Agromatika lahir dari rasa peduli terhadap nasib kehidupan rakyat negeri Nusantara ini yang senantiasa selalu terhimpit kemiskinan dan merajalelanya kultur jahiliyah di segala sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Semua itu berdampak kemerosotan derajat bangsa di kalangan internasional.  Di mata antar-bangsa, kita dikenal sebagai negeri yang paling korup.   Dan lebih memalukan lagi, produk expor kita yang paling populer adalah "pembantu" alias "babu" alias "budak abad 21".    

Di tengah isak-tangis puing negeri Majapahit ini, saya mencoba mengkaji apa saja yang bisa dilakukan untuk menolong Tanah Air tercinta ini.   Sejak tahun 1999 saya mulai giat mempelajari kiat-kiat yang dilakukan oleh negara-negara lain dalam memperbaiki kehidupan.    Kebetulan saya praktisi teknologi informatika, maka saya mencoba mencari celah dari informatika. Sebagai systems engineer kawakan sistem komputer berskala raksasa, sehari-hari dihadapkan pada permasalahan bagaimana mengoptimasi kinerja sistem dan jaringannya yang sangat kompleks.   Berangkat dari pengalaman profesi inilah, saya mencoba memandang tata kehidupan perekonomian rakyat Nusantara ini sebagai sebuah sistem.  Saya sendiri bukan ahli ekonomi.  Saya berhenti sementara dari kehidupan profesi di awal tahun 2003 dan mencoba berkelana selama setahun untuk mempelajari secara rinci kasus-kasus yang ada di pelosok Jawa Barat dan Jawa Tengah.  Kemudian saya mencoba menuangkan berbagai kiat yang dilakukan di negara lain yang cocok dengan hasil pengamatan di lapangan selama satu tahun, lantas saya kombinasikan sesuai dengan konfigurasi sumberdaya alam (SDA), sumberdaya manusia (SDM) dan peta geografis kepulauan Nusantara. Alhamdulillah akhirnya di akhir tahun 2003 saya mendapat ilham (kesimpulan yang diiringi keyakinan) untuk mengukuhkan otak-atik ini menjadi sebuah konsep rekayasa sistem dan saya namai "Agromatika".    

Karena saya bukan pejabat pemerintah, dan bukan pula pendidik akademis, sehingga saya tidak tahu harus dikemanakan agar konsep agromatika ini agar disempurnakan oleh kaum pintar dan dilaksanakan oleh pemerintah.  Saya coba membuka forum diskusi agromatika di internet, tetapi sambutan publik beraneka ragam yang tidak fokus dan akhirnya tenggelam.  Saya pernah mencoba mengutarakannya kepada staf ahli menteri Kominfo, karena saya pikir merupakan lembaga yang paling sesuai, tetapi hanya ditanggapi secara dingin.   Akhirnya saya biarkan sebagai konsep ini beku dan saya simpan di situs ini sambil menunggu ada pihak-pihak yang peduli.     

 

Salam,

Deru Sudibyo    

Asal-usul Agromatika

 

Hosted by www.Geocities.ws

1