Home | Renungan

The Glory Is Not Out There....

Orang-orang dalam Perjanjian Lama hanya bisa menyaksikan kemuliaan Allah dari kejauhan - orang-orang Israel di bawah Gunung Sinai bahkan dengan ketakutan. Namun, dalam Perjanjian Baru, Allah memberikan kemuliaan itu di dalam diri kita. What a difference! Itu yang ditegaskan Bob Weiner pada malam pertama Konferensi Kepemimpinan 1998, Selasa (16/6).

Orang-orang Perjanjian Lama harus menantikan Tuhan, menunggu Dia menyatakan kemuliaan itu. Dalam Perjanjian Baru, Tuhanlah yang "menunggu" kita: Ia hendak menyatakan kemuliaan-Nya DI DALAM dan MELALUI kita!

Gambaran yang paling dramatis bisa jadi adalah buli-buli pualam Maria. Buli-buli itu harus dipecahkan, agar minyak narwastu mahal di dalamnya dapat dicurahkan untuk mengurapi kaki Yesus, dan keharumannya menyebar ke seisi rumah. Buli-buli itu berbicara tentang kita, kedagingan kita, yang harus dipecahkan, dihancurkan.

Sebelum dipakai - dihancurkan dulu, dimatikan dulu. Itulah jalan pikiran Allah. Paulus melukiskannya dengan gamblang, "...bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: 'Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan'" (1 Kor. 1:28-31).

Jadi, masalahnya sekarang bukan bertanya, apakah Tuhan mau menyatakan kemuliaan-Nya. Pertanyaannya adalah: Maukah kita "dipecahkan," agar kemuliaan-Nya tercurah? Ya, karena the glory is not out there; it's in you! *** (21/06/1998)

© 2004 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1