Profil Senior
Tidaklah lengkap jika dalam buku ini tidak kami tampilkan sekilas profil beberapa pelatih
senior Pencak silat dan pernapasan Margaluyu Pusat, yang Insya Allah bisa menjadi referensi
bagi kita semua.
Andi Rohandi
Mang Andi sebutan akrab untuk beliau, Terlahir dengan Nama Andi Rohandi. Beliau adalah satu
diantara sesepuh Margaluyu yang tinggal di Cicalengka. Tepatnya di desa Dungus Maung, tidak
jauh (*/- 1 Km) dari desa Cikuya Cicalengka tempat abah Andadinata tinggal.
Sebagai pelatih senior Mang Andi diberi kepercayaan untuk mengendalikan jalanya organisasi
dimana Tugas Mang Andi adalah melatih Sport (gerak Badan), Adapun untuk melatih pencak silat
dipercayakan kepada Idit Junaidi.
Dari "tangan dingin" Mang Andi, sederetan senior Margaluyu, Seperti Pak Dan Suwayono (Yogya),
Sukapdjo (Sleman), Pak Sumo (wates) mengembangkan Margaluyu di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Sebagai pendamping Abah Andadinta, Mang Andi acap kali ikut bersama Abah Andadinata untuk
berkunjung ke guru spiritual di Kasepuhan Cirebon. Petaruman Garut dll. Mang Andi wafat
pada tanggal 21 Nopember 1997 Di Cicalengka. Jasa beliau tak terbilang dalam mengembangkan
dan melestarikan kemurnian jurus-jurus Margaluyu
Idit Juniaidi
Sejak usia 9 tahun orang tua Idit Junaidi menyerahkan kepada abah Andadinata (dingengerkan)
yang pada awalnya untuk membantu mengurus keperluan keluarga abah Andadinata dan sebagai
teman main Tohidi (kang Ujang) putera Abah Andadinata yang bungsu.
Sebagai "hadiah", setiap malam hari Abah Andadinata mengajarkan jurus silat.
Satu diantara jurus silat yang ampuh adalah jurus silat peksi muih. Bertahun-tahun Idit
Junaidi dilatih jurus-jurus silat sehingga Idit Junaidi memiliki keterampilan silat yang
mumpuni. Meski usianya masih dibawah 17 tahun.
Begitu usianya mencapai 17 tahun, barulah abah Dalam waktu yang relatip singkat semua jurus-
jurus Margaluyu selesai ditempuh. Bahkan sampai ketahap makrifat Margaluyu. Kecintaan dan
kepercayaan Abah Andadinata kepada Idit Junaidi, maka beliau diangkat menjadi pelatih, sehingga
lengkaplah di Cicalengka ada dua pelatih Margaluyu-Pusat yaitu Mang Andi Rohendi dan Idit Junaidi.
Para senior Margaluyu-Pusat yang dilatih oleh Idit Junaidi antara lain Bapak Suherlin (Subang),
bapak Saica (Karawang), Bapak Imam Sudarso (kp. Duri Jakarta), H. Idi (Cianjur), Brigjen Ucu Sapri (Kebayoran Jakarta), bapak Saleh (Rancaekek), Brigjen Sukamto (Cinere), Cin Ong (Karawang), Bum Pit (Ps Senen) Bapak Toha (Tj. Priok), Eng Go (Tebet Jakarta). Ketut Tedun (Cimahi), Ishak Zaenuddin (Desa Balong Cicalengka)
Sesuai dengan wasiat abah Andadinata, bahwa pelatihan Margaluyu dilaksanakan secara privat, dan
tidak dalam bentuk massal, agar diperoleh kualitas yang optimal.a melatih jurus-jurus Margaluyu.
Untuk itu abah Andadinata menugaskan Mang Uwen (tinggal di Garut) untuk melatih dan mendidik Idit
Junaidi sampai "jadi".
Soekabdjo
Pak Soekab atau Papi panggilan akrab beliau, Berlatih Margaluyu Pusat pada tahun 1952 di Cikuya
Cicalengka. Adapun yang ditugaskan untuk melatih beliau adalah Mang Andi. Beliau adalah perwira
polisi yang pernah bertugas sebagai Kapolsek Wonosari pada sekitar tahun 1962. Beliau tinggal di
dukuh Beran Kidul Tridadi Sleman putra Lurah Beran kidul.
Beliau wafat pada akhir tahun 1996, Baru pada tahun 1972 beliau mendapat mandat sebagai
pelatih dari Ibu Andadinta, untuk mengembangkan Margaluyu Pusat khususnya di Sleman. Memiliki
displin tinggi dalam setiap melatih dan pengawasan man to man adalah metode cara melatihnya
sesuai dengan pakem yang diamanatkan. Para senior Margaluyu Pusat yang pernah di latih beliau
antara lain, Sutarjo (kricak kidul), Basuki (mlati sleman), keluarga keraton Yogya (maaf kami
tidak sebut namanya), Saroso (kricak kidul), Djoko / Jari (demak ijo), Panus Istihak (boyolali),
Bakri (tritomartani, kalasan). Subroto, Sarkoro (kebon sereh Jatinegara), Purwono (klender),
Wahyu Winarso (Klapa dua, Depok) Bambang Sarkoro (tanah 80 Klender), Sangsang (Beji, Yogya),
Bunyoto (ketintang, surabaya) Kepada setiap orang yang dilatih, beliau selalu memberikan
informasi sejarah Margaluyu pusat sehingga semua yang dilatih oleh beliau, mengetahui perjalanan
dan route sejarah gerak badan pencak Margaluyu hingga sampai kedirinya.
Dan Suwaryono
Pada awalnya beliau adalah seorang ahli telepati professional. Selain itu juga beliau adalah
seorang jurnalis dari sebuah harian terkenal di kota Jogyakrta. Ketertarikan pada dunia beladiri
memang pada dasarnya beliau seorang sastrawan dan dosen di suatu akademi seni. Maka secara praktis
seni tradisional berada pada area disiplin ilmu bidang akademis yang digeluti.
Perkenalanya dengan abah Andadinata yang secara kebetulan beliau bertugas meliput berita
yang berkaitan dengan pasanggiri pencak silat. Yang pada ahirnya beliau tertarik akan keilmuan
Margaluyu Pusat.
Karena kesibukanya sebagai seorang professional, tidak banyak orang yang dilatih. Tetapi setiap
orang yang dilatihnya justru memiliki kualitas yang baik. Misalnya Mudofar As Sidieq, Aspanuddin
Panjaitan yang dikemuian hari membuka perguruan baru yang namanya cukup dikenal masyarakat.
Saitja
Bagi pengurus PPSI / IPSI Karawang di zaman beliau masih aktip dalam melatih pencak silat nama
beliau bukanlah nama yang asing.
Keilmuan Margaluyu Pusat diketahui setelah berkenalan langsung dengan pelatih Margaluyu Pusat Idit
Junaidi yang pada saat itu menjabat sebagai anggota komisi tehnik PPSI Karawang.
Keterarikanya untuk belajar keilmuan Margaluyu Pusat, karena tehnik melatih Idit Junaidi yang
efektip sehingga dalam pertandingan, pesilat yang dilatihnya selalu dapat merubuhkan lawan
tanding dalam tempo yang cepat.
Catatan:
Sebenarnya banyak profil para senior Margaluyu Pusat yang ingin ditampilkan. Akan tetapi
keterbatasan ruang dan informasi yang kami miliki, maka hanya beberapa yang bisa ditampilkan.
Insya Allah jika para pembaca buku ini dapat memberikan informasi yang lengkap, maka akan kami
muat dalam edisi berikutnya.