Tempo

Edisi No. 44/XXXII/29 Desember 2003

Meninggal

Bambang Harsrinuksmo, 60 tahun

 

Pecinta keris yang telah melahirkan banyak buku tentang keris dan wayang, R. Bambang Harsrinuksrno, meninggal dunia pada Kamis, 11 Desember 2003 di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur Ayah dua dari seorang istri ini tak henti-hentinya gering sejak sakit keras dan harus dirawat dua bulan di rumah sakit pada 1996.

Lahir pada 5 September 1943 di Manis Renggo, Klaten, Jawa Tengah, Bambang tumbuh di lingkungan keluarga yang menjunjung tinggi budaya Jawa. Minatnya pada keris muncul sejak ia berusia delapan, ketika tinggal bersama kakeknya, R. Pringgohardjo. Perhatiannya terhadap budaya Jawa kian berkembang saat bekerja di harian Berita Indonesia sebagai wartawan (sejak awal 1960-an). Minat itu bertambah kuat sewaktu oleh pimpinan surat kabar Buana Minggu Winoto Parartho, ia diminta menyelenggarakan perhelatan siraman massal tosan dan bursa keris di Jakarta. Ia lalu intensif mempelajari ilmu perkerisan, antara lain dari dari Haryono Guritno, budayawan ahli keris yang tinggal di Jakarta.

Berbekal ilmu yang diperolehnya, ia aktif dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan keris. Ia memutuskan untuk hidup dari menulis buku, khususnya yang berkaitan dengan keris dan budaya Jawa, setelah pensiun sebagai wartawan. Belasan judul buku sudah dihasilkannya. Yang monumental adalah Ensiklopedia Budaya Nasional, tentang keris dan senjata tradisional lainnya, Ensiklopedia Wayang Indonesia, Ensiklopedia Keris. Bersama beberapa pecinta keris, ia juga membangun dan mengelola situs Javakeris.com.

Hosted by www.Geocities.ws

1