Terminal    Musik    Indonesia
Salam jumpa dalam lembaran baru, Kabar.....Kabari. Dalam lembaran baru ini kami menyajikan berita yang aneh, berita yang benar atau tidak yang di besar-besarkan oleh masyarakat sendiri. Mari kita menikmati lembaran baru tahun 2002 dan jangan sampai terpengaruh oleh berita ini.
Maraknya aksi bom akhir-akhir ini, membuat banyak orang selalu was-was. Terlebih lagi setelah media, baik cetak maupun elektronik, dengan gencar mengeksposenya, berikut dengan gambar korban ledakan. Ini membuat ketakutan tersendiri, bahkan terkadang hal ini berlebihan. Seperti halnya yang dialami oleh Wisnu Wardhani (30), warga komplek Perumahan Unggul Graha Permai A2/5, Tridaya Sakti, Tambun, Bekasi. Istri Agus Gunawan, karyawan pabrik motor Kanzen di Kararang ini, sangat ketakutan setelah menerima sebuah paket yang diantar petugas PT Pos Indonesia. Apa Lacur? Setelah tim gegana dari Polres Bekasi tiba menyelidiki, menyusul laporan Wardhani, dan tak ditemukan sinyal detonator, lalu diledakanlah barang yang mencurigakan tersebut. Setelah kotak terbuka, ternyata paket yang mencurigakan itu adalah panci presto. Dari informasi yang berhasil dikumpulkan, kejadian ini berawal dari datangnya bingkisan yang dialamatkan kepada Agus. Bingkisan itu kemudian diterima istrinya, Wardhani, yang saat itu berada di rumah pada pukul 14:00 WIB. Pikiran Wardhani mulai kemana-mana, ketika bingkisan terbungkus rapi dengan ukuran  panjang 30 cm, lebar 10 cm, serta tinggi 10 cm itu tak tercantum siapa pengirimnya.

Kecurigaan ini kian menjadi, ketika petugas pos yang mengantarkan bingkisan itu tak memberikan resi penerimaan, seperti lazim dilakukan jika orang menerima kiriman. Oleh karena itu, tanpa berpikir panjang lagi, Wardhani segera membawa barang tersebut ke luar rumah. Atas saran tetangganya, barang itu diletakkan di tempat yang lapang, yaitu di tengah jalan di depan rumahnya. Wardhani lalu mencari nomor telepon polisi dengan memutar pesawat 108. "Saya curiga, jangan-jangan bingkisan tersebut adalah bom yang sengaja dikirim kepada keluarga kami. Seperti yang terjadi akhir-akhir ini," tutur Wardhani. "Ini untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan dan menyakinkan apakah bingkisan itu bom atau bukan." Wardhani mengaku, semula dirinya ingin menelpon suaminya, namun akhirnya niat tersebut dibatalkannya. "Saya takut kena marah suami," ujarnya. Petugas dari Polsek Tambun yang dipimpin Kapolsek AKP Subandi pun segera tiba di rumah Wardhani setelah mendapatkan laporan atas barang mencurigakan tersebut. Bukan hanya petugas Polsek Tambun saja, petugas Polresta Bekasi pun tiba pada lokasi pukul 16.00 WIB.

Mereka tak melakukan apa-apa kecuali pengamanan di sekitar lokasi. Baru setelah Tim Gegana dari Polres Bekasi tiba pada pukul 16.30 WIB, segera diambil tindakan dengan memeriksa paket mencurigakan tersebut. Setelah beberapa saat memeriksa, petugas memastikan tidak menemukan detonator. Namun untuk memastikan isi paket tersebut, maka harus diledakkan. Sesuai dengan prosedur, tindakan awal yang dilakukan adalah pengamanan di sekitar lokasi. Pada warga di sekitar lokasi diungsikan terlebih dahulu. Dengan disaksikan ratusan warga di sekitar lokasi, lalu diledakan kotak tersebut pada sekitar pukul 17.30 WIB. Kaboooooom..........Suara ledakan yang ditimbulkan ternyata tak kalah dengan suara bom. sehingga membuat warga di sekitar lokasi kaget dan panik. Namun setelah kotak kiriman tersebut terbuka, ternyata dugaan bom tersebut meleset. Sebab, benda yang terbungkus rapi itu ternyata panci presto berikut kartu ucapan lebaran. Alamat pengirim pun tertera di dalam kartu tersebut, yakni atas nama Direksi dan Staff PT Berdikari, Jl Rajawali, bandung. Kartu tersebut ditandatangani oleh Marketing Manajer PT Berdikari, Margono. Wardhani sekarang tak punya panci presto alias dibom.
Dikira Kiriman Bom,.........Eeh Ternyata Paket Panci
Kembali
Ke lantai 1, Pintu air Manggarai dan Wanita Eropa Bugil
Hosted by www.Geocities.ws

1