Yahudi
Musuh Agama
(diambil
dari situs www.salafindo.com dengan beberapa perubahan)
Musuh-musuh
Islam dan orang-orang bodoh yang mengikuti mereka berusaha menggambarkan hakikat
permusuhan melawan Yahudi itu adalah permusuhan karena merebutkan wilayah,
perbatasan, dan permasalahan pengungsi dan sumber air. Dan permusuhan seperti
ini adalah mungkin diselesaikan dengan cara hidup berdamai, dan mengganti para
pengungsi yang kehilangan tempat tinggal dengan tempat tinggal baru, serta
memperbaiki kondisi kehidupan mereka, dan menempatkan mereka di berbagai wilayah,
dan mendirikan pemerintahan sekuler yang hidup dibawah Yahudi ; yang menjadi
dinding yang memberi keamanan bagi Negara Yahudi.
Tidakkah mereka semuanya
mengetahui, bahwa permusuhan kita dengan Yahudi adalah permusuhan yang terjadi
semenjak dahulu kala, semenjak pemerintahan Islam pertama berdiri di Madinah al-Munawwaroh
dengan dipimpin oleh Rosul (utusan Alloh) untuk seluruh manusia yaitu Muhammad
Sholallohu 'Alaihi Wassalam telah menghikayahkan kepada kita tentang hakikat
kedengkian Yahudi dan permusuhan mereka terhadap umat Islam, umat Tauhid
“Sesungguhnya kamu
dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang
beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik….” (al-Maidah : 82)
Lihatlah bagaimana Alloh Ta'ala mendahulukan Yahudi daripada orang-orang musyrik
dalam permusuhan (terhadap umat Islam), padahal millah/kepercayaan orang kafir
adalah satu, hanya saja mereka berbeda-beda tingkatan dalam permusuhan mereka
terhadap umat Muhammad SAW
Orang-orang Yahudi dan
Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka…” (al-Baqarah
: 120)
Semenjak awal kali kaum
muslimin menghirup udara Islam ; orang-orang Yahudi telah melakukan permusuhan
terhadap umat Islam dan Nabi mereka, Nabi kita Muhammad tidak luput dari
gangguan orang-orang Yahudi. Mereka telah berusaha membunuh Nabi Muhammad
tiga kali, pertama mereka berusaha menimpakan batu ke kepala Nabi Muhammad ,
kedua mereka meletakkan racun dalam (makanan) yaitu paha kambing, ketiga ketika
Labid bin al-'Asham al-Yahudi - semoga laknat Alloh ditimpakan kepadanya -
menyihir Nabi SAW.
Inilah dia Amerika
membekali orang-orang Yahudi dengan senjata tercanggih yang menghancurkan ;
untuk membunuh anak-anak, wanita, orang tua penduduk Palestina yang beragama
Islam, dan mereka menyibukkan dunia dengan pemilihan umum-pemilihan umum Amerika
untuk menutup-nutupi korban-korban pembunuhan yang dilakukan Yahudi terhadap
penduduk Palestina yang muslim.
Inilah dia Inggris,
membekali Yahudi dengan senjata penghancur yang menyebabkan korbannya terbunuh
mengerikan, senjata yang menghentikan gerakan pemuda Palestina; maka umat Islam
ini adalah sasaran yang dituju oleh Yahudi dan penolong-penolongnya, baik
pemudanya, para orangtua, anak-anak, para wanita.
Dan inilah
penolong-penolong Yahudi, memalingkan umat dari luka-luka yang diderita penduduk
Palestina yang muslim, menutupi kejahatan-kejahatan yang dilakukan Yahudi dengan
mengadakan acara-acara pertandingan-pertandingan olah raga, dan
pertunjukan-pertunjukan yang menghilangkan kesadaran umat serta menidurkan
mereka
Apakah kaum muslimin
tidak mengetahui, bahwa permusuhan kita dengan Yahudi adalah permusuhan aqidah,
permusuhan budaya, permusuhan peradaban, permusuhan keberadaan, permusuhan yang
tidak akan dapat bersatu ?!
