{"id":75,"date":"2020-07-09T12:54:37","date_gmt":"2020-07-09T12:54:37","guid":{"rendered":"http:\/\/localhost\/buatpbn\/pertanianterpadu\/?p=75"},"modified":"2020-07-09T12:59:22","modified_gmt":"2020-07-09T12:59:22","slug":"laporan-budidaya-tanaman-jagung","status":"publish","type":"post","link":"http:\/\/localhost\/buatpbn\/pertanianterpadu\/laporan-budidaya-tanaman-jagung\/","title":{"rendered":"Laporan Budidaya Tanaman Jagung"},"content":{"rendered":"

Proses pemanenan pada lahan pesisir masih menggunakan tenaga kerja sendiri, petani yang menanam tanaman jagung sebanyak 85 persen, sedangkan petani yang menanam tanaman kacang tanah sebanyak 68 persen, (3)Rata-rata produktivitas bersih tanaman kacang tanah sebanyak Rp 1.190.000 dan rata-rata produktivitas bersih tanaman jagung sebanyak Rp 528.500.<\/em><\/p>\n

Tumbuhan Monokotil Unik<\/h2>\n

Yang helai daun biasanya memiliki lebar sekitar 9 cm dan panjang mencapai sekitar 120 cm. Sebagai anggota tumbuhan monokotil jagung memiliki akar serabut yang dapat mencapai kedalaman sampai 80 cm meskipun sebagaian besar berada pada kisaran 20 cm. Tanaman yang sudah cukup dewasa akan memunculkan akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Jagung bioteknologi dapat menjaga potensi hasil tanaman dari penurunan yang disebabkan iklim yang ekstrim, hama-penyakit, serta pasokan air yang terbatas, sehingga jagung bioteknologi mampu memproduksi lebih di lahan yang sama. Sedangkan pada tanaman jagung hibrida memiliki keunggulan tambahan seperti, bertongkol dua, ukuran tongkol dan biji yang lebih besar, serta waktu pemanenan lebih cepat.<\/p>\n

Menurut Panduan Teknis budidaya <\/span>
\n