Fast Blinking Hello Kitty

Meteor dari Kunang untuk Khatulistiwa
(Karya : Indri Amrina Rossada)

Tamparan angin kencang
Turunnya tangis yang membelah langit
Menyembulnya gelembung biji jagung di kulit
Tak mengubah derum deram tekadmu

Cintamu bangunkan bibit bangsa
Pedulimu harumkan nama khatulistiwa
Sabarmu membuah luak menjadi permata
Dan kasihmu dongakkan dagu bungkam dunia

Saatnya merah putih membara!
Bom otak udang!
Sepak tong kosong!
Perjuanganmu..menembus ruang galaksi...

Demi berkibarnya bendera khatulistiwa
Menjalarnya Mahakam dan Musi
Garuda terbang mencakar langit
Kau relakan peluh...bahkan trombosit

Wahai kunang di tengah lautan hitam
Ratusan roda baja tak cukup membayarmu
Ribuan manusia berdasi pun tak mampu goyahkanmu
Meteor ratusan ribulah yang tenangkan tidurmu

 

Home

CERPEN →

PUISI →

Berterimakasih dan Dapat Untung

          Buku adalah jendela dunia. Bagi temen-temen yang belum tahu ataupun udah tahu kalo hari ini hari buku, yok, kita peringati hari buku ini! Karena buku udah memberi kita bannnnnnyakkk banget ilmu, sehingga kita bisa jadi pintar, udah sepatutnya dong kita memperingati hari buku sebagai bentuk rasa terimakasih kita. Nggak usah dengan cara yang berlebihan kok, cukup dengan simple thing but usefull.
1. Cermat memilih buku
          Maksudnya, kita harus teliti jika ada buku yang menggunakan kata-kata yang tidak semestinya. Apabila kita menemukan buku yang seperti itu, yang mungkin belum atau terlewatkan untuk di sensor oleh lembaga sensor buku, maka kita harus melaporkannya pada pihak yang berwenang. Mengantisipasi jangan sampai buku tersebut semakin beredar luas di pasaran, dan memakan banyak korban pembaca.
2. Merawat buku dengan baik
         Buku-buku yang telah atau akan kita beli sebaiknya kita rawat dengan baik, seperti dengan cara menyampulnya dengan sampul buku bening yang tebal, menamainya, dan menyimpannya di lemari khusus buku yang sekiranya tidak akan diganggu oleh binatang yang suka merusak dan memakan buku. Sehingga, buku akan tetap terawat dan terjaga, tahan lama, serta terlihat masih seperti baru. Jadi, kita bisa membacanya kembali dengan nyaman bila sewaktu-waktu kita ingin atau kita perlu.
3. Disumbangin untuk yang tidak mampu
          Selain itu, kita juga dapat beramal lewat buku. Yaitu dengan menyumbangkan buku-buku kepada orang-orang yang tidak mampu. Mau itu buku kita yang lama, ataupun sengaja baru dibeli, yang penting bukunya masih layak pakai dan berguna sesuai umur. Dengan begini, yakin deh, temen-temen nggak bakal ada yang rugi kok, apalagi bingung mau ngeletakin buku-bukunya dimana. Temen-temen bisa sumbangin buku-bukunya ke panti asuhan ataupun sekolah alam yang lebih membutuhkan.
4. Kurangin main game, banyakin baca buku
          Kita udah pada sama-sama tahu kan, kalo dengan membaca buku dapat memberi kita banyaaaaakkkkk banget ilmu, daripada kita main game! Keuntungan sama kerugiannya itu terlihat jauh banget. Lagipula, ini termasuk cara kita dalam memperingati hari buku, yakni dengan memperbanyak baca buku! Kita terimakasih, kita juga dapat untung!(IAR)

 

ARTICLE →

Bangunan Bersejarah, Kebanggaan Rakyat Palembang

            Monumen perjuangan rakyat atau yang lebih dikenal dengan nama MONPERA, adalah satu dari sekian banyak warisan sejarah yang masih berdiri tegak di kota Palembang yang memiliki nilai historikal yang tinggi ini. MONPERA juga menjadi tonggak sejarah kota Palembang yang membuktikan bahwa Palembang memiliki perjuangan hebat melawan penjajah, contohnya perang lima hari lima malam.
           