Bukankah Yahudi telah
membakar masjidil Aqsa? Bukankah mereka telah membuat lubang dibawah majidil
Aqsa, agar Masjid Aqsa runtuh dengan sendirinya? Bukankah mereka telah membunuh
kaum muslimin ketika sujud di bulan Ramadhan di Masjid al-Khalil?! Bukankah
mereka telah membelah perut-perut wanita-wanita yang hamil, dan membunuh
anak-anak yang masih menyusui, dan membakar tumbuh-tumbuhan maupun bangunan?!
Bukankah orang-orang
Yahudi berusaha merubah masjid-masjid di Palestina menjadi kafe-kafe minuman
keras dan tempat perjudian?! Bukankah mereka telah menjadikan sebagian
masjid-masjid itu sebagai kandang-kandang binatang ternak dan tempat penimbunan
sampah?
Lalu dikatakan :
Sesungguhnya permusuhan kita dengan Yahudi adalah permusuhan merebutkan wilayah
perbatasan(1), [1]. Mahmud Abdul Halim (salah seorang murid generasi pertama
dari Hasan al-Banna -pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir-) membuat pasal
pembahasan dengan judul "fi Qadhiyyatul Filistin"/Tentang Permasalahan Palestina
dalam kitabnya yang berjudul "al-Ihkwan al-Muslimun ahdats sona'at at-Tarikh" ia
menceritakan tentang Lajnah Amerika Inggris dalam perkara Palestina, dimana
Hasan al-Banna menghadiri rapat dengan lajnah itu dan menyampaikan ceramahnya,
Hasan al-Banna berkata :
"Hal yang ingin saya
sampaikan adalah hal yang sederhana dari sisi agama, karena hal ini terkadang
tidak dimengerti oleh dunia barat, oleh karena itu saya ingin menjelaskannya
secara ringkas : Saya tegaskan, bahwa permusuhan kita terhadap Yahudi bukanlah
permusuhan agama, karena al-Qur'an menganjurkan persaudaraan dan menjalin
persahabatan dengan mereka, dan agama Islam adalah Syariat Insaniyyah (syariat
manusia) sebelum menjadi syari'ah kaumiyyah (syariat suatu kaum), agama Islam
juga memuji mereka, dan menjadikan kesepakatan antara kita dengan mereka :
"Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang
paling baik." (QS. Al-Maidah : 46)
Dan ketika al-Qur'an memuat masalah Yahudi, al-Qur'an tercantum dalam bentuk
arahan ekonomi dan undang-undang, Allah I berfirman :
"Maka disebabkan kezoliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka (memakan
makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka." (an-Nisa :
160)
(Perkataan al-Banna berakhir hingga disini, lihat kitab al-Jama’at al-Islamiyyah
.....)
Demikian pula DR. Yusuf
al-Qardhawi mengatakan :
"Sesungguhnya kami tidak memerangi kalian (Yahudi) lantaran aqidah Yahudi yang
kalian anut, dan bukan pula lantaran bangsa kalian adalah bangsa Yahudi". (Majalah
al-Bayan edisi 124, lihat kitab al-Qardhawi fil mizan hal. 218, pent)
Asy-Syaikh Salim bin Id al-Hilali memberi komentar perkataan al-Banna dengan
mengatakan : "Sesungguhnya perkataan al-Banna menghancurkan dan bukannya
membangun ; menghancurkan puluhan ayat al-Qur'an yang menunjukkan dengan dalil
yang pasti bahwa permusuhan terhadap Yahudi adalah permusuhan agama, diantara
ayat-ayat itu adalah :
"Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu." (QS. An-Nisa
: 101)
"Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap
orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik." (QS.
