First Article
Kekuatan Motivasi
by:wikipedia.com
Para pelajar khususnya di Indonesia mempunyai cara tersendiri untuk meningkatkan motivasi belajar mereka masing – masing, mereka mempunyai cara untuk membuat mereka bersemangat dan termotivasi dalam urusan belajar di sekolah atau dalam lembaga pendidikan lainnya. Setiap pelajar mempunyai rasa yang berbeda dalam menyerap pelajaran yang diberikan para guru. Maka dari itu perlunya motivasi yang membuat para pelajar menjadi bersemangat dalam proses mengajar dalam lingkungan pendidikan. Fikiran para pelajar mudah sekali terjerat dengan hal yang tidak baik, seperti rasa malas yang timbul dalam fikiran para pelajar itu sendiri dan juga berhubungan dengan nilai yang kurang memuaskan yang mereka dapatkan. Perlunya motivasi untuk para pelajar dapat membantu para pelajar yang merasa kesulitan dalam proses pelajaran.
Macam – Macam Motivasi Belajar.
Pengaruh dari motivasi :
Penyebab motivasi siswa menurun :
Pengertian nilai itu sendiri :
ü Kimball Young
Mengemukakan nilai adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat.
ü A.W.Green
Nilai adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek.
ü
Woods
Mengemukakan bahwa nilai merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama
serta mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari
ü
M.Z.Lawang
Menyatakan nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,yang
pantas,berharga,dan dapat memengaruhi perilaku sosial dari orang yang
bernilai tersebut.
ü
Hendropuspito
Menyatakan nilai adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena
mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan kehidupan manusia.
ü Karel J. Veeger
Menyatakan sosiologi memandang nilai-nilai sebagai pengertian-pengertian (sesuatu di dalam kepala orang) tentang baik tidaknya perbuatan-perbuatan. Dengan kata lain, nilai adalah hasil penilaian atau pertimbangan moral.
Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya.
Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:
1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
2. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.
Beberapa istilah lain yang juga menggambarkan hal yang sama dengan ketiga domain tersebut di antaranya seperti yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantoro, yaitu: cipta, rasa, dan karsa. Selain itu, juga dikenal istilah: penalaran, penghayatan, dan pengamalan.
Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah, seperti misalnya dalam ranah kognitif, untuk mencapai “pemahaman” yang berada di tingkatan kedua juga diperlukan “pengetahuan” yang ada pada tingkatan pertama.
Domain Kognitif terbagi kedalam 6 tingkatan yang dibentuk oleh bloom :
Pengetahuan (Knowledge)
Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. Sebagai contoh, ketika diminta menjelaskan manajemen kualitas, orang yg berada di level ini bisa menguraikan dengan baik definisi dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar kualitas minimum untuk produk,
Aplikasi (Application)
Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dsb di dalam kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab meningkatnya reject di produksi, seseorang yg berada di tingkat aplikasi akan mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish bone diagram.
Analisis (Analysis)
Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yg rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan mampu memilah-milah penyebab meningkatnya reject, membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan yg ditimbulkan.
Satu tingkat di atas analisis, seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas produk.
Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas harus mampu menilai alternatif solusi yg sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dsb
Kekuatan Bismillahirrahmanirrahim
Kekuatan
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim yang mempunyai arti “Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Kata yang sangat sederhana tetapi mempunyai kekuatan yang luar biasa. Siapa sangka kalimat itu adalah kunci dari segalanya. Sebagai kunci agar kita terlindung dari godaan setan yang terkutuk. Pada suatu ketika ada dua setan, yaitu setan kurus dan setan gemuk. Setan kurus sangat heran kepada setan gemuk, setan gemuk itu memakai baju dan gayanya lebih menarik dari sang setan gemuk. Begitu pula dengan setan gemuk dia sangat heran melihat setan kurus. Lalu setan gemuk bertanya kepada setan kurus. “Hai setan kurus kenapa kamu begitu kurus dan bajumu jelek sekali?” Setan kuruspun menjawab “aku seperti ini karena orang yang ku ganggu selalu membaca asma Allah setiap dia melakukan sesuatu”. Kasihan sekali kamu setan kurus, kalau aku orang yang ku ganggu tidak pernah menyebut asma Allah jadi setiap dia makan dan melakukan sesuatu akupun ikut dengannya, inilah yang menyebabkan aku gemuk seperti ini.
