Model 1 Model 2 Model 3 Model 4
This is an example of a HTML caption with a link.
Welcome to wonderful world ,in here you will find something that you never feel before...

EAGLE HOUSE

Di SMAN SUM-SEL (SA) ini aku tinggal diasrama, disini aku memiliki keluarga baru yang berasal dari berbagai daerah. Keluarga baru...Read more

 

 

LEADERSHIP CAMP

 

Camp ??? mungkin camp sudah tak asing bagiku karena dulu sewaktu aku masih duduk dibangku sekolah menengah pertama aku sering emngikuti kegiatan yang sering disebut pramuka. Read more...

 

do what you can do to day don't wait untill tomorrow

 
image

       “AKU DAN AYAHKU”

                                                   Seorang ayah yang tanpa kenal lelah. Dia bernama “Al Mashori “ beliau menikah dengan seorang perempuan bernama  “ Evi susanti “ pada tahun 1995  mereka adalah orang yang sangat berharga bagiku tanpa mereka tidak akan ada aku didunia ini, aku memiliki dua  adik yang bernama Andre johansyah    dan Akhmad Dimas Aditya. karena berkat merekalah aku bisa seperti pada saat ini, terutama ayahku yang selalu mencari rezeki untuk keluarga,  beliau  sosok orang yang tidak pernah menyerah dalam melakukan sesuatu , sehari hari bekerja sebagai petani kopi , jarak kebun kopi dengan rumah sekitar 5 km, biasanya ayah berangkat kekebun kopi dengan sepeda tuanya.

Jujur aku sangat kasihan dengan ayahku bekerja panas panasan mencari rezeki untuk keluarga kami tapi itulah tugas kepala keluarga mencari rezeki untuk keluarga . Pada saat itu aku duduk di kelas VIII, suatu hari kami pergi kekebun kopi bersama sama  karena pada harii tersebut kebetulan aku sedang libur sekolah,  kami berangkat jam 07 : 12 WIB, langkah demi langkah kami lalui untuk sampai menuju tujuan kami, setelah 45 menit ahirnya kami tiba dikebun kopi ,pada saat itu kopi -kopi tersebut sedang berbunga untuk bakal buah dan ternyata sudah banyak tunas- tunas yang tumbuh dan mengganggu perkembangan bunga bunga untuk menjadi buah kopi , dan ayahku langsung membersihkan tunas yang menggangu dan memelihara tunas yang baik untuk  menjadi batang yang baru nantinya sementara ibuku menidurkan adikku terlebih dahulu supaya tidak menggangu saat bekerja .

Dan aku sendiri mengelilingi kebun untuk melihat kopi- kopi yang sebentar lagi akan panen dan aku pun duduk diatas kayu yang besar sambil memerhatikan ayahku yang sedang membersihkan batang batang kopi yan ditumbuhi oleh tunas tunas liar, tak lama aku pun meneteskan air mata karena betapa sulitnya menjadi petani, aku selalu minta uang untuk membeli sesuatu yang tidak penting sedangkan orangtuaku susah payah untuk mendapatkannya .

Aku perhatikan perkerjaan sebagai petani kopi tidaklah mudah para petani kopi harus membersihkan rumput-rumput yang menggangu , membersihkan tunas-tunas yang tumbuh liar , memberikan pupuk, begitupun dengan ayahku beliau harus melakukannya terkadang ayahku mengajak temanya untuk membantu melakukannya , dan walaupun para petani kopi sudah melakukan itu semua belum tentu hasilnya akan sesuai dengan harapan yang diinginkan karena sering terjadi  musim hujan  yang mengakibatkan bunga bunga yang bakal menjadi calon buah jatuh .

selain pergi kekebun kopi ayahku sangat hobi untuk memancing , sesuai dengan hobinya ayahku sangat pandai dalam memancing , biasnya ayahku pergi memancing dengan teman-temanya, pada suatu hari ayah mangajakku  kedanau

“Ki mau enggak ikut ayah mancing kedanau?” tanya ayah kepadaku

“ya yah aku mau  “. jawabku

“Kalau begitu ayo tunggu apalagi?” kata ayah

“ya yah! sebentar aku mau ambil topi dulu “ jawabku

“oh ya cepat ..,” kata ayah

“sudah yah!,ayo yah berangkat” ungkapku dengan semangat

Aku sangat senang bisa mancing bersama  ayah karena jarang jarang ayah mengajakku untuk mancing kedanau, aku bersama ayah berangkat kedanau dengan menggunakan sepeda motor punya paman karena kebetulan motor pamanku hari itu sedang tidak digunakan.jadi kami tidak menghabiskan waktu untuk berjalan menuju ke danau.

