Home | Fiksi

Ketika Benci Itu Mencair

"Kecelakaan yang pantas...."

"He, ngomong apa kamu? Sembarangan!"

Aku terlonjak kaget. Tak kusangka gumamanku terdengar oleh Yanti. Ketika menoleh, mataku bertabrakan dengan matanya yang menatap berang.

"Tidak pantas kata-kata itu keluar dari mulutmu," desisnya.

"Kau...," kataku tersumbat.

Mataku menyipit. Sulit percaya memandangi Yanti, yang selama ini sekubu denganku dalam menentang polah Teda yang urakan, bersikap serupa itu....

Penasaran bagaimana kelanjutannya? Bersama sejumlah cerpen lain, cerpen ini telah dibukukan dalam Arie Saptaji dan Sidik Nugroho, NEVER BE ALONE (Kumpulan Cerpen tentang Kemenangan Iman di Balik Pergumulan Hidup), Yogyakarta: PBMR ANDI, 2004, Format 11 X 18 cm, 148 halaman, harga Rp. 19.500,oo.

© 2003 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1