Bangunan yang berdiri sekitar 22 tahun yang lalu ini terletak di pinggir Jl Merdeka, tepatnya di samping Masjid Agung. Bangunan ini memiliki enam tiang-cagak kalau dalam bahasa Palembang-beton yang kokoh bertautan tiga-tiga di bagian samping kiri dan kanannya. Juga terpampang relief yang menggambarkan suasana pertempuran lima hari lima malam di kota Palembang melawan penjajah Belanda. Sekarang, MONPERA sudah difungsikan sebagai museum penyimpanan benda bersejarah. Terutama, sisa peninggalan perang lima hari lima malam di Palembang.
            Namun, keadaan di dalam museum ini jauh berbeda dengan penampilan di luarnya. Sejak diresmikan penggunaannya tanggal 23 Februari 1988 oleh mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) RI, H.Alamsyah Ratuperwiranegara, hingga sekarang koleksi benda-benda bersejarah yang dikumpulkan di dalam museum ini masih sangat minim. Dalam perkembangannya sampai sekarang, koleksi benda-benda bersejarah masih menjadi kendala utama. Hingga kini di monumen yang disebut juga sebagai palagan Palembang itu, hanya terdapat sekitar 300-an koleksi.
            Namun meskipun begitu, tingkat kunjungan pelancong ke MONPERA per bulan lebih dari 100-an orang. Berdasarkan data yang ada, tercatat paling ramai saat perayaan HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus. Pengunjung  yang datang banyak tertarik dengan koleksi foto masa perjuangan yang dipajang di lantai satu bersama patung-patung dalam berbagai bentuk. Foto-foto tersebut merupakan foto enam tokoh perang kemerdekaan, yakni foto dr.AK Gani, drg.M Isa, Haji Abdul Rozak (Residen Abdul Razak), Mayjen TNI H.Bambang Utoyo, Brigjen TNI H.Hasan Kasim, dan Kolonel H.Barlian.
           


            Sedangkan di lantai dua, terdapat 14 senjata yang sebagian besar merupakan hasil pampasan perang zaman sebelum kemerdekaan. Ada senjata jenis pistol, senapan, kecepek, ranjau hingga alat pelontar bom yang kerab dipakai pejuang tempo dulu. Namun, untuk keamanan bersama, senjata-senjata itu ditempatkan di ruang khusus berdinding kaca. Sehingga hanya dapat dilihat dari luar dan aman dari tangan-tangan jahil.
         Naik ke lantai tiga museum, terdapat patung yang merupakan replika wajah dari keenam pejuang kemerdekaan asal Sumatera Selatan. Juga ada koleksi pakaian dinas, baik sipil maupun militer yang dipakai keenam tokoh perjuangan dalam merebut kemerdekaan itu. Terakhir lantai empat, yang hanya dipakai untuk kantor.
         Fasilitas dan interior design dari gedung megah yang cantik dan apik ini memang memprihatinkan, namun keaslian dari bangunan terdahulunya masih sangat terjaga. Bangunan yang menjadi simbol kegigihan rakyat Palembang melawan penjajah ini akan selalu menjadi bangunan kebanggan rakyat Palembang.(IAR)

 

ARTICLE →
 

“One Month Preperation, Success!”

                One month preperation, success! Motto inilah yang menjadi pedoman siswa-siswi SMAN Sumatera Selatan (Sampoerna Academy) dalam meyelenggarakan teater musikal keduanya. Setelah tahun kemarin SMAN Sumatera Selatan (Sampoerna Academy) sukses dengan teater musikal pertama yang berjudul Putri Pinang Masak, tahun ini SMAN Sumatera Selatan (Sampoerna Academy) kembali mempersembahkan teater musikal yang tak kalah kerennya dengan judul Parameswa, yang telah diadakan pada tanggal 4 dan 5 Mei kemarin.

