Home | Renungan

Neraca Pengampunan

"Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu." (Mat. 18:35)

Seorang hamba yang berutang 10.000 talenta dihapuskan utangnya, namun dia tidak mau mengampuni orang yang berutang 100 dinar kepadanya. Sadarkah Anda betapa besar perbedaan utang kedua orang ini?

Mari kita berhitung. Satu dinar setara dengan upah satu hari. Satu talenta bernilai kira-kira 6.000 dinar. Ini berarti lebih dari upah rata-rata seorang buruh biasa selama 19 tahun. Jadi, 100 dinar dibandingkan dengan 10.000 talenta itu kira-kira seperti 100 hari dibandingkan dengan 190.000 tahun!

Apa yang hendak Yesus sampaikan melalui perumpamaan ini? Betapapun buruk dan seringnya orang menyakiti kita, dan tidak peduli betapa hebat kebulatan hati yang kita perlukan untuk mengampuninya, kalau Allah melihat kehidupan kita, diperlukan jauh lebih banyak kemurahan bagi-Nya untuk mengampuni kita daripada kemurahan kita untuk mengampuni orang lain. Kalau kita berharap Allah mau mengampuni kita atas dosa-dosa kita yang tiada terkira, tidaklah berlebihan kalau kita diminta mengampuni orang, bahkan yang bersalah 'tujuh puluh kali tujuh' terhadap kita.

Menurut J.I. Packer, hal ini bukan berarti kita mendapatkan pengampunan melalui hasil kerja. Hal itu merupakan padanan pertobatan. Mereka yang hidup oleh pengampunan Allah sepatutnya meneladani Dia.

Malam ini, bisa jadi ingatan akan kesalahan seseorang mengusik istirahat Anda. Mengapa tidak mengikuti teladan Yesus dengan mendoakan dan memberkati orang itu? Dijamin Anda akan beristirahat dalam damai sejahtera! ***

Dimuat: Renungan Malam, Maret 2004

© 2004 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1