Penggunaan Multimeter Sebagai Amperemeter
Pada
posisi mengukur kuat arus, Multimeter diletakkan secara seri/deret dengan baterai
kering (dry cell) dan/atau rangkaian elektronik (electronics circuit) yang akan
diukur. Perhatikan gambar 31 dan gambar 32.
Tegangan baterai satu sel (single cell battery) umumnya 1,5 Volt. Sebuah baterai jika diukur dengan Multimeter pada saklar jangkauan ukur 10VDC misalnya dapat saja memperlihatkan hasil pengukuran sebesar 1,5 Volt. Tetapi jika dihubungkan ke beban (rangkaian elektronik) yang membutuhkan tegangan 1,5 Volt, baterai tidak dapat mengalirkan arus listrik ke rangkaian elektronik dimaksud (ini karena tahanan dalam/Rd baterai sangat besar). Cara yang paling efektif untuk memeriksa apakah sebuah baterai kering (dry cell) masih sanggup mencatu/mengalirkan arus adalah dengan cara mengukur arusnya.
1.
Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur posisi
jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
2.
Saklar jangkauan ukur diletakkan pada posisi DcmA, batas ukur (range) pada angka
500.
3. Kabel penyidik (probes)
warna merah (+) diletakkan pada kutub positip baterai.
4. Kabel penyidik (probes)
warna hitam (-) diletakkan pada kutub negatip baterai
5.
Jarum penunjuk pada papan skala akan bergerak ke kanan menunjuk angka antara
0-250 DCV, (pada beberapa alat ukur pada papan skala tertulis DCV, A artinya
skala tersebut untuk DCV, DCA dan DcmA, atau VmA artinya skala tersebut untuk
DCV, ACV dan DcmA).
6.
Jika pada pada batas ukur (range) 500, hasil pengukuran kurang terbaca, batas
ukur (range) dapat dipindahkan posisinya pada angka 25 atau 0,25.
1. Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur
posisi jarum (preset), atur posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada
posisi angka nol.
2. Saklar jangkauan ukur diletakkan pada posisi
DcmA, batas ukur (range) pada angka 500.
3. Perhatikan gambar 32. Kabel penyidik (probes)
warna merah (+) diletakkan pada titik uji (test point/TP) rangkaian yang ter-koneksi
dengan titik positip catu daya/baterai.
4. Kabel penyidik (probes) warna hitam (-)
diletakkan pada titik uji (test point/TP) rangkaian yang ter-koneksi dengan
titik negatip catu daya/baterai.
5. Jarum penunjuk pada papan skala akan bergerak
ke kanan menunjuk angka antara 0-250 DCV, A (pada beberapa alat ukur, pada
papan skala tertulis DCV, A artinya
skala tersebut untuk DCV, DCA dan DCmA, atau VmA artinya skala tersebut untuk
DCV, ACV dan DcmA).
6. Jika pada pada batas ukur (range) 500, hasil
pengukuran kurang terbaca, batas ukur (range) dapat dipindahkan posisinya pada
angka 25 atau 0,25.
dan Kedua, membacanya
secara langsung.
Cara kedua,
1. Untuk batas ukur (range) 0,25, hasil pengukuran dibaca pada skala 0-250. Jarum pada papan skala menunjuk angka 250, hasil pengukuran = 0,25 mA. Jarum pada papan skala menunjuk angka 200, hasil pengukuran = 0,20 mA dan seterusnya.
2. Untuk batas ukur (range) 25, hasil pengukuran dibaca pada skala 0-250. Jarum pada papan skala menunjuk angka 250, hasil pengukuran = 25 mA. Jarum pada papan skala menunjuk angka 200, hasil pengukuran = 20 mA dan seterusnya.