                Sesuai dengan motto mereka, waktu untuk mempersiapkan teater musikal ini memang lebih singkat dibanding persiapan tahun kemarin, yakni hanya satu bulan. Namun, meskipun singkat siswa-siswi SMAN Sumatera Selatan (Sampoerna Academy) akhirnya mampu melaksanakan salah satu event wajib terbesar  yang diadakan tiap tahun ini dengan baik. Mereka sukses memukau, menggelakkan tawa, menghipnotis, sampai membuat penonton terbawa alur cerita yang ber-genre action, comedi, dan romantic ini melalui empat kali penampilan, yakni pada hari sabtu(04/05) pukul 09.00 pagi dan 14.00 siang, serta pada hari minggu(05/05) kemarin yang juga diadakan pada pukul 09.00 pagi dan 14.00 siang. Hal ini terbukti dengan penjualan tiket yang mencapai target, yakni berkisar seribu lebih  tiket  telah habis terjual.

                Teater musikal ini menceritakan perjalanan seorang pangeran kerajaan Majapahit bernama Parameswara beserta Panglima dan dua prajuritnya yang melarikan diri setelah kerajaan Majapahit kalah dalam perang paregreg. Perjalanan Parameswara ini berakhir di semenanjung, dimana ia disambut oleh ketua adat disana yang mempunyai seorang putri yang cantik jelita bernama Zahra, Pangeran Parameswara pun jatuh cinta kepada gadis ini dan menikahinya. Dari hubungan cintanya inilah lahir kerajaan islam yang kuat bernama Kerajaan Malaka.

                School Production SMAN Sumatera Selatan (Sampoerna Academy) tahun ini memang sangat menantang adrenalin pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, karena waktu yang lebih singkat dari tahun kemarin dan penjualan tiket yang ditargetkan mencapai seribu lembar, seperti yang dikatakan oleh Panji Maulana sebagai Ketua Osis sekaligus Chief of External Division dalam School Production tahun ini, “SP tahun ini sangat menantang adrenalin kami semua. Mulai dari persiapan yang sempurna, aktor dan aktris yang sangat bersemangat, dan semua crew yang terlihat sangat berjiwa SP. Dengan motto kami ‘School Production 2013... one month preperation... success’ kami yakin kami pasti bisa!”(indri)

 

ARTICLE →
ARTICLE →

As you know, I’m Kitty-ra. Let me tell you more about Hello Kitty J

            Hello Kitty adalah salah satu karakter fiktif yang berupa kucing tanpa bibir. Hello Kitty berasal dari Jepang dan hak patennya dipegang oleh perusahaan bernama Sanrio, karena Hello Kitty diciptakan oleh perancang dari Sanrio yang bernama Shimizu Ikuko pada tahun 1974 yang merupakan tahun kelahiran resmi Hello Kitty.. Hello Kitty pertama kali dimunculkan pada tahun 1975 di sebuah surat kabar nasional dan penjualan barang-barang Hello Kitty baru dimulai pada bulan Maret 1975. Barang Hello Kitty pertama dipasarkan berupa dompet kecil yang disebut Puchi Purse dengan harga 240 yen. Pada produk-produk awalnya, Kitty selalu digambarkan sedang duduk dan baru pada tahun 1977 Kitty digambarkan berdiri.

 Beberapa sumber menyatakan bahwa karakter kucing ini pada mulanya ditujukan untuk mengalahkan popularitas karakter anjing, yakni Snoopy, yang telah terlebih dahulu populer di Jepang, dan nampaknya hal tersebut berhasil. Perusahaan Sanrio mengizinkan benda yang diproduksi banyak dan memakai karakter Hello Kitty, namun tidak mengizinkan Hello Kitty digunakan untuk rokok dan sake. Para pencinta sejati Hello Kitty biasanya disebut Kitty-ra dan begitu juga di Jepang. Selain diproduksi massal, ada beberapa benda Hello Kitty yang memang eksklusif dan diproduksi secara terbatas. Benda tersebut antara lain robot Hello Kitty, perhiasan serta patung Hello Kitty yang terbuat dari berlian murni, mobil Mitsubishi yang diberi nama Princess Kitty dan masih banyak benda lainnya.