Tak lama kami sampai didanau aku dan ayah langsung mempersiapkan jail melemparkannya kedanau, tak butuh waktu lama ternyata ayah sudah mendapat ikan, ikan yang kami dapat biasanya ikan mujahir, lele, gabus, gurame,dan ikan mas. satu persatu ikan yang berukuran kecil kami dapatkan  karena sangat asyiknya kami  memancing tak terasa waktu sudah mulai menjelang sore dan kami pun segera bergegas untuk pulang , pada saat diperjalanan menuju rumah hujan mulai turun tapi kami masih melanjutkan perjalannan kami karena hari sudah semakin sore dan ditengah perjalanan kami  ayahku bilang, apabila kau besar nanti kejarlah cita citamu walaupun ayah hanya seorang petani tapi ayah akan selalu beusaha agar kamu bisa menggapai cita citamu dan apabila kamu sudah sukses janganlah sekali kali lupa dengan tanah kelahiranmu sendiri  ,dan setelah beberapa menit ahirnaya kami  sampai dirumah, lalu aku memberikan hasil pancingan kami didanau kepada ibu untuk dibersihkan dan dimasak ,dan aku lanngsung bergegas untuk mandi ,  setelah akuu mmandi azan magrib berkumandang kamipun shalat maghrib berjama’ah dan sehabis shalat maghrib kami makan malam bersama dan terlihat ikan yang sudang dimasak dimasak ibu

 “kelihatanya enak ni” seru adikku

“ya iya lah,pasti” jawabku, Dan kamipun langsung makan malam menyantap masakan ibu yang rasanya muannnnnteeeeeppp.

Setelah makan malam ayahku menyuruhku bersama adikku  untuk belajar, aku bersama adikku langsung belajar sambil mengerjakan pr untuk esok hari,  terlihat waktu sudah menujukan pukul 20:30 aku dan adikku merapikan buku dan segera tidur agar besok tidak bangun kesiangan,  dan keesokan harinya, aku bersama adikku berangkat ke sekolah dengan menggunakan motor paman karena pada hari itu motornya tidak digunakan , sedangkan ayahku bersama ibuku seperti biasa kekebun kopi  akan tetapi hari ini ayah dan ibu kekebun kopi didekat kampung yang jaraknya sekitar 1 km dari rumah. kebun tersebut bukan punya kami melainkan kebun tersebut punya orang lain ayahku hanya memeliharanya saja nanti pada saat panen bagi dua ,dikebun tersebut terlihat rumput rumput sudah mulai tinggi akan tetapi ayah bilang “ ini biarin dulu mungkin 1 bulan lagi ini baru kita beri racun”kata ayahku . setelah ayahku  membersihkan tunas-tunas yang tumbuh liar , terdengar ibu memanggil ayah “yah, Makan siang dulu!” seru ibuku. “Ya, sebentar! “ungkap ayahku. dengan lauk yang sederhana tapi ayahku masih lahap makannya.  setelah makan siang dan istirahat sejenak ayahku melanjutkan pekerjaannya. tak terasa sudah setengah dari 1800 batang yang ia bersihkan tunasnya , dan tak lama kemudian aku bersama adikku, andre menyusul  ayah dan ibu kekebun. pada saat kami sampai dikebun ayah dan ibuku sedang makan siang , dan kami pun ikut makan siang bersama mereka , setelah makan siang ayah dan ibuku pun melanjutkan pekerjaannya sedangkan aku dan adikku andre menjaga adikku yang terakhir yaitu dimas ,  kamipun senang tertawa sambil bermain agsar dimas tidak menangis dan menggangu ibu yang sedang bekerja. Tidak  lama kemudian langit terlihat mendung tanda mau turun hujan. ayah dan ibuku segera menghampiri kami dan mengajak untuk pulang , kamipun pulang bersama- sama. hanya butuh waktu sekitar 15 menit kami sampai dirumah dan hujan sudah mulai turun.  untungnya kami segera pulang, kalau tidak pasti kami akan kehujanan . setiba dirumah ibuku memandikan adikku yang kecil dimas yang masih berumur 6 bulan , dan aku pun segera mandi .

