Home | Renungan

Keliling Dunia

Phileas Fogg -- betul, tokoh dalam novel Jules Verne itu -- perlu delapan puluh hari untuk berkeliling dunia. Disertai Passerpout, pembantu asal Perancis, ia menempuh perjalanan keliling dunia ini dengan naik balon udara melintasi Eropa, mengendarai gajah dan ketemu puteri India, berlayar menyeberangi Pasifik hingga naik kereta api di bawah hujan peluru orang Indian. Akhirnya, setelah melewati berbagai petualangan menegangkan -- bisa ditebak -- orang Inggris yang serba on time (berbeda dengan temannya Denmas Marto yang alon-alon waton kelakon) ini memenangkan taruhan dengan teman-temannya di Reformer's Club.

Keliling dunia! Sekarang memang bisa ditempuh jauh lebih cepat, namun jelas minus petualangan seru yang dihadapi Tuan Fogg. Tapi, sebenarnya ada petualangan yang paling seru di antara yang seru sehubungan dengan keliling dunia ini, dan hebatnya, Anda (sadar nggak?) sudah nyemplung di dalamnya.

Ingat salah satu hal yang ditegaskan Yesus ketika berbicara tentang akhir zaman sebelum Ia disalibkan? "Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya," kata-Nya di Matius 24:14. itu dia panggilan untuk keliling dunia! Kalau kita ingin melihat kemuliaan Allah memenuhi seluruh bumi, kita harus memberitakan Injil kepada segala bangsa - dengan kata lain kita mesti keliling dunia!

Setiap kali membaca Journey of Miracle, mendengar kesaksian Bob, melihat video misi, atau seperti minggu ini, menyambut saudara seiman dari seberang samudera sana, ada terbersit pertanyaan, kapan kula saged mabur muteri jagad, terbang keliling dunia, memberitakan Injil? (Pak Eriel sudah; dan minggu ini bersama beberapa saudara lain akan terbang ke Singapura. Sugeng mabur!) Ya, mungkin Anda juga bertanya, "Bagaimana bisa dikatakan keliling dunia, wong kerjanya masih keliling kampus-kampus di Yogya, kok! Ikut mission trip ke Purwokerto saja belum sempat!"

Jangan cemas! Kalau Anda benar-benar ingin keliling dunia, tanpa perlu tiket, Anda bisa langsung "terbang" dengan pesawat terbang di dunia. Caranya? Wah, kalau masih bertanya juga, berarti tidak menyimak kotbah Minggu lalu! (Atau mangkir kebaktian hayo?) Ya, pesawat kita bernama syafaat, Anda bisa berlutut, buka atlas dunia (kalau punya; kalau belum punya, ya beli!) dan doakan itu bangsa-bangsa (kalau ingin data yang lebih komplet, di perpustakaan ada buku Operation World)! Dijamin petualangannya akan lebih seru dan kalau ditulis akan lebih tebal dari Around the World In Eighty Days. Kalau masih ragu-ragu juga, silakan bertanya pada Evert dan kawan-kawan....

Jadi, ketika Anda memutuskan untuk menjadi orang Kristen (lahir baru), sama saja Anda mendaftarkan diri pada sebuah petualangan-paling-seru keliling dunia. Melalui syafaat, Anda boleh bersiap-siap menghadapi aneka kejutan. Seperti dalam Jumanji, bila dadu telah dilemparkan, permainan harus diselesaikan. Dan, lebih pasti dari Phileas Fogg, kita pasti memenangkan petualangan ini. *** (07/07/1996)

© 2004 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1