Kekuatan Firman Tuhan

"Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya." (Kis. 20:32)

Betapa besarnya keyakinan Paulus kepada Firman Tuhan! Ketika meninggalkan jemaat Efesus, ia tidak mempercayakan mereka kepada siapa-siapa, melainkan menyerahkannya kepada Tuhan dan Firman kasih karunia-Nya. Sebelumnya, selama tiga tahun, ia tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi jemaat Efesus. "Semua kuberitakan dan kuajarkan kepadamu…. Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah" (Kis. 20:20,27). Kepada Jemaat Filipi Paulus juga menyatakan kepedulian yang serupa, "Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepada kamu" (Fil. 3:1). Menyadari kekuatan Firman Allah untuk membangun, memberikan anugerah dan kepastian, Paulus dengan tekun dan tidak jemu-jemu mengajar dan memberitakan bukan hanya sebagian Firman, melainkan "seluruh maksud Allah."

Ketekunan itu pula yang membuat Firman Allah makin tersiar. "Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya, sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani" (Kis. 19:10).

Di sini kita dapat semakin mengerti, mengapa Firman antara lain digambarkan sebagai pedang bermata dua. Pemberitaan Firman, di satu sisi, menguatkan jemaat, dan di sisi lain, menyelamatkan dunia. Itulah yang terjadi dalam jemaat mula-mula. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, dan mereka giat memberitakan Injil. Mereka ini adalah orang-orang yang tidak malu terhadap Injil sebab mereka tahu bahwa "Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya" (Rm. 1:16). Melalu pemberitaan Firman itulah mereka mengguncangkan seluruh dunia!

Biarlah kita pun bertekun dalam pengajaran dan pemberitaan Firman, supaya Firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan (lihat 2 Tes. 3:1)! *** (23/03/1997)