            Kenapa Hello Kitty tidak mempunyai bibir? Hal ini pada mulanya ditujukan agar masing-masing penggemar Hello Kitty bisa menentukan sendiri letak bibir s




 Kitty. Namun seiring berjalannya waktu, ketiadaan bibir Hello Kitty justru menjadi ciri khas yang tidak dijumpai pada karakter lainnya. Meskipun tidak memiliki bibir, namun dalam serial maupun film-nya, Hello Kitty dipersonifikasikan layaknya manusia yang bisa berkomunikasi. Film pertama Hello Kitty adalah Kitty and Mimi’s New Umbrella. Film ini tayang pada tahun 1981. Kesuksesan film ini kemudian diikuti dengan pembuatan serial hello Kitty seperti Hello Kitty’s Furry Tale Theater dengan jumlah episode mencapai 24. Serial ini sendiri pertama kali ditayangkan di Amerika Serikat pada tahun 1987. Tahun berikutnya, yakni 1991, serial lainnya kembali diproduksi dengan judul Hello Kitty and Friends masih di Amerika Serikat.

            Pada tahun 1980, Yonekubo Setsuko yang merupakan desainer generasi kedua digantikan oleh Yamaguchi Yūko yang masih memegang posisi desainer hingga sekarang. Penampilan karakter Kitty pun selalu diperbarui setiap tahun, bahkan penampilan Kitty berbeda-beda setiap pergantian musim. Perusahan juga mengubah target pemasaran dan melakukan berbagai macam inovasi agar angka penjualan yang tinggi dapat dipertahankan. Karena itulah kita selalu menemukan desain-desian Hello Kitty yang berbeda-beda.

 

 

Berjaya Lewat Masalah
(Karya: Indri Amrina Rossada)

             Satu bulan lagi sebuah festival seni tingkat nasional akan diadakan. Seperti tahun-tahun kemarin, SMA Sempurna-salah satu SMA unggul di Sumatera Selatan, tepatnya di kota Palembang-akan kembali ikut berpartisipasi. Di tahun ini, Ayla, selaku guru Bahasa Indonesia SMA Sempurna-meskipun tergolong masih baru-berani menargetkan sekolahnya meraih juara satu pada semua jenis seni yang dilombakan, mulai dari menyanyi, melukis, menari, membuat dan membaca puisi, sampai teater. Tujuan utamanya adalah untuk membawa Sumatera Selatan menjadi  juara pada tingkat nasional, karena beberapa tahun terakhir Sumatera Selatan selalu kalah dari Bali dan Jakarta.
             Sebelum manuju tingkat nasional, akan diadakan seleksi terlebih dahulu untuk mendapatkan pemenang secara objektif yang nantinya akan berhak mewakili Sumatera Selatan di tingkat nasional. Seleksi ini akan diadakan satu  minggu lagi. Untuk itu, hari ini Ayla mengadakan  seleksi untuk siswa-siswa yang berminat mengikuti festival sebagai perwakilan sekolah. Hasilnya akan  ada tujuh belas siswa yang akan mewakili SMA Sempurna, lalu  akan dibagi dalam beberapa jenis lomba. Setelah beberapa siswa tersebut terpilih, latihan gencar  pun akan segera dihelat.
                                                                          ***
             “Apa? Dipecat? Kenapa begitu Pak,? Terus yang nanti melatih anak-anak siapa?” Ayla terkejut ketika Pak Bahri memberitahunya bahwa pelatih klub seni yang biasa melatih ekstra kulikuler seni di SMA Sempurna tidak bisa lagi melatih.
            “Saya juga kurang  tahu Bu, apa sebabnya. Tapi Ibu bisa mencari pelatih lain, nanti akan  saya bantu.” Pak Bahri pun merasa serba salah melihat Aylayang  begitu cemas.
            “Tidak segampang itu Pak, mencari pelatih seni dalam waktu  satu minggu. Kenapa saya tidak diberi tahu dari kemarin-kemarin sih Pak? Jadi semua bisa saya persiapkan.”
            “Maaf  sekali Bu, tapi Ibu jangan khawatir saya akan coba mencarikan pelatih seni yang baru secepatnya.”
             Ayla merasa kecewa. Ia tak habis pikir kenapa ini bisa terjadi. Semua diluar kontrolnya. Janji yang dilontarkan Pak Bahri pun tetap tak bisa menenangkannya, karena terbesit ketidakpastian  pada kalimat penghiburnya itu. Tugas Ayla pun menjadi lebih berat. Ia harus melatih dan membimbing siswa-siswanya sendirian untuk mempersiapkan  lomba.
                                                                        ***
             Dua hari berlalu, Ayla cukup keteteran melatih sendiri siswa-siswa yang akan mengikuti lomba festival seni. Belum usai masalah pelatih yang belum didapat penggantinya, kini Ayla




mencemaskan  masalah financial, karena sampai detik ini Ayla belum mendapatkan kabar apapun tentang biaya yang semestinya sudah bisa dicairkan untuk keperluan lomba.
               
