Home | Artikel

Pengampunan Itu Menyehatkan

Pengampunan itu bukan sekadar suatu kebajikan, namun juga bermanfaat bagi diri kita sendiri. Menurut sebuah artikel di New York Times, pengampunan didapati mengurangi kemungkinan orang mengalami serangan jantung dan stroke.

Yesus berkata, kemampuan kita mengampuni berkaitan erat dengan pengampunan yang kita harapkan dari Allah.

Berikut ini beberapa hal sederhana namun penting tentang pengampunan:

  • Pengampunan tidak memerlukan dua pihak. Bila Anda disakiti seseorang, Anda dapat mengampuni mereka meskipun mereka tidak menyesal atau jauh dari Anda.
  • Pengampunan bukan tindakan, melainkan suatu sikap.
  • Menurut Lewis Smedes, pengampunan adalah proses rasional di mana seseorang memilih untuk melewati empat tahap penting ini:
  1. Merasakan kesakitan (mengakui bahwa Anda telah disakiti dan bahwa itu bukan kesalahan Anda);
  2. Membenci kesalahan itu (bisa dibandingkan dengan: membenci dosanya, bukan orangnya);
  3. Kesembuhan (melepaskan keinginan untuk marah atau membalas dendam terhadap orang yang bersalah);
  4. Melupakan (membiarkan ingatan akan rasa sakit itu diganti atau dipulihkan, sehingga tidak lagi menguasai pikiran Anda saat teringat pada orang yang bersalah itu).
  • Salah satu cara terbaik untuk mempercepat proses pengampunan adalah dengan mendoakan dan memberkati orang yang bersalah kepada kita (Matius 5:44).
  • Kalau ada orang yang telah Anda sakiti, hal terbaik bagi hubungan, kesehatan dan roh kita adalah mendatangi orang itu sesegera mungkin dan tanpa membela diri meminta ampun kepadanya.

(Sumber: Ted M. Stump & Tom Bennardo, Student-Led Cell Group Topics)

Dimuat di Renungan Malam, Maret 2004

© 2004 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1