Santi Budiasih

Si jenius yang bukan kutu buku

Kali awal Prestasi hadir di rumahnya yang besar, Anti baru saja beranjak sholat. Terpaksa kami nunggu, nggak lama sih. Terus mulai ngobrol di teras sejuk yang tertata apik.

Di sela perbincangan, Anti sempat merogoh kocek, menyerahkan beberapa keping rupiah untuk seorang pengemis. Kesan kami pun semakln komplet, ajaran agama begitu lengket pada diri si jenius ini. Bincang-bincang pun berlanjut. Anti begitu lugas menjawab setiap pertanyaan yang menyangkut Plankton. Kalian tahu Plankton, kan? Itu lho, sejenis mahluk hidup yang banyak bergerak di permukaan air. Tampang si Plankton ini memang sulit untuk dilihat dengan mata telanjang.

santi

Orang-orang pun jarang yang mau meratiin muka Plankton. Tapi nggak begitu buat Anti. Khusus urusan Plankton ini dia rela pisah rumah dengan mama-papa untuk melakukan survey di sebuah danau daerah Serang, Jawa Barat. Setelah kurang lebih seminggu di base camp, Anti melanjutkan 'aksi'nya di Laboratorium, meneliti beberapa jumlah Plankton dalam 100 liter air danau.

Hasilnya? Anti dan beberapa rekan yang tergabung dalam Sie Sains dan Perpustakaan KIR SMAN 8 Jakarta, merenggut Juara II LKIR LIPI TVRI 1990 bidang IPA, sekaligus memboyong piala, plagam, plakat serta 'doku' Rp. 400.000.

Enggak segitu aja, Anti dan rombongan pun sempat diterima beberapa Menteri, bahkan dicalonkan mengikuti Festival Remaja Berprestasi Se-Asean! Asyik, nggak? Nah, kunci keberhasilannya, menurut Anti, ketekunan. Dia pun nggak nyangka mau menang. Semua dia serahkan kepada Sang Pencipta. "Saya sampai sholat tahajud, Iho. Dan pas tahu menang, langsung jingkrak-jingkrakan, seneng banget sih, "jelas Anti dengan derai tawanya

Bersama Menristek B.J. Habibie

Bukan Kutu Buku

Sebagal anak sepasang Dokter, Anti telah terbiasa menyibukkan diri dengan sederet kegiatan. Dalam satu Minggu hari-harinya hampir terisi jadwal. Mulai tari Bali, les Piano, Komputer, kursus Inggris, sampai Fitness. Nggak segitu aja, dara manis pengagum warna putih dan merah ini pun sempat merapatkan diri ke dunia model. Anti pun bergitu gemar bergaya di depan kamera sampai diminta untuk model iklan serta mendukung beberapa film.

Bersama Sani, kembaran Anti

Jadi bisa dibayangkan betapa padat waktu yang harus dilaluinya. Itu juga yang menyebabkan Anti bergulat untuk menyisihkan sedikit waktu buat refreshing; sekedar jalan-jalan ke Melawai, atau ke Villa di Puncak, bahkan sampai melancong di Tokyo atau Swiss. Tentu timbul pertanyaan, bagaimana cara dia belajar? "Biasa-biasa saja." Itu jawaban yang terlontar dari mulut mungilnya. Anti pun cepat menangkis setiap anggapan yang mengatakan pemenang LKIR adalah Kutu Buku.

Saya memang gemar membaca. kalau mau ulangan, jauh-jauh sudah mempersiapkan diri. Tapi kadang-kadang kalau nggak bisa, ya sekenanya aja. "Dalam keluraga pun mama-papa nggak pernah memaksa saya harus melulu belajar. Kita bebas mengikuti aktivitas apa saja asal positip. Sebagai contoh, kembaran saya. Sekarang sibuk Modelling, malah sempat muncul sebagai semifinalis Cover Girl majalah, tapi di kelas dia ranking III, lho! Nah, kesimpulannya, tergantung kita aja. Sebagai pelajar, kita harus tahu kewajiban konsekwen, deb," lanjut Anti agak serius.

Lanjut lagi. Kali ini mata Anti yang bulat ikut menari, persis Pak Habibie, Menristek kita. Dan nyatanya, penggemar Lasagna ini sejak kecil sudah menelurkan beberapa prestasi baik tingkat sekolahan maupun se-DKI. Jadi nggak aneh kalau Anti telah menancapkan tonggak asa jauh-jauh hari. Sejak kecil itu dia udah kepingin mengikuti jejak orang tuanya, jadi dokter. Ancang-ancang inipun kini tersusun, dia siap mengikuti test masuk Kedokteran UI.

Dan Prestasi pun merasa obrolan ini udah kelewat panjang. Sebab harus kami akui, ngobrol dengan gads manis yang juga mengangumi Pak Harto ini begitu menyenangkan. Dia sangat hati-hati menyusun kata untuk disusun ke dalam komentar. Dan di sela-sela komentar itu, Anti kerap melontar kan senyum-senyum menawan yang So pasti membuat lawan bicaranya gemes!

(All-Eks)

BIODATA

Nama : Santi Budiasih
Lahir : Jakarta, 5 Februari 74
Sekolah : SMAN 8 Jakarta
Ayah : dr. Salamun
Ibu : drg. Permintarahayu
Tinggi/berat : 157 / 44
Hal yang disenangi : jujur, terbuka
Hal yang dibenci : munafik
Cita-cita : Dokter

PRESTASI

1. Cerdas cermat TVRI, SD 1985
2. Sebagai Dokter kecil, SD
3. Pramuka Garuda, SD
4. Matematika Ria, SMP 1988
5. Semifinalis Lomba Matematika SMP se-
    DKI 1988
6. Juara II LKIR LIPI-TVRI 1990 bidang IPA

 

Hosted by www.Geocities.ws

1