Nggak jarang kita temukan di
tempat seperti mal atau plaza yang biasa dipakai untuk nongkrong juga di
tempat-tempat umum lainnya. Disitu ada yang nongkrong atau ngeceng-ngeceng pake
pakaian funky style ala Barat. Mereka ngerasa bangga dengan apa yang mereka pake
walaupun sebenarnya pakaian itu boleh dibilang amburadul menurut kacamata Islam.
Diantara mereka ada yang pake busana minim tapi dibangga-banggakan temannya
bahkan dia yang memakainya juga merasa bangga bisa ngikutin idolanya untuk
tampil keren and seksi.
Kemudian lewat didepan
mereka orang yang mengenakan pakaian gamis dan sorban ala Saudi Arabia complete
plus pake imamah (semacam ikatan yang dipakai untuk mengikat sorban dan biasanya
banyak kita temukan di negara-negara Arab). Apa yang terjadi?
Yang satu bilang, "Dasar
culun, nggak tau mode loe!"
Yang lain bilang, "Apaan tuh?
Orang aneh, kuper, cupu, tau model nggak sih?! Mendingan jauh-jauh dah loe. ke
laut aja sono!"
Ada lagi, "Hei culun, gaul
dong! Nggak usah loe pake-pake gituan jelek tau nggak!"
Dan masih banyak ejekan dan
hinaan lainnya kepada orang yang memakai pakaian Saudi lengkap itu. Ironis
memang kenapa sih pakaian rapi malah dibilang jelek sementara yang rusak malah
dibilang bagus bahkan dibangga-banggakan?Coba saja kita lihat apa perkataan
mereka terhadap teman mereka yang berbusana sexy dan minim?
"Nah yang begini nih yang
lagi mode n ngetrend. Sexy and funky, gaul, bener-bener lengkap deh semuanya.
Apa coba yang kurang. Nggak kayak juragan korma tadi tuh yang cupu."
MashaAlloh...apakah yang
sebenarnya terjadi? Mengapa demikian?
Agama Islam Menjadi Asing
Lagi
Rosululloh SAW bersabda,
"Sesungguhnya Islam pada permulaannya adalah asing dan akan kembali menjadi
asing seperti pada permulaannya. Maka keuntungan yang besar bagi orang-orang
yang asing." (HR.Muslim)
Dalam riwayat lainnya:
"Dan keuntungan yang
besar bagi orang-orang yang asing. Yaitu orang-orang yang (tetap) berbuat baik
ketika manusia sudah rusak." (Diriwayatkan dari jalan Abu Amr Ad-Dani,
Syaikh Muhammad Nasiruddin Al Albani berkata "hadist ini shohih")
Masalahnya, banyak umat
Islam sekarang merasa ajaran Islam itu hanya sebatas sholat lima waktu dan doa
saja padahal Islam mengatur semua aspek kehidupan. Mulai dari hal yang paling
kecil sampai yang besar. Islam mengajarkan cara kita masuk ke Toilet begitupula
waktu kita keluar, yaitu men-dahulukan kaki kiri ketika masuk kemudian membaca
"Allohuma Inni 'Auudzubika minal khubutsi wal khobaanits." dan pas keluar
mendahulukan kaki kanan dan baca "Ghufroonaka". Itu hal yang paling
sepele dan paling sering kita lakukan. Contoh lainnya adalah gimana sih cara
tidur?Tidur aja Islam mengajarkan bagaimana adab tidur yang sesuai dengan sunnah
Nabi Muhammad SAW, diantaranya:
-
Berwudhu
-
Membaca doa dan dzikir
sebelum tidur seperti Surah Al Ikhlas, Surah Al Falaq dan Surah An Naas, dan
doa yang dicontohkan Rosululloh seperti yang satu ini, "Bismika Allohumma
Amuutu wa ahyaa".
-
Kalo udah bangun baca, "Alhamdulillahhi
Ladzii Ahyaataa ba'damaa amaa tanaa wa ilaihinnutsuur."
-
Sebisa mungkin hindari
tidur tengkurap karena hal itu dimakruhkan sebab ada hadist yang berbunyi "Tidur
tengkurap itu menyerupai syaithon."
Nah, yang udah jadi
keseharian saja diabaikan. Maka tak heran kalau mereka malah meninggalkan
nilai-nilai Islam yang dicontohkan oleh Nabi, justru mereka malah ikut-ikut
trend barat yang udah jelas ancur dan rusak. Wajarlah kalo melihat orang
mengenakan pakaian gamis rapi plus sorban dihina, diejek, dan dilecehkan padahal
itulah pakaian yang dikenakan oleh Rosululloh sebagaimana yang disebutkan dalam
hadist berikut
-
Dari Ummu Salamah, ia
berkata: "Pakaian yang disukai Rosululloh adalah gamis." (HR.Tirmidzi).
