PUISI-PUISI

KEMANA LAGI

Terogong, 14/12/2000                           Igoen                      

Bila teman terbunuh dan sesepuh tiada, kemana lagi tempat saya mengadu.... Apalagi bila cinta jauh entah dimana??? Apakah ada di batas pulau..yang kita tidak tahu apakah ada ujungnya...

Dan sepertinya kepedihan mulai mengerogoti dan menjadi sahabat yang sangat kental...Dan tidak pernah terlupakan dan tertinggal...Perlukah kita menangis, meski air mata telah mengering dan isakan menjadi hal yang lumrah....

Dan mungkin kemandirian tidak diagungkan kembali..kemana lagi ku cari...bila dahaga ini meminta dan perlu adanya tempat perlindungan bagiMu

KERING SUDAH

3 Januari 2001                                                    Igoen

Kering sudah air mata dan Pena ini...

Mendeskripsikan hati yang kosong terisi....

                              

KAMPUS  SASTRA

Untuk : Para penghuninya                                           karya  : IlhamPrisgunanto                                              Depok, 13 Mei 1997

Kampus Sastra adalah kumpulan para intelektual muda dengan semua ciri keluwesannya yang ekstrim dengan kehedonan, sekularitas, bahkan keapatisan....

Sastra penuh dengan para maniak ilmu dan individu yang bertaring menonjol dengan sebuah birokrasi yang bak sebuah kerajaan kecil di dalam negara............

Sastra hanyalah sampah di antara semua cupuk-cupuk panji ilmu............ Yang hanya akrab dengan wanita, suara asing dan cinta.........................Tak heran bila sastra diibaratkan hanya mesin ketik kuno yang berharga...........

Kesibukannya hanyalah para skripsiawan dan skripsiawati yang sibuk membuka-buka halaman skripsi seniornya yang Cum laude....(menurut ejaan Indonesia baku)

Keheningan Sastra hanya bisa diganggu dengan suara Gincu di bibir mahasiswinya......Cplat.....Cplet.......Cplot........Sroooot..!

Sedang di dalam sana.........para aktivis sedang asyik bergulat dengan debat kusir distorsi yang tak  pernah terpecahkan, meskipun birokrasi alasan utamanya Uang para Mahasiswanya hanya habis di meja fotocopy,..seharga 35 perak ajah.

Sehingga terciptalah Robot-Robot yang gemar menggunakan mesin modern.......Terbius oleh iklim-iklim automasi......dan tak gentar melawan teknologi.................

Gambaran Sastra hanyalah para kritikus politik dan Sosial yang apriori dengan keadaan.......................! Jangan heran bila mahasiswanya gemar menyandang jaket kuningnya dan

meneriakkan anti manipulasi, kolusi dan anti pada penyelewengan para aristokrat..Maka kaget bila para orang tua khawatir bila anaknya kuliah bahkan untuk bergaul di sana..........

Ramai di Sastra hanyalah gerombolan mahasiswa yang asyik menikmati hidangan di meja makan kantin-kantin yang ada.....entah itu makan pagi, siang atau sore.........yang ada dibenaknya hanya kenyang-kenyang dan kenyang..sambil tertawa-tawa..........

Bagi mereka duduk di sana memiliki nilai SKS untuk dirinya.......Dalam hal ini ukuran untuk hidup, baik itu standar bagaimana memilih wanita, memikat dsbnya...

1997

 

Selamat Pagi Kawan.....,                        Selamat Pagi Lawan............,

Duren Tiga, 7 Agustus 2000                                   Igoen

Selamat pagi kawan...                                        Selamat pagi lawan...                                        Selamat pagi Bangsawan........

Indah pagi ini , apakah tidak kau rasakan...         Mungkin karena tubuhmu tertutup hasrat nafsu dan kemunafikan...........

Tidakkah kau dengar itu kawan???               Sayup-sayup terdengar suara kecil dalam hatimu..    Dalam hati yang paling dalam...

Selamatkan kami dari Tiran dan kediktatoran ?!Kaum proletar mulai merasuk dengan cepat...percuma kalau kami bicara, pasti tidak didengar.......

BACK TO MAIN MENU

Hosted by www.Geocities.ws

1