Depan
Istilah Keris
Kerisologi
Esoteri
Keris
Tayuh
Keris
Seniman
Keris
Agenda
Buku
Keris
Kontak Java Keris
FAQ
Tips
Milis
Java Keris
Daftar
Web Keris
Buku Tamu
|
Menayuh Keris
TAYUH
Adalah sejenis ilmu tradisional yang digunakan untuk menentukan
apakah sebilah keris akan cocok dipakai atau dimiliki oleh seseorang,
atau tidak. Ilmu ini terutama bermanfaat untuk meningkatkan kepekaan
seseorang agar dia dapat menangkap kesan karakter sebilah keris dan
menyesuaikan dengan kesan karakter dari calon pemiliknya. Contohnya,
keris yang menampilkan karakter keras, galak, tidak baik dipakai oleh
seorang yang sifatnya keras dan kasar. Untuk orang semacam itu sebaiknya
dipilihkan keris yang karakternya lembut, dingin.
Cara Me-nayuh
Ada berbagai cara untuk me-nayuh sebilah keris atau tombak. Di Pulau
Jawa dan dibeberapa daerah lainnya, yang terbanyak adalah dengan cara
meletakkan keris atau tombak itu di bawah bantal, atau langsung dibawah
tengkuk, sebelum tidur. Agar aman, keris atau tombak itu lebih dahulu
diikat dengan sehelai kain dengan sarungnya. Dengan cara ini si Pemilik
atau orang yang me-nayuh itu berharap dapat bertemu dengan 'isi' keris
dalam mimpinya. Namun cara ini tidak senantiasa berhasil. Kadang-kadang
mimpi yang dinantikan tidak muncul, atau seandainya mimpi, sesudah
bangun lupa akan isi mimpinya.
Jika malam pertama tidak berhasil biasanya akan diulangi pada malam
berikutnya, dan seterusnya sampai mimpi yang diharapkan itu datang.
Keris atau tombak itu dianggap cocok atau jodoh, bilamana pada saat
ditayuh orang bermimpi bertemu dengan seorang bayi, anak, gadis, atau
wanita, pemuda atau orang tua, yang menyatakan ingin ikut, ingin
diangkat anak, atau ingin diperistri.
Bisa jadi, yang ditemui dalam mimpi termasuk juga makhluk yang
menakutkan. Mimpi yang serupa itu ditafsirkan sebagai isyarat dari 'isi'
keris yang cocok atau tidak cocok untuk dimiliki.
Bagi orang awan, cara me-nayuh lewat mimpi inilah yang sering dilakukan,
juga sampai sekarang. Selain cara itu masih banyak lagi cara lainnya.
Untuk dapat me-nayuh keris atau tosan aji lainnya, tidak harus lebih
dulu menjadi seorang ahli. Orang awan pun bisa, asalkan tahu caranya.
Dalam
masyarakat perkerisan juga dikenal apa yang disebut keris tayuhan, yaitu
keris yang dalam pembuatannya lebih mementingkan soal tuah daripada
keindahan garap, pemilihan bahan besi, dan pembuatan pamornya. Keris
semacam itu biasanya mempunyai kesan wingit, angker, memancarkan
perbawa, dan ada kalanya menakutkan.
Walaupun segi keindahan tidak dinomorsatukan, namun keris itu tetap
indah karena pembuatnya adalah seorang empu. Padahal seorang empu,
tentulah orang yang mempunyai kepekaan keindahan yang tinggi. Patut
diketahui, keris-keris pusaka milik keraton, baik di Yogyakarta maupun
di Surakarta, pada umumnya adalah jenis keris tayuhan. Dapur keris
tayuhan, biasanya juga sederhana, biasanya juga sederhana, misalnya,
Tilam Upih, Jalak Dinding, dan Mahesa Lajer.
Bukan jenis dapur keris yang mewah semacam Nagasasra, Naga Salira, Naga
Kikik, atau Singa Barong. Selain itu, keris tayuhan umumnya berpamor
tiban. Bukan pamor rekan. Di kalangan peminat dan pecinta keris, keris
tayuhan bukan keris yang mudah diperlihatkan pada orang lain, apalagi
dengan tujuan untuk dipamerkan. Keris tayuhan biasanya disimpan dalam
kamar pribadi dan hanya dibawa keluar kamar jika akan dibersihkan atau
diwarangi.
|