Menit demi menit berlalu malam telah tiba dan kamipun makan malam bersama menyantap  masakan ibu , malam ini ibu masak ikan lele hasil tangkapan ayah dengan mengggunakan perangkap ikannya yang dipasang kemarin. Adikku, andre terlihat lahap sekali makannya karena dia sangat suka makan ikan  , tak terasa perutku terasa kenyang dan  sedangkan ayah dan ibuku masih melanjutkan makan malam mereka , dan aku pun selesai makan malam dan nonton televisi selama 30 menit dan setelah itu belajar . terlihat waktu menunjukan 20 : 23 WIB ayah dan ibuku sudah tidur .” pasti mereka kelelahan bekarja seharian”,dalam hatiku.kemudian  aku melanjutkan belajarku sampai jam 21 :00 WIB dan tidur.  biasanya sebelum tidur, aku Selalu mengkhayal untuk masa depanku nanti dan melihat kedua orang tua ku tersenyum bahagia , hal ini selalu aku lakukan.

Hari demi hari, bulan demi bulan tak terasa terlewati .kini tiba saatnya bulan ramadhan dimana pada bulan ini adalah bulan yang aku suka karena disetiap buka puasa pasti ada makanan yang enak dan begitu pun sahur. pada bulan ini ayahku jarang pergi kekebun kopi, begitupun ibuku melainkan ayahku menghabiskan waktunya untuk memancing didanau sambil menunggu datangya beduk buka puasa. ayahku sering mancing dengan temannya yang bernama andi , mereka berteman dekat sejak remaja hingga sampai  sekarang . pada suatu hari ayahku mengajakku untuk ikut memancing  kedanau

“Ki, mancing yuk!” ,sambil menunggu buka buka puasa,

“ya yah. aku mau “ ,seruku

Kamipun bersiap-siap dan berangkat ke danau,lagi-lagi nasib baik motor paman lagi enggak digunakan, jadi kami enggak perlu capek–capek jalan kaki ke danau.setiba didanau,cuaca sangat mendukung sekali, hari cerah dan tak ada angin. aku pun menghamburkan sedikit umpan kedanau agar ikan-ikanya  mendekat , Tidak lama kemudian ikan ikan tersebut datang menghampiri umpan yang ku tebar kan tadi dan akupun melemparkan jailku kepada ikan- ikan yang sedang lahap memakan umpan umpan tersebut dan tak butuh waktu yang lama jailku pun langsung ditangkap oleh seekor ikan mujair yang berukuran tidak begitu besar tapi walaupun aku mendapatkan ikan ikan yang tidak begitu besar, aku tetap sangat senang, sedangkan ayahku dia memasang jaring ditengah danau dengan menggunakan rakit  

“gimana sudah dapat  ikannya belum? ”tanya ayah

“sudah “ ungkapku

setelah itu ayahku ikut memancing bersamaku. akan tetapi ,ayahku menggunakan kail yang lebih besar dari kail ku. ayahku memasang umpan dan melemparkannya jauh ketengah danau. setelah beberapa menit kemudian terlihat pengapung ayahku bergerak gerak seperti ada yang memakan umpannya dan ayahku pun langsung menarik  kail pancingnya ternyata  benar ada ikan yang telah memakan umpannya. terlihat ikan yang berukuran agak besar memakan umpan dikail ayahku  dan perlahan ayahku menarik ikan yang memakan umpannya dan akhirnya setelah perjuangan yang cukup keras untuk mempertahankan agar kailnya tidak lepas ikannya pun berhasil diangkat oleh ayahku. terlihat ikan yang berhasil diangkat ayahku mempunyai berat sekitar 2 kg , akupun segera menghampiri ayah untuk melihat ikan  yang berhasil ditangkapnya. Aku sangat terkagum kagum  “wahh yah ikannya besar”,ungkapku ketika melihat pancingan ayah.  dan akupun semakin semangat memancing , tak lama kemudian ayahku mengajak pulang,  ayah bilang apabila sudah dapat ikan dan itu sudah cukup maka jangan serakah. akupun menuruti apa yang dikatakan ayah.