Al-Maidah : 82)
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka." (QS. al-Baqarah : 120)
"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Alloh dan tidak (pula) kepada
hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Alloh
dan Rosul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Alloh), (yaitu
orang-orang) yang diberikan al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar
jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk .(QS. At-Taubah : 29)
Sesungguhnya Yahudi
adalah manusia yang paling memusuhi terhadap orang yang beriman, dan mereka
adalah mahkhluk yang paling jahat, dan berdakwah kepada Alloh dengan cara yang
baik tidak khusus hanya kepada Yahudi, bahkan seluruh manusia :
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik." (QS. An-Nahl : 125)
Dan ayat yang dijadikan al-Banna sebagai dalil pendapatnya : Dan janganlah kamu
berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik. (QS. Al-Maidah
: 46)
Ayat diatas adalah "tanbih"(peringatan) dan bukannya bermakna "al-Hasyr"(pembatasan).
(Lihat kitab al-Jamaat al-Islamiyyah fi Dhauil kitab was sunnah…, karya
asy-Syaikh Salim al-Hilali, hal 284-285, penterjemah). qqq dan jalan
penyelesaiannya adalah : mendirikan Negara Palestina kecil, ibukotanya di al-Quds
asy-Syarif, supaya pemeluk tiga agama (Islam, Kristen dan Yahudi) hidup (bersama)
- demikianlah yang mereka duga -. Apakah meereka tidak mengetahui bahwa agama
disisi Alloh hanyalah Islam?! Atau apakah mereka tidak mengetahui bahwa nabi
Ibrahim 'alaihis salam berlepas diri dari Yahudi dan Nashara disebabkan
kesyirikan dan penyembahan berhala yang mereka lakukan?
“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia
adalah seorang yang hanif/lurus lagi muslim/berserah diri (kepada Alloh) dan
sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.” (Ali Imran :
67)
Sesungguhnya penyelesaian yang dipahami orang-orang Yahudi adalah Jihad - dengan
menegakkan syarat-syarat jihad - untuk menegakkan kalimat Alloh, dan orang-orang
Yahudi tidak akan pernah menginginkan perdamaian, yang mereka inginkan hanyalah
umat Islam menyerah, ruku dan menghinakan diri kepada mereka, dan menghapuskan
makna jihad dari kamus kaum muslimin, dan juga yang mereka inginkan hanyalah
agar umat Islam menjadi budak Yahudi dan pekerja serta pegawai mereka, yang mana
orang Yahudi memukul umat Islam dengan sandal-sandal mereka, dan menggiring umat
Islam dengan cemeti mereka kapan saja mereka kehendaki.
Sesungguhnya permusuhan hakiki kita dengan Yahudi tidak akan berakhir dengan
didirikannya negara kecil yang membawa syiar Islam, namun tidak menegakkan
syariat Alloh, dan bagaimana permusuhan ini bisa berakhir! sedangkan kaum
muslimin membaca dalam shalatnya 17 kali sehari :
“(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni`mat kepada mereka;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai (Yahudi) dan bukan (pula jalan) mereka yang
sesat (Nashara)” (al-Fatihah : 7)
Yang dimaksud mereka yang dimurkai dalam ayat itu adalah Yahudi, sedangkan yang
dimaksud orang-orang yang tersesat adalah Nashara, sesuai kesepakatan ahli
tafsir hingga hari kiamat ; maka peperangan yang menentukan, yang akan
memusnahkan orang-orang Yahudi akan terjadi kelak, suatu hal yang tidak bisa
dihalangi, peperangan iman, peperangan (ibadah) karena Alloh :
“Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kaum muslimin memerangi Yahudi, dan kaum
muslimin akan membunuh mereka, hingga-hingga orang Yahudi sembunyi dibelakang
batu dan pohon, lalu batu dan pohon berkata : wahai muslim! Wahai Abdullah! Ini
ada orang Yahudi dibelakangku kemarilah, bunuhlah ia, kecuali pohon Ghorkod,
sesunguhnya pohon ini adalah pohon orang Yahudi.” (Hadits riwayat Bukhori dan
Muslim)
Ini adalah janji yang benar dari Rosululloh SAW yang mana beliau tidak
berbicara dari hawa nafsu, yang akan memastikan akhir permusuhan (umat Islam)
melawan Yahudi, tidak sebagaimana gambaran surat-surat kabar yang tersesat dan
menyesatkan.
Rujukan:
Diterjemahkan dari majalah al-Asholah Edisi 30 hal. 5-6.
|