Kisah Tragis Seorang Jamal  

(written by Tiara Ummu Hamzah-taken from www.geocities.com/happy_with_islam with several modifications)


 

Sebuah kisah nyata yang belum lama terjadi di Cairo, Mesir.

Kehidupan di Mesir tidak jauh berbeda dengan kehidupan di Indonesia. Mulai dari mayoritas penduduknya yang sama-sama muslim, hingga inflasi yang begitu tinggi

Seorang pemuda Mesir, berusia sekitar 20 tahunan, sebut saja namanya Jamal, seperti pemuda kebanyakan di Mesir, Jamal memiliki gaya hidup yang sangat jauh berbeda dengan gaya hidup seorang muslim yang sebenarnya. Jangankan untuk sholat 5 waktu, untuk meninggalkan sholat jum’at saja sudah biasa bagi Jamal. 

Drugs, music, dan minuman beralkohol sudah menjadi bagian dari hidupnya sehari-hari. Belum lagi dengan fasilitas dan kemudahan-kemudahan yang di berikan oleh Orangtua Jamal yang memang tergolong orang berada di Cairo.

Selain banyak tempat untuk menimba Ilmu, tempat-tempat kemaksiatanpun banyak di jumpai di Cairo. Kehidupan “malam” di Cairo tidak jauh berbeda dengan kehidupan “malam” di Jakarta. Mulai dari Bar, Diskotik, sampai tempat pelacuranpun terdapat disana. Hanya saja kondisinya tidak seterbuka di Indonesia.

Setiap malam, Jamal tidak pernah absen untuk mengunjungi diskotik langganannya dengan mengendarai mobil sport miliknya (pemberian orangtuanya tentu saja).

Sampai pada malam itu, menjelang dini hari saat Jamal baru pulang dari diskotik.

Di dalam perjalanan, tape di mobil Jamal mendendangkan lagu kesayangan Jamal

 “I Will Survive”, sesekali Jamal juga berdendang kecil “I Will Survive, I Will Survive, Yeah Yeah..”

Hingga, terjadilah Kecelakaan pada malam itu, sesampainya di Rumah Sakit, berkumpulah keluarga Jamal untuk mendampinginya. Salah satunya adalah Akhi Yasir, Sepupu Jamal,

Melihat kondisi Jamal yang sudah berada di ambang sakaratul maut, akhi Yasir membisikan di telinga Jamal “ Say Laailaahaillallaah, remember Alloh, ya akhi..”

Sampai beberapa kali Akhi Yasir mengulangi kalimat tersebut, dan dengan nafas terakhirnya Jamal mengucapkan sesuatu dengan lirih, “I Will Survive, I Will Survive, Yeah Yeah..”

Naudzubillahi min dzalik, Wallahul Musta’an

Semoga kisah ini dapat mengingatkan kita agar tidak pernah berhenti mengingat Alloh walaupun hanya sedetik

 

Nah, udah tahu kan gimana tuh akhirnya Jamal.....menjelang sakratul maut bukannya nyebut "Laa Ilaaha Illalloh" tapi malah masih nyanyi "I will survive", ini ada hikmah dibalik story tadi:

  1. Kita harus menjaga sholat dan jangan sekali-kali deh melalaikannya karena sholat itu kan tiang agama dan juga pembeda antara Muslim sama Non-Muslim...Udah itu, dengan sholat Insya Alloh kita terjaga dari kelakuan-kelakuan yang nggak bener.

Alloh SWT berfirman: "Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar" (QS. Al-Ankabuut: 45).

Nabi Muhammad SAW bersabda: "Perjanjian kami dan mereka adalah sholat, maka barangsiapa meninggalkan sholat berarti ia telah kafir." (HR. At Tirmidzi).

Diriwayatkan dari Jabir ra. ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:"Pembatas antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan Sholat." (HR. Muslim).

Nah, gimana tuh Jamal?Udah nggak pernah sholat 5 waktu, pake-pake ninggalin jum'atan pula....kacau deh nih urusannya...Jangan yaa sekali-kali ngikutin si Jamal ini, ntar bisa bahaya lho.

  1. Janganlah kita sekali-kali diperbudak sama dunia, disini ada anjuran juga untuk Zuhud dan nggak berlebih-lebihan, apa yang udah Alloh kasih ya wajib kita syukuri karena apa sih yang mau kita cari dari dunia? Dijamin deh semuanya akan ngecewain kita dan bisa bikin kita nyesel deh dikemudian hari....

Alloh SWT berfirman: "Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat waranya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Alloh serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (QS. Al-Hadiid: 20).

Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri ra, ia berkata: "Rasulullah SAW duduk di atas mimbar dan kamipun duduk mengelilinginya, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya yang aku takutkan atas kalian sepeninggalku nanti adalah dibukanya kenikmatan dan kemegahan dunia ini kepada kalian." (HR Bukhari dan Muslim)

Nabi Muhammad SAW bersabda :"Dunia itu ibarat penjara bagi orang Mukmin dan seperti jannah bagi orang Kafir" (HR Muslim dari Abu Hurairah).

Apa yang udah kita baca tentang yang dikerjain sama Jamal sehari-hari...?Jelas, kalo Jamal itu udah jadi budaknya dunia. Coba aja, Jamal ini lebih doyan seneng-seneng di Diskotik, make drugs, ngabisin waktu buat dengerin lagu-lagu yang nggak manfaat kecuali cuma buat sesaat, and minum khomer tapi ke Masjid buat Sholat lima waktu sama Jum'atan nggak pernah malahan kalo ninggalin sholat and jum'atan aja udah biasa buat Jamal. Kalo kita bandingin sama ayat Al Qur'an dan Hadist diatas, Maka Jamal udah:

  • Terlena sama kenikmatan, kemegahan, and kesenangan dunia yang menipu.

  • Sama kayak orang kafir yang jadiin dunia ini surga, padahal kan kita nggak boleh ikut-ikutan sama orang kafir. Kata Nabi: "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk daripada kaum itu."

  1. Kita diwajibkan untuk selalu mengingat Alloh dengan ngebiasain diri kira berdzikir. Baca subhannalloh, alhamdulillah, laa ilaaha illalloh, allohu akbar juga berdo'a kepada-Nya. Coba deh apa yang dikerjain sama Jamal bukannya berdo'a atau dzikir. Jangankan untuk itu, sholat aja nggak pernah malahan lebih seneng nyanyi terus-terusan kayak orang Kristen kebaktian di Gereja. Lihat aja, waktu sakratul maut, yang disebut bukan dzikir mengingat Alloh, bukannya ngucap "Laa Ilaaha illalloh". Tapi apa coba? Nyanyi "I Will Survive". "I Will Survive....I Will Survive...Yeah yeah....". Tapi kita nggak akan yakin apa Jamal bakalan survive di akhirat...Wallohu A'Lam bi Showab

Kembali ke Halaman Utama Lihat Tulisan Lainnya

 

Hosted by www.Geocities.ws

1