Penggunaan Multimeter Sebagai Voltmeter
Pada Multimeter analog, hasil pengukuran tegangan dibaca pada papan
skala tegangan (ACV-DCV). Kemampuan mengukur tegangan dari Multimeter
tergantung spesifikasi Multimeter dan batas ukur (range) yang dimiliki oleh
saklar jangkauan ukur. Multimeter analog tipe CX506 merk SANWA memiliki batas
ukur tegangan (ACV-DCV); 3V/12V/30V/120V/300V/1200V/30kV. (Khusus untuk
pengukuran tegangan 30 kilo Volt harus menggunakan kabel penyidik/probes
"HV 50").
Pada Multimeter analog tipe CX506, batas ukur (range) terendah
adalah 3 Volt, dengan demikian, jika batas ukur (range) diletakkan pada posisi
3 DCV Multimeter mampu mengukur tegangan dari baterai kering/dry cell (dengan
tinggi tegangan 1,5V) lebih akurat ketimbang pada batas ukur (range) 10 DCV. Multimeter
analog tipe SP 10D merk SANWA atau yang sejenis, memiliki batas ukur (range)
tegangan (ACV-DC); 10V/50V/250V/500V/1000V.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengukur tegangan adalah posisi
saklar jangkauan ukur dan batas ukur (range). Jika akan mengukur 220 ACV,
saklar jangkauan ukur harus berada pada posisi ACV, dan batas ukur (range) pada
angka 250 ACV. Hal yang sama berlaku untuk pengukuran tegangan DC (DCV). Tak kalah
penting untuk diperhatikan adalah faktor keselamatan. Perhatikan apakah isolasi
pembungkus kabel penyidik (probes). Apakah ada yang terkelupas?
Dalam mengukur DCV, posisi kabel penyidik (probes) warna merah
(+/out) diletakkan pada titik positip (+) dari sumber tegangan yang akan
diukur, kabel penyidik (probes) warna hitam (-/common) diletakkan pada titik
negatip (-). Untuk mengukur Tegangan Arus Bolak Balik (ACV) posisi kabel
penyidik (probes) bolehbolak
balik, karena pada ACV setiap detik terjadi 50 x perubahan kutub positip menjadi
kutub negatip dan sebaliknya. Lihat gambar di bawah ini.