Islamic Articles

Articles :

 

Islamic

 

School

 

Story

 

Palembang

       

       

 

 

 

 

 

         

 

       

 
Kategori:

Mantaray House

Social Class

Pencak Silat

Solo Camp

Leadership

Me

Karya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

           

                                      HOME            About Me            Rohis            Gallery      
 

 

Pulau kemaro

By : Panji Mufqi Harokah

 

Taukah anda ini tempat apa ?, dan dimanakah tempat ini?. kalau anda belum mengenal tempat ini saya akan jelaskan sedikit tentang tempat ini tempat ini berasal dari Provinsi Sumatera Selatan, Kota Palembang khususnya, tempat ini merupakan salah satu tempat yang menjadi pariwisata untuk masyarakat, dan tak sedikit pula turis-turis yang datang dari luar negri yang berkunjung ketempat ini.

Tempat ini bernama "Pulau Kemaro", jadi ditengah sungai Musi terdapat sebuah pulau bernama Pulau Kemaro. Nama tersebut berarti pulau yang tidak tergenang air walaupun air pasang atau pun hujan yang sangat deras, pulau tersebut tidak akan pernah banjir dan akan terlihat dari kejauhan terapung-apung diatas permukaan sungai Musi. Pulau ini mempunyai lagenda tentang kisah cinta Siti Fatmah putri Raja Palembang yang dilamar oleh anak raja Cina bernama Tan Bun Ann.

Dipulau ini teerdapat sebuah klenteng Budha yang selalu dikunjungi penganutnya terutama pada perayaan Cap Go Meh yang tidak hanya masyarakat keturunan Tionghoa di kota Palembang tetapi dari berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara seperti Singapura, Hongkong, RRC, dan lain-lain. Kita dapat kepulau ini dengan menggunakan transportasi air seperti ketek, speedboat, kapal wisata Putri Kembang Dadar, si Gentar Alam dan perahu naga dari dermaga wisata Benteng Kuto Besak (BKB).

(Source : Dinas Pariwisata Kota Palembang)

 

Jembatan AMPERA 

By : Panji Mufqi Harokah

        

       Jembatan ini dibangun diatas sungai Musi dengan panjang 1.177 meter, lebar 22 meter dan tinggi diatas permukaan air 11.500 meter, dengan dana rampasan perang pemerintah Jepang atas pemerintah Soekarno. Orang menyebutnya Jembatan AMPERA (Amanat Penderitaan Rakyat) karena pemakaiannya secara resmi dilakukan saat masa menegakkan orde baru yang sebelumnya bernama Jembatan Musi.

Bagian tengah jembatan ini dulunya dapat diangkat dan dilalui kapal yang tingginya maksimum 4450 meter, namun pada tahun 1970 an bagian tengah jembatan tidak mampu untuk diangkat kembali dikarenakan mobilitas penduduk semakin tinggi dan jumlah kendaraan bertambah banyak yang mengakibatkan rusaknya mesin pengangkat jembatan tersebut.

 

 

Read Also :