            “Maaf  Bu, kepala sekolah masih di luar kota. Kita tidak bisa mencairkan uang tanpa tanda tangan  dan  persetujuan beliau.” Pengurus finance baru memberitahu alasan mengapa biaya untuk lomba festival seni belum bisadicairkan setelah Ayla mendatangi ruang finance.
           
“Kapan  kepala sekolah akan pulang? Kami sangat membutuhkan biayanya Pak.”
            “Sebenarnya kemarin kepala sekolah sudah bisa pulang, tetapi ada keperluan mendadak lainnya, sehingga belum tahu kapan bisa kembali ke Palembang.”

“Tapi, lima hari lagi sekolah  akan  mengikuti festival seni. Untuk keperluan lomba, kami butuh biaya Pak, kalau harus menunggu kepala sekolah yang tidak jelas kapan akan pulang, gimana sekolah mau ikut lomba? Saya mohon kebijakan Bapak, demi sekolah  kita.” Permohonan Ayla tetap tidak meluluhkan hati pengurus finance untuk melakukan pengecualian. Beban dipundak Ayla semakin menumpuk, begitu juga beban dipikirannya. Ayla berpikir keras menemukan solusi dari masalah ini, karena ia tak ingin mundur.
                                                                            ***
           Semua masalah  telah  terselesaikan dan persiapan lomba telah  rampung, siswa-siswa yang mengikuti lomba akan pergi ke balai kota pagi ini, karena festival tersebut dihelat hari ini. Ayla optimis siswa-siswanya dapat memenangkan lomba tersebut, meski ia tak bisa hadir menemani siswa-siswanya.
           Keoptimisan Ayla menjadi kenyataan, semua siswa-siswa SMA Sempurna membawa pulang piala. Dari lima perlombaan, SMA Sempurna meraih juara dua dari tiga lomba dan jura satu dari dua lomba. Target pertama Ayla telah tercapai. Tapi, perjuangannya dan siswa-siswa SMA Sempurna belum berakhir. Mereka masih harus bertempur di Medan demi membawa nama Sumatera Selatan kembali berjaya di Indonesia.
                                                                          ***
Festival seni tingkat nasional di Medan...
           Kali ini, Ayla berkesempatan ikut membimbing siswa-siswaya  mengikuti festival seni tingkat nasional di Medan. Hari ini festival seni yang melibatkan seluruh provinsi di Indonesia digelar. SMA Sempurna mendapat nomor urut dua dan tiga untuk lomba teater dan  melukis. Lomba melukis akan diadakan serentak di satu ruangan, sedangkan lomba teater akan diadakan secara urut di ruang auditorium. Tak lupa Ayla memberi semangat dan berdoa bersama siswa-siswanya sebelum berlomba.
                                                                          ***
Pulang ke Palembang...
           
Kedatangan rombongan Ayla dan  siswa-siswa SMA Sempurna dari Medan disambut sangat


meriah oleh seluruh warga SMA Sempurna, masyarakat sekitar, dan Gubernur Sumsel yang sengaja datang ke SMA Sempurna. Mereka sangat senang dan bangga, akhirnya Sumatera Selatan dapat
kembali menjayai dunai seni Indonesia dengan memenangkan festival seni tingkat nasional, 
mengalahkan tiga puluh dua provinsi lainnya. Gubernur Sumsel pun menyatakan haru dan bangganya setelah tahu perjuangan yang di tempuh siswa-siswa SMA Sempurna, serta tekad Ayla demi bakti dan cintanya kepada Sumatera Selatan.
                Ayla tersenyum puas dan berkata dalam hati,
Masalah itu datang untuk membawa kita pada kejayaan.