Depan
Istilah Keris
Kerisologi
Esoteri
Keris
Menanjeg
Keris
Seniman
Keris
Agenda
Buku
Keris
Kontak Java Keris
FAQ
Tips
Milis
Java Keris
Daftar
Web Keris
Buku Tamu
|
Menanjeg Keris
Ilmu
tanjeg dalam dunia perkerisan di Pulau Jawa -- terutama di Yogyakarta
dan Surakarta, adalah ilmu untuk membuat penilaian mengenai
karakteristik atau sifat tuah, serta manfaat gaib sebuah keris atau
tosan aji lainnya. Dalam budaya perkerisan di Pulau Jawa dikenal adanya
istilah angsar yang merupakan kekuatan gaib sebilah keris.
Apa manfaat dan apa pula mudaratnya angsar itu, dapat di ketahui dengan
manggunakan ilmu tanjeg.
Dengan ilmu tradisional itu, bagi yang percaya, seseorang dapat
mengetahui kegunaan gaib dari sebuah keris,tombak, atau tosan aji
lainnya.
Dengan ilmu tanjeg, misalnya, sebuah keris dikatakan mempunyai manfaat
dapat melindungi pemiliknya dari gangguan mahluk halus, dapat menahan
serangan guna-guna,menambah wibawa dan keberanian pemiliknya. Orang yang
memahami ilmu tanjeg pada umumnya disabut ahli tanjeg.
Ilmu tanjeg ini ada dua macam.
Yang pertama dengan melakukan pengamatan
lahiriah sebuah keris, baik dari besinya, pamornya, cara pembuatannya,
bentuknya, dan rabaannya. Cara ini juga di sebut nanjeg cara eksoteri.
Misalnya, kalau keris itu ber-dapur Jalak Sangu Tumpeng, bisa diduga
manfaat atau tuah keris itu adalah baik untuk mencari rezeki dan cocok
untuk para pedagang. Kalau keris itu pamornya Tunggaksemi, maka keris
itu baik untuk mengembangkan modal. Jika penampilan keris itu berkesan
penampilan wingit, maka tidak baik untuk dipakai para pedagang.
Cara kedua adalah dengan mengandalkan kemampuan batiniah secara
tradisional. Cara ini banyak macamnya,dan hanya dapat dipelajari dengan
metode tradisional, antara lain dengan berpuasa, menghafalkan dan selalu
mengulang-ngulang mantera dan doa tertentu, dengan bimbingan orang yang
menguasai ilmu itu. Cara itu disebut cara esoteri.
Banyak para ahli tanjeg yang menggunakan kedua cara itu untuk menilai
angsar sebilah keris,atau tosan aji lainnya.
Seorang ahli tanjeg, pada umumnya diminta pendapatnya, kalau seseorang
ingin membeli atau akan mendapatkan keris. Sebab keris dulu yang dibuat
sang empu untuk keperluan keprajuritan, tidak akan sesuai digunakan oleh
seorang pedagang. Keris yang dulu dibuat khusus untuk orang yang berusia
tua dan telah pensiun, tentu tidak baik digunakan oleh orang muda yang
masih aktif bekerja.
Ilmu tanjeg tidak hanya ada di Pulau Jawa dan di Indonesia saja.
Walaupun cara cara dan metodenya tidak sama, di Brunei Darussalam pun
ilmu yang semacam dengan ilmu tanjeg itu juga ada. Dan, hasil tanjeg pun
tidak jauh berbeda. Misalnya, sebuah keris yang di tanjeg oleh ahli di
Pulau Jawa di katakan bermanfaat baik untuk berdagang baik untuk
berdagang, mengembankan usaha, dan memupuk kekayaan; dengan ilmu tanjeg
ala Brunei, keris yang sama, dikatakan keris berisi besi bendahara.
|