Home | Renungan

Digendong oleh Sahabat

Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. - Amsal 17:17

Puncak Mordor sudah di depan mata. Namun, beban moril, yang harus ditanggungnya selama ini sebagai si Pembawa Cincin, mengakibatkan semangatnya ambruk dan jiwanya letih. Frodo nyaris tak berdaya untuk meneruskan perjalanan.

Untunglah, selama ini ia selalu didampingi seorang pelayan dan sahabat setia, Sam. Melihat kondisi tuannya, Sam segera menyingsingkan lengan baju. "Aku tak bisa membawakannya untukmu, namun aku bisa membawamu," cetusnya. Ia pun menggendong Frodo mendekati puncak Mordor, agar Frodo dapat menunaikan misinya, melemparkan Cincin ke kawah gunung maut itu.

Frodo dan Sam dari The Lord of the Rings adalah salah satu potret persahabatan terindah yang pernah diangkat ke dalam film. Sosok Sam yang penuh pengorbanan, khususnya, mengingatkan berbagai hal yang baik tentang persahabatan. Seorang bijak mengatakan, "Memiliki sahabat baik adalah salah satu sukacita terbesar dalam hidup ini. Namun, menjadi sahabat baik adalah salah satu tugas yang paling mulia dan paling sulit."

Untuk menjadi sahabat, kita harus bersikap tidak egois terhadap orang lain, dan mengutamakan kepentingan mereka. Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk memiliki sikap seperti Yesus, yang datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk dilayani. Dengan demikian, dalam menjalin persahabatan, kita tidak berpikir tentang apa yang dapat kita peroleh, melainkan bagaimana kita dapat melayani sahabat kita melalui hubungan tersebut. Maukah Anda bersahabat? ***

Dimuat: Renungan Malam, September 2004.

© 2004 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1