Kebersamaan di dalam Perbedaan
Keyakinan yang ada padaku ku yakini
sepenuh hati dan keyakinan yang kau miliki
juga kau genggam erat sepenuh hati.
Hari ini tepat
memperingati 7 bulan hubungan kami sebagai sepasang kekasih
layaknya anak muda pada umumnya. Dan aku merasa bahwa kami
adalah manusia istimewa yang memiliki satu cinta dua keyakinan
mungkin kami salah di depan tuhan, tapi apakah semua ini berdosa
jika kami
menjalaninya ?? Aku tidak pernah meyakini dan mengatakan bahwa
aku akn menjadi jodohnya dan dia akan menjadi jodohku. Terlebih
lagi sangat sulit rasanya ketika kami berdua mengetahui
kenyataaan bahwa orang tua kita tidak ada yang memberi restu
atas hubungan ini.
Jika memang tuhan menjadikanmu berbeda keyakinan denganku, apakah tuhan akan menjadikanmu bukan milikku ??
Pertanyaan itu muncul setiap saat dibenakku, rasa takut ini tiba – tiba memuncak ketika kami memiliki tempat ibadah yang berbeda dan juga dengan cara yang berbeda . dia berkata kalau dia selalu mengadu pada tuhannya tentang kisah cinta ini. Meskipun hanya terikat dalam hubungan yang selayaknya anak muda lakukan, namun dia benar – benar hanya untuk aku. Aku tidak akan pernah rela melihatnya bersama orang lain. Mungkin aku egois yang ingin memiliki dia spenuhnya , namun benteng diantara kami yang terlalu tinggi dan sangat sulit untuk diloncati.
Sepasang manusia yang tidak pernah membatasi dan saling menghormati untuk memuja-NYA, itulah kami. Sempat terbesit dalam brenankku untuk menariknya kedalam kehidupanku dan agamaku. aku berpikir jika dia sangat mudah untuk menghianati tuhan yang telah menciptakannya berarti sangat mudah juga baginya untuk menghianati aku yang hanya manusia biasa bukan pemilik atau pencipta semesta ini. Niat itu aku hentikan karena aku sangat mencintainya dan menghormati agamanya.
“Tuhan memang satu kita yang tak sama” , penggalan lirik lagu peri cintaku – Marcell dalah lagu yang menjadi list favorit baginya. Aku yang tidak menyukai lagu mellow berubah menyukai lagu itu karena sangat cocok untuk mendeskripsikan kisah cinta ini. Namun , “ Haruskah aku lantass pergi ?? meski cinta tak kan bisa pergi “.