna, uang pertanggungan dan nilai tunai yang akan diperoleh ditetapkan diawal kontrak, dana nasabah tidak mengetahui bagaimana dananya diputar.

    Untuk menjadi nasabah unit linked, nasabah dapat membayar premi/ investasi secara berkala pada waktu yang diinginkan sesuai kemampuan misalnya 3 bulan atau setahun sekali.Atau nasabah dapat menyetor premi tunggal (premi yang disetorkan pertama kali ketika menjadi nasabah). Selanjutnya, Dengan polis unit unit linked, nasabah bisa memperoleh uangnya kembali plus hasil investasi dan perlindungan risiko atau asuransi. Dan, biaya administrasi atau polis dinyatakan dengan jelas dan terpisah. Pengelolaan dana nasabah biasanya dipercayakan kepada para fund manager dan disimpan di bank. Lebih dari itu nasabah bisa mengambil dananya bila sewaktu-waktu membutuhkannya.

    Kebanyakan pembayaran premi polis unit linked dilakukan dengan satu kali pembayaran sekaligus (single premium), namun saat ini pembayaran premi polis unit linked bisa dibayar secara berkala atau bertahap (bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan, atau tahunan). Dengan demikian jika seseorang mempunyai uang sekian juta rupiah, ia bisa membeli polis unit linked sebagaimana ia bisa mendepositokan ke bank, namun bisa juga seperti layaknya menabung rutin seperti tabungan.

    Kalau begitu mana yang lebih menguntungkan, membeli unit linked dengan single premium atau secara bertahap. Analoginya bisa kita samakan dengan belanja grosiran, tentunya barang-barang jika kita beli secara grosiran harganya jadi lebih murah dibandingkan jika kita beli secara eceran. Sehingga secara sederhana bisa kita perkirakan bahwa lebih untung membeli grosiran daripada eceran. Namun membeli grosiran tentu mengharuskan kita memiliki modal yang lebih besar dibandingkan eceran.

    Jika kita pakai perhitungan Anda dimana untuk jangka waktu polis unit linked 10 tahun, jika dibayar sekaligus single premium Anda hanya membayar Rp 100 juta. Sedangkan jika dibayar secara berkala tahunan maka tiap tahun Anda harus membayar Rp 15 juta, atau totalnya sebesar Rp 150 juta selama 10 tahun. Padahal manfaat asuransinya dan hasil pengembangan dananya sama. Jumlah proteksi yang dibayarkan dari premi single premium biasanya jadi lebih murah dibandingkan dengan premi yang dibayar secara berkala, sehingga porsi investasi pada single premium lebih besar. Hasilnya investasi pada unit linked dengan single premium lebih besar. Pertimbangan yang lain adalah mengenai biaya pembelian atau entry fee. Jadi tiap kali membeli unit link bisanya nasabah akan dikenakan entry fee, sehingga jika pembayaran premi secara berkala maka semakin besa pula entry fee yang akan Anda bayar, Artinya Anda membayar premi lebih murah jika dilakukan secara sekaligus dan lebih mahal jika dilakukan secara berkala.

    Saran saya jika masih banyak tujuan keuangan lain yang ingin Anda wujudkan dan juga membutuhkan sejumlah dana, maka jangan habiskan uang Anda untuk ber-investasi ke dalam unit linked saja. Lebih baik investasi Anda disebar kedalam berbagai produk investasi sesuai dengan tujuan keuangannya. Namun jika dana Anda benar-benar menganggur dan Anda tidak punya rencana untuk memakainya dalam jangka waktu 10 tahun ke depan, maka membayar premi unit linked secara single premium bisa dilakukan.

    Kelebihan produk unit-linked:


    Kelemahan produk unit-linked ini adalah Anda harus membayar lebih mahal untuk biaya investasi Anda, sehingga hasilnya tidak setinggi Anda berinvestasi langsung ke reksa dana.

    Nama Agen            : Iwan Husdiantama,S.T.
    Kode Agen             : 00092993
    HP                          : 021-688-44740
    E-mail                     : [email protected]
    Tulisan ini bisa dibaca di:
    http://www.geocities.com/niharder/Prudential/Jenis-jenis_produk_investasi.html
    [ Kembali ke atas ]
    © 2007 Disarikan dari Safir Senduk & Rekan
    Hosted by www.Geocities.ws

    1