DRAFT ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI NORWEGIA Bab I Organisasi Pasal 1 Kegiatan Melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi sebagaimana tercantum dalam Anggaran
Dasar pasal 4 ayat 2.
Pasal 2 Struktur
Organisasi
Bab II Kelengkapan Organisasi Pasal 3 Kongres
a. Meminta dan menilai pertanggunganjawaban Pengurus Pusat.
b. Menentukan Garis Besar Haluan Organisasi.
c.
Memilih Ketua Pengurus Pusat. 9. Kongres darurat dapat diadakan atas usul lebih dari setengah jumlah anggota.
Pasal
4 Rapat Anggota Rapat
Anggota adalah permusyawaratan antar anggota organisasi yang diadakan untuk
membahas masalah-masalah khusus yang disepakati di luar agenda Kongres. Pasal
5 Rapat
Koordinasi Cabang
1.
Rapat Koordinasi Cabang adalah permusyawaratan antar Pengurus Cabang.
2.
Rapat Koordinasi Cabang diadakan atas undangan Pengurus Pusat. Pasal
6 Dewan
Penasehat
1.
Dewan Penasehat diangkat oleh Pengurus Pusat sesuai dengan kebutuhan.
2.
Dewan penasehat bertugas memberikan pertimbangan, saran kepada Pengurus
Pusat. Pasal
7 Pengurus
1.
Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan
Bendahara.
2.
Pengurus Cabang sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan
Bendahara. Pasal
8 Tugas
Pengurus Pusat
1.
Pengurus Pusat bertugas mewakili organisasi ke dalam dan ke luar.
2.
Pengurus Pusat berkewajiban melaksanakan Keputusan Kongres. 3. Apabila Ketua berhalangan tetap, maka jabatan ketua diisi oleh Sekretaris atau Bendahara dengan
mempertimbangkan
usulan anggota dalam Rapat Anggota.
4.
Pengurus Pusat berkewajiban memberikan pertanggungjawaban kepada Kongres.
5.
Masa jabatan Pengurus Pusat adalah 1 (satu) tahun. Pasal
8 Tugas
Pengurus Cabang
1.
Pengurus Cabang bertugas mewakili organisasi ke dalam dan ke luar dalam
fylkenya.
2.
Pengurus Cabang berkewajiban melaksanakan Keputusan Kongres dalam
fylkenya. 3. Apabila Ketua Cabang berhalangan tetap, maka jabatan ketua diisi oleh Sekretaris atau Bendahara
dengan
mempertimbangkan usulan anggota dalam cabang tersebut. 4. Pengurus Cabang berkewajiban memberikan laporan kepada Pengurus Pusat sekurang-kurangnya 1 (satu)
kali
dalam setahun.
5.
Masa jabatan Pengurus Cabang adalah 1 (satu) tahun. Bab III Keanggotaan Pasal
9 Anggota 1. Anggota biasa adalah warga negara Indonesia yang sedang menuntut ilmu (belajar, penelitian atau pelatihan) di lembaga pendidikan
sekurang-kurangnya
setingkat sekolah menegah tingkat atas di Norwegia untuk jangka waktu minimal 6
(enam) bulan.
2.
Anggota luar biasa adalah: a. warga negara Indonesia yang sedang menuntut ilmu (belajar, penelitian atau pelatihan) di lembaga pendidikan sekurang-kurangnya
setingkat
sekolah menegah tingkat atas di Norwegia untuk jangka waktu kurang dari 6 (enam)
bulan.
b.
warga negara Indonesia yang telah membantu pengembangan organisasi.
3.
Anggota luar biasa pada ayat 2 di atas, diangkat dan diberhentikan oleh
Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang. Pasal
10 Hak
dan Kewajiban Anggota
1.
Anggota biasa mempunyai
a.
hak suara dan bicara dalam Kongres dan Rapat Anggota.
b.
hak memilih dan dipilih.
c.
hak mengajukan usulan kepada Pengurus Pusat dan Pengurus Cabang untuk
kepentingan organisasi.
d.
kewajiban menaati AD/ART serta keputusan-keputusan Kongres.
2.
Anggota luar biasa mempunyai
a.
hak bicara dalam Kongres dan Rapat Anggota.
b.
hak mengajukan usulan kepada Pengurus Pusat dan Pengurus Cabang untuk
kepentingan organisasi.
c.
kewajiban menaati AD/ART serta keputusan-keputusan Kongres. Pasal
11 Berakhirnya
Keanggotaan Keanggotaan
dapat berakhir jika anggota
a.
Meninggal dunia.
b.
Tidak lagi berstatus pelajar di Norwegia, untuk anggota biasa.
c.
Menyatakan mengundurkan diri secara tertulis kepada Pengurus Pusat atau
Pengurus Cabang.
d.
Diberhentikan oleh Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang karena alasan
tertentu dengan mempertimbangkan pendapat anggota. Bab
IV Kekayaan Pasal
12 Sumber
1.
Kekayaan organisasi didapat dari iuran anggota, sumbangan-sumbangan lain
yang tidak mengikat dan sah.
2.
Uang pangkal dan iuran bulanan ditetapkan oleh Rapat Anggota. Bab
V Aturan Tambahan Pasal 13 Lain-lain Hal-hal
yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dapat diatur dalam
ketetapan-ketetapan Kongres, peraturan-peraturan khusus yang dibuat oleh
Pengurus Pusat atau Pengurus Cabang selama tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan Kongres.
|