Home | Renungan

Antara Kenikmatan dan Kejahatan

Dalam Sang Singa, Si Penyihir dan Lemari Ajaib, C.S. Lewis menceritakan, salah seorang dari keempat anak dalam kisah ini memasuki sebuah lemari di sebuah rumah kuno untuk menemukan, bahwa apa yang diceritakan adiknya ternyata benar: lemari itu merupakan sebuah pintu gerbang menuju ke dunia yang lain. Edmund kemudian berjumpa dengan penyihir jahat yang menanyainya, apa yang diinginkannya. Edmund meminta kue wafer, dan ratu sihir itupun memberinya sebuah botol berisi beberapa kilogram makanan yang diinginkannya. Belum pernah Edmund menikmati makanan selezat itu.

Sang ratu mengetahui, ketiga saudara Edmund tahu tentang lemari itu, dan ia ingin menjebak mereka ke dalam kuasanya. Kue lezat itu digunakan sebagai senjata andalan untuk menguasai Edmund. Betapapun lezatnya, sebenarnya kue itu tidak pernah memuskan keinginan kita. "Sebab kue sihirannya itu bila dimakan, maka orang yang memakannya akan selalu merasa menginginkannya lagi, demikian seterusnya sampai orang itu mati kekenyangan." Edmund memandangi botol yang telah kosong itu, ingin minta tambah, namun sang ratu hanya mau memberikannya kalau ia membawa saudara-saudaranya ke istananya.

Menurut John White, kita semua sebenarnya juga tersihir seperti itu. Kejahatan memikat kita seperti penyihir menjebak Edmund -- dengan membuat kita penuh hawa nafsu. Kalau kita jujur, kita akan dapat menyebutkan keinginan-keinginan yang menguasai perilaku kita. Yang kita perlukan adalah kunci untuk tiap-tiap keinginan itu. Ini lebih dari sekadar masalah hawa nafsu seksual, kemewahan atau kebiasaan makan berlebihan. Kejahatan memikat kita karena ia membangkitkan suatu hawa nafsu yang tidak terpuaskan (Changing On the Inside, h. 75-76).

Menghadapi keadaan serupa itu, Paulus menyatakan, "Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat… Aku, manusia celaka! Siapakah yang dapat melepaskan aku darri tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! Oleh Yesus Kristus, Tuhan kita" (Roma 7:19,24). *** (03/03/1996)

© 2004 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1