-
Dari Ibnu Umar ra, ia
berkata: "Apabila Rosululloh memakai sorban, beliau mengulurkan ujungnya
diantara kedua pundaknya." (HR. Tirmidzi)
Maka dengan kita melihat
kepada hadist ini, tidak sepantasnyalah sebagai seorang Muslim kita melecehkan
apa yang dicontohkan oleh Rosululloh dengan alasan apapun walaupun mereka
berkilah, "Ah itu kan biasa buat orang Saudi n kalo kita ada di Saudi. Kita kan
ada di Indonesia." Ya akhi, bukan begitu masalahnya, bukan soal di Saudi atau
Indonesia tapi yang kita lihat adalah sunnah Rosul. Memang orang Saudi berbusana
seperti itu dan itu juga dipakai oleh Rosul dan Para Sahabat. Jadi sama sekali
nggak ada alasan buat kita untuk melecehkan karena Alloh SWT sudah
memperingatkan kita akan hal itu dalam Firman-Nya: "Dan tidaklah pantas bagi
laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Alloh
dan Rosul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan
(yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Alloh dan
Rosul-Nya maka sesungguhnya ia telah sesat dengan kesesatan yang nyata." (QS.Al
Ahzab: 36)
Ingat, janji Alloh itu
adalah pasti. Jadi janganlah sekali-kali kita berbuat sesuatu yang menghina dan
melecehkan ajaran Islam. Adapun kalau kita memang mau mengenakan gamis lengkap
dengan sorban maka kenakanlah karena itu yang telah dicontohkan oleh Rosul.
Sabar dan Istiqomah
Bagaimana jika kita diejek
dan dihina, bahkan mungkin dikucilkan? Jalan yang terbaik adalah sabar
Alloh Ta'ala berfirman:
"Dan sungguh Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar." (QS.Al Baqoroh: 155)
"Sesungguhnya hanya
orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas."
(QS. Az-Zumar: 10)
"Hai orang-orang yang
beriman, mintalah pertolongan (kepada Alloh) dengan sabar dan (mengerjakan)
sholat, sesungguhnya Alloh beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al Baqoroh:
153)
Diriwayatkan dari Abu
Hurairoh ra, ia berkata: "Rosululloh SAW bersabda: "Cobaan akan terus menimpa
seorang mukmin dan mukminah baik cobaan pada dirinya, anaknya, dan hartanya
hingga ia bertemu dengan Alloh Ta'ala tanpa membawa satu kesalahanpun." (HR.Tirmidzi)
Diriwayatkan dari Abu Sa'id
dan Abu Hurairoh ra dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Tidaklah seorang muslim
tertimpa kesulitan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, dan kedukaan
hingga duri yang menusuknya, kecuali Alloh akan menjadikan itu semua sebagai
penghapus dosa-dosanya." (HR.Bukhori dan Muslim).
Memang ujian berat buat kita
kalau kita mau berbuat benar sesuai dengan sunnah Rosul dan tidak lain senjata
ampuh untuk menghadapi ujian tersebut adalah sikap sabar dan istiqomah
sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rosul pada waktu beliau menyampaikan
risalah Islam di Makkah sebelum hijrah. Banyak yang benci terhadap beliau bahkan
beliau diejek dengan ejekan yang buruk.
Sebagaimana difirmankan oleh
Alloh: "Dan mereka heran atas kedatangan pemberi peringatan (rosul) kepada
mereka dari kalangan mereka, dan orang-orang kafir itu berkata, "Ini adalah
seorang ahli sihir yang dusta." (QS.Shood: 4)
Lebih dari itu, Rosululloh
bahkan dikatakan gila dan diperlakukan layaknya orang gila (dilempari batu,
dipukuli, ditendang, dicaci maki dsb). Tapi beliau tetap sabar dan beristiqomah
dalam menjalankan agama Islam walaupun dibenco oleh banyak orang.
Ketahuilah bahwa kita
mengenakan gamis dan sorban kemudian diejek sementara mereka yang mengejek
berbusana rusak, ancur, nggak karuan dengan dalih biar funky and gaul. Apa yang
kita pakai itu adalah pakaiannya Rosululloh sementara mereka mengenakan pakaian
layaknya kaum Kuffar maka jelaslah bahwa kita berada di jalan Islam yang benar.
