PUISi-PuISI IPUNK

KEPADA DOSENKU
(Pusgiwa, 5 April 2000)

Bukumu telah layu
gantilah dengan
yang baru

Bila kau tak mampu
biarkan aku
menggantikan peranmu

Kepada dosenku
anakmu telah
banyak tahu
bahwa dunia
semakin maju
Tapi bila kau
tak setuju
izinkan aku
'tuk menggurui-mu

PANTUN DARI GEDUNG DELAPAN
(dipersembahkan pada hari ulang tahun Ibu Soma dan Ibu Narti, Jumat 1 Juni 2001)

Inilah pantun tentang realita
Lahir dari protes yang dipendam sendiri
Saat negeri tiada yang merajai
Disini, kuasa kita untuk bernostalgia lagi

Bidadari dari khayangan
Turun kebumi mandi dikali
Bila tiada yang ingin dengar ini wejangan
Semester depan pasti ngulang KKI lagi

Arus deras untuk ber-arung jeram
Bukit yang tinggi cocok ber-para layang
Bukan bermaksud untuk menantang alumni
Sewaktu anda kuliah, coba sebutkan: berapa Mata Kuliah yang mengulang?

Think globally, Act locally
Begitu azas aktivis LSM
Disini,
Ngulang kuliah DOI dan KKI, seakan wajib hukumnya walau sesekali

Di Prambanan ada Ramayana
Di Borobudur ada Mahabharata
Tak perlu jauh untuk kenal Gatot Kaca dan Keluarga Pandawa
Sebab, disuatu perkuliahan ada saja selingan cerita wayangnya

Bila ada kesalahan
Lapor pada yang berwajib
Tapi hati-hati pada yang berkumis
Sebagai kaum perpustakaan
Jangan ngaku-ngaku jadi anak JIP
Bila tak bisa CDS/ISIS

Di laut ada garam
ditambak penduduk Madura
Janganlah bermuka masam
sebab pantun ini hanya bercanda

Rawe-rawe rantas
Malang malang putung
Silakan bicara keras
Asal tidak takut kena pentung

Roti bakar ya roti bakar
Asinan Bogor pakai kedondong
Buku kiri yan buku kiri
Tapi jangan dibakar dong!


George Bush presiden Amerika
Fidel Castro presiden Cuba
Cobalah Anda cari tandingannya
Duet Ibu Narti dan Ibu Soma memang tiada duanya

Di puncak ada Mesjid At Ta'awun
Hilangkan kantuk dengan minum kopi
Akhirnya, kami ucapkan selamat ulang tahun
Untuk Ibu Soma dan Ibu Narti
Wassalam

Hosted by www.Geocities.ws

1