Subhanallah alangkah kuatnya kalimat Allah tersebut, jadi saudaraku marilah kita membaca basmallah jika ingin memulai suatu pekerjaan selain Allah SWT melindungi kita, pekerjaan yang kita lakukan insyaAllah berkah. Aamiin
THIRD ARTICLE
4 Cara “Menghilangkan” Kejeniusan di Rumah
“ Setiap anak terlahir jenius, tetapi kita memupuskan kejeniusan mereka dalam enam bulan pertama.”
Empat pengaruh negatif keluarga yang dapat merusak kejeniusan anak : Karakter keluarga yang buruk, Kemiskinan, Gaya hidup instant, dan ideologi yang kaku
Anak adalah makhluk yang sensitif dan bisa cepat terserang masalah jika terdapat sesuatu yang membuat mental anak itu menurun maka dari itu hindarkanlah empat hal tersebut dari keseharian kita sehingga anak dapat tumbuh berkembang tanpa ada beban.
Jika Otak Anda Kurang Maksimal, Mungkin ini sebabnya
Sering sekali kita terlihat tidak sehat atau sakit kepala. Terkadang juga kita sudah berusaha belajr terus-terusan tetapi hasilnya masih saja jelek. Mungkin ada masalah dari kesehatan kita? Sering sekali kita tidak memerhatikan kondisi badan kita dan tidak memerhatikan apa yang sedang kita makan. Sebagaimana dikutip situs Healthmad, berikut 10 hal yang harus kita minimalisir agar otak kita tetap cemerlang.
Sering tidak sarapan pagi
Makan dengan porsi berlebihan
Merokok
Konsumsi gula berlebihan
Polusi udara
Kurang tidur
Menutup kepala saat tidur
Mekmasakan kerja saat sakit
Jarang bicara
Jarang merangsang pikiran
Mulai saat ini mari kita tidak melakukan hal-hal seperti itu. Mulailh berubah dari sekarang sebelum terlambat.
SHOLAT
Otak Kiri di Bumi, Otak Kanan Menghadap Tuhan
Menurut Setiyo Purwanto, sholat merupakan penyatuan fungsi dari otak kanan dan otak kiri. Rukun sholat yang tertib dari mulai takbir hingga salam adalah pekerjaannya otak kiri sedangkan melesetnya otak ke langit ke tujuh bertemu Tuhan adalah menggunakan otak kanan. Ibaratnya penggunaan kopling,gas,stir,sabuk pengaman adalah ritual atau rukun berkendara...tapi gerak penyatuan yang sinergis dari kopling,gas,dan stir akan menghasilkan kecepatan yang luar biasa.
Jika orang super sukses adalah orang yang berhasil mengoptimalkan fungsi kedua belahan otak ini, maka wajarlah sejarah telah mencatat kehebatan sahabat Nabi dan penerusnya yang mampu menundukkan dunia di tangannya. Karena mereka menjaga shalatnya.
Shalat seperti menjadi latihan bagi kaum muslim untuk menyatukan fungsi otak kiri dan kanan kita. Jika serius dan ikhlas mengerjakan sholat 5 kali sehari, maka tentu otak kanan dan kiri perlahan – lahan bisa seimbang. Sekali lagi otak kiri memenuhi fiqh rukun syahnya sholat, sedangkan otak kanan meluncur ke Allah. Perbaduan ini akan menghasilkan kekuataan yang luar biasa.
FIFTH ARTICLE
Second Article