Pada suatu hari ada sebuah danau  yang kering akibat kemarau panjang  ( dalam artian bukan kering sama sekali dan juga tidak ada air. melainkan masih ada air di dalam danaunya.tapi bervolume kecil)  ayahku setelah mendengar berita tersebut, langsung segera bersiap pergi kedanau  untuk  menangkap ikan,setiba didanau  tanpa sengaja ayahku menginjak sebuah bambu dan ayahku pun terjatuh dan  tangannya pun keseleo. ayahku yang kesakitan karena terkilir langsung pulang tanpa membawa seekor ikan pun. setiba dirumah, ayah meminta tolong kepadaku “ongki tolong antar ayah kerumah nenek “ seru ayah. akupun langsung menghidupkan motor untuk mengantar ayah kerumah nenek untuk segera diobati. setelah 15 menit kami tiba dirumah nenek dan ayahku langsung minta pijat kepada nenek . saat dipijat, ayahku menjerit menahan kesakitan. nenekku bilang tulangnya hampir retak dan ini harus dipijat selam 3 kali berturut turut dan ayahkupun menuruti perkataan  nenek .keesokan harinya kami datang lagi kerumah nenek , dan  pada hari terakhir ternyata hasilnya sudah lumayan. tangan ayahku sudah tidak sakit lagi, tapi kata nenek jangan bekerja yang terlalu keras terlebih dahulu,  supaya hasinya nanti maksimal  setelah beberapa hari. akhirnya tangan ayahku benar-benar sembuh, tapi  datang penyakit baru ayahku  merasa sakit diperutnya  dan ibu bilang pasti itu  masuk angin dan ayahku pun  memintaku untuk mengeroknya aku tidak berani membantah ayah dan aku langsung menuruti kata ayah . 3 hari kemudian ayahku masih merasa sakit dan ibuku menyuruh ayah untuk segera kedokter untuk berobat .ayahkupun segera pergi ke bidan yang berada didekat rumahku. setelah diperiksa, ibu ku bertanya kepada si bidan “bagaimana keadaan suami saya,bu dokter ?”tanya ibu. “enggak apa-apa. bapak Cuma menderita penyakit magg” jawab bu dokter sambil menyiapkan obat-obatan untuk ayahku.dan bidan tersebut langsung memberikan obat itu kepada  ayahku .