Coba kita lihat terhadap apa yang mereka kenakan. Daripada mengenakan gamis
mereka lebih suka memakai pakaian ketat seperti cowboy atau bintang film idola
mereka hingga terlihat bentuk tubuhnya padahal hal tersebut telah dinyatakan
haram oleh ulama. Daripada mengenakan sorban (atau minimal peci) mereka lebih
memilih memakai topi atau penutup kepala seperti yang dikenakan oleh orang-orang
Kafir. Mereka mengejek orang bersorban dengan sebutan "Banci" maupun "Perempuan"
karena menurut akal mereka yang rusak sorban tak ada ubahnya dengan kerudung.
Tak hanya itu bahkan yang memakai peci kadang tak luput dari ejekan dan cemoohan.
Padahal, seandainya saja
mereka mau menutup kepalanya dengan peci atau sorban, tentu hal ini lebih tepat
dikenakan di kepala, dan hal ini berarti mereka telah menjauhi sikap menyerupai
orang kafir karena Rosululloh SAW bersabda: "Barangsiapa menyerupai suatu
kaum maka ia termasuk daripadanya." (HR.Ahmad)
Jauhkanlah budaya barat nan
rusak itu, kembalilah kepada ajaran Islam sesuai dengan sunnah Rosululloh SAW.
Jadikanlah Rosul, Sahabat, Tabi'in, Tabi'uttabi'in dan siapapun yang mengikuti
mereka dengan baik sebagai suri tauladan dan idola kita. Jangan kita gengsi
dengan berpakaian gamis, peci, maupun sorban. Juga janganlah kita merasa
rendahan lantaran pakaian butut dan kusam yang kita pakai karena Amirul Mukminin
Umar ibn Khattab mengenakan pakaian dengan duabelas buah tambalan. Rosululloh
SAW bersabda: "Barangsiapa tidak memakai pakaian yang bagus karena tawadhu'
kepada Alloh padahal ia mampu, maka Alloh akan menyerunya bersama
manusia-manusia pilihan kelak pada hari Kiamat hingga ia bebas memilih dari
keimanan mana saja yang dia suka." (HR.Tirmidzi)
Sifat sombong
Kecenderungan untuk mencela,
mengejek, mengolok-olok, mencaci maki orang-orang yang mengenakan pakaian
Rosululloh adalah kebanggaan mereka atas apa yang mereka kenakan. Pakaian mahal,
mewah, mode, gaul, ngetrend, dan sebagainya. Jelaslah sudah bahwa mereka
melakukan itu semua dengan sifat sombong dan meremehkan manusia. Rosululloh
bersabda: "Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia." (HR.Muslim).
Menolak kebenaran berarti ia
telah menolak dan membantah orang yang mengatakan kebenaran itu dan meremehkan
manusia berarti meremehkan atau melecehkan mereka. Na'udzubillahi min dzalik.
Rosululloh SAW bersabda:
"Maukah aku tunjukan penghuni api neraka?" Mereka adalah setiap orang yang kasar,
kejam lagi sombong." (HR. Bukhori dan Muslim)
Rosululloh SAW bersabda:
"Apabila ada seseorang berjalan dengan lagak dan gaya sombong sambil memakai
pakaian yang bagus kemudian ia bangga terhadap dirinya sendiri, maka niscaya
Alloh akan menenggelamkan dirinya kedalam bumi sehingga ia menjerit-jerit di
dalamnya sampai hari kiamat." (HR. Muslim).
Berhati-hatilah wahai
saudaraku, jauhilah sifat-sifat seperti ini. Janganlah engkau mengolok-olok
apalagi disertai dengan sifat sombong terhadap orang-orang yang ingin
menghidupkan sunnah Rosul. Buat mereka yang punya kecenderungan seperti ini
yaitu mengolok-olok orang yang mengenakan gamis dan sorban, maka bertakwalah
kepada Alloh. Jauhkanlah sikap itu karena itu akan menjadi mudhorot bagi dirimu.
Maroji (sumber)
-
Al Qur'an Nul Karim.
-
Mutiara Pilihan Riyadhus
Sholihin, karya Abdul Aziz Sa'ad Al 'Uthaibiy.
-
150 Jalan Menuju Jannah,
karya Nayeef bin Mamduh bin Abdul Aziz Aal Sa'ud.
-
Jalan Golongan yang
Selamat, Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu.
-
Pribadi dan Akhlak Rosul,
Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu.
|