Diajarkan dan Dikerjakan

Orang banyak takjub sewaktu mendengarkan pengajaran Yesus, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Dari mana mereka melihat kuasa ini? Mereka menyaksikannya, karena Yesus bukan sekadar mengajar, namun juga mendemonstrasikan apa yang Dia ajarkan. Injil, seperti dikemukakan oleh Lukas, mencatat “segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus” (Kis. 1:1). Itulah yang membedakan Yesus dengan ahli-ahli Taurat. Mengenai mereka ini, Yesus memperingatkan murid-murid-Nya, “Sebab itu, turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya, tetapi tidak melakukannya” (Matius 23:3). Mereka itu ibarat tong kosong berbunyi nyaring!

Sekarang kita telah dilepaskan dari kuasa kegelapan dan dipindahkan ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih, Kerajaan yang tidak terguncangkan (Kol. 1:13; Ibr. 12:28). Kita dipanggil untuk membawa Injil Kerajaan ini kepada semua bangsa. Ini hanya bisa terjadi kalau kita berjalan seperti Yesus. Kita bukan sekadar memberitakan Firman Tuhan (kesaksian), namun juga in action, mendemonstrasikan kuasa Injil: mengusir setan-setan, menyembuhkan orang sakit – tanda-tanda, mukjizat-mukjizat dan kuasa-kuasa. “Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa” (I Korintus 4:20).

Perlawanan yang paling sengit terhadap pergerakan Allah muncul dari kalangan agamawi, yaitu mereka yang, seperti ahli-ahli Taurat, hanya cuap-cuap mengajarkan Firman Allah, namun tidak menghasilkan buah kerajaan itu di dalam hidupnya. Perlawanan ini tak terelakkan, dan Firman Tuhan mempersiapkan kita untuk menghadapinya. Kepada jemaat di Tesalonika, Paulus menulis, “Dalam jemaat-jemaat Allah kmi sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita: suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu” (II Tes. 1:5; lihat juga Mat. 5:10). *** (30/03/1997)