 setiba dirumah, ayahku masih terlihat bugar sehat. tapi hari kehari penyakit ayah semakin parah dan terpaksa ayah dibawa kerumah sakit umum yang berada di pagar alam. setelah diperiksa ternyata  penyakit ayahku adalah gangguan pada livernya dan kata  dokter ayahku tidak perlu nginap. Cuma butuh rawat jalan dan ayah bersama ibu segera pulang. setiba dirumah  ayah langsung beristirahat. disaat tiba hari raya idul adha pada hari raya tahun ini  aku sangat sedih karena ayahku tidak bisa shalat idul adha bersama dan pada saat shalat aku berdo’a kepada allah swt supaya ayah cepat sembuh. setelah shalat id aku segera pulang kerumah  dan segera bersaliman dengan ibu dan ayah. setiba diruma alhamdulillah ayah sudah lumayan. tapi setelah beberapa jam kemudian   ayah kembali kesakitan dan ibuku menelpon kakaknya  untuk meminta bantuan. dan setiba kakak di rumah, ibuku  menyarankan beliau untuk membawa ayah untuk dibawa kerumah sakit. Setelah itu ibuku langsung menyewa mobil dan membawa ayah kerumah sakit dan pas diperiksa ternyata di hati ayah ku ada yang tumbuh. hatiku semakin sedih melihat kondisi ayah  yang kurang baik dan dokter menyarankan agar ayah menginap dirumah sakit dan ayah pun menginap dirumah sakit. setelah menginap, ayah masih sering merasa kesakitan dan aku tak tega melihat ayah yang kesakitan sampai aku tak habis pikir apa yang aku harus lakukan agar ayah bisa sembuh dan akhirnya aku pergi kesalah satu desa untuk mengajak orang yang bisa mengobati orang yang mempunyai penyakit dalam/  orang pintar.aku sudah menemukannya. beliau nenek-nenek yang sudah lumayan tua . dan nenek tersebut langsung aku bawa kerumah sakit untuk melihat kondisi ayah. ternyata setelah diperiksa oleh nenek tersebut memang ada yang tumbuh dihati ayah dan nenek tersebut langsung mengeluarkan sebotol minyak dan dioleskan keperut ayahku yang sakit dan keras akibat ada  yang tuumbuh  dan nenek itu segera memijat perut ayah yang keras dan sakit itu. ayahku pun kembaili kesakitan.  setelah nenek itu memijat, ayah sudah tidak merasa sakit lagi. hatiku sudah agak sedikit tenang namun ketenagan tersebut tak lama setelah satu jam kemudian ayahku kembali kesakitan dan akau langsung memanggil dokter , dokter pun segera menghampiri ayah yang kesakitan dan ayahku langsung diberi obat khusus untuk menenangkan sakit . setelah dokter memberi obat, ayah  mennjadi tenang lagi dan tak merasa sakit. setelah 8 hari dirumah sakit,penyakit hati yang dialami ayah semakin parah kondisinya. Dan aku pun semakin khawatir dengan kondisi ayah.Saat itu aku duduk disamping ayah dan ayahku bilang apakah kamu siap untuk ayah tinggalkan. hatiku sangat sedih mendengar perkataan ayah seperti itu dan  aku bilang jangan berpikir seperti itu. ada penyakit pasti ada obatnya , ayah pasti akan sembuh. setelah itu aku keluar dengan tetesan air mata mengingat  perkataan ayah seperti itu dan tak lama ayah memanggil ibu dan berkata seperti itu juga.  ibuku menangis mendengar  ayah  berkata seperti itu. dihari ke 10 tiba- tiba aku merasa tidak enak badan.kemudian aku pun beli obat dan beristirahat diluar. sorenya  penyakit hati yang dialami ayah sudah sangat kritis. akupun dibanguni oleh adikku andre dan ternyata ayah memanggil nama ku. setelah beberapa menit kemudian ayah pergi meninggalkan kami semua dan aku bersama ibuku adik adiku menangis histeris melihat ayah sudah pergi meninggalkan kami semua. aku tak percaya ayah telah pergi tapi ini sudah menjadi takdir ayahku oleh allah swt. setelah itu ayah segera dibawa pulang dengan menggunakan mobil ambulan. setelah tiba dirumah, tetangga-tetangga yang mendengar bahwa ayah telah meninggal segera menyiapkan peralatan yang diperlukan , dan kesokan harinya ayahku segera dimakamkan di TPU didesaku .

Ini adalah pukulan besar bagiku kehilangan seorang yang sangat beharga bagiku .sekarang ,aku adalah anak paling tua .jadi aku sekarang adalah sebagai kepala keluarga menggantikan ayah yang telah meninggal ,dan sebelum ayah meninggal dia berpesan jaga ibu dan adik-adikmu  jadilah orang yang baik jangan malas-malasan dan lakukan apa yang seharusnya kamu lakukan sebagai anak tua ayah percaya kamu pasti bisa.

Inilah cerita singakat Aku bersama (Alm) ayahku ,dan harapanku buat kawan-kawan yang masih memiliki ayah dan ibu bersyukurlah kalian, jangan sekali-kali menyakiti hati mereka , karena kehilangan orangtua itu rasanya sangatlah menyakitkan. Mulai sekarang mari kita minta maaf kepada orang tua kita, dan buatlah mereka tersenyum bahagia.

Sekian cerita singkat ayah bersamaku dan keluarga terima kasih.

 

 

image

Zaman modern etikapun ikut-ikutan modern

Zaman sekarang agama islam mengalami banyak penurunan mulai dari aklaq, etika, sopan santun sampai dengan menjalankan kewajiban sebagi seorang muslim...

Read more...

Copyright © 2072 Your Company Name | Designed by Free CSS Templates