Home | Film | Pernik-pernik

Nicholas Sparks

Kisah Cinta Kakek-Nenek

The Notebook adalah novel ketiga Nicholas Sparks yang difilmkan. Sebelumnya, A Walk to Remember (buku) (film) mendapat sambutan hangat dari kalangan Kristen karena dinilai menggambarkan Kekristenan secara positif.

The Notebook diilhami oleh kakek-nenek istrinya, Catherine. Kedua orang tua itu tidak bisa menghadiri pernikahan mereka karena masalah kesehatan. Pagi sesudah menikah, Catherine bertanya, "Kau mencintaiku?" Nicholas menjawab, "Tentu saja." Catherine memintanya mengenakan tuksedo, dan ia sendiri kembali mengenakan gaun pengantin. Mereka mengunjungi kakek-nenek Catherine untuk berpotret bersama. Saat itulah pasangan yang telah menikah selama 60 tahun itu menuturkan kisah cinta mereka. Nicholas sangat terkesan oleh kedalaman cinta mereka, dan terdorong untuk menulis sebuah novel.

Nicholas Sparks adalah penganut Katholik yang saleh. Imannya ini sangat mewarnai novel-novelnya. Ia, misalnya, menghindari pemakaian kata-kata carut.

Tentang The Notebook, ia memaparkan bahwa kisahnya merupakan metafora kasih Tuhan kepada kita semua. Temanya tentang kasih yang kekal dan tidak bersyarat. Dibahas pula tentang kesucian pernikahan dan keindahan di tengah hubungan yang penuh kasih.

Bersama dengan isteri dan kelima anaknya, Nicholas Sparks tinggal di North Carolina. Ia telah menulis delapan novel dan satu buku non-fiksi. Di tengah kesibukan menulis dan tur, ia masih sempat membaca 125 buku setahun, mengangkat beban ringan tiga kali seminggu, dan mengikuti pertandingan Tae Kwon Do (ia pemegang sabuk hitam) tingkat regional dan nasional. "Membaca dan berolah raga adalah cara saya mengurangi stres," jelasnya. *** (Christianity Today/nicholassparks.com